Happy Reading, jan lupa tinggalkan jejak ohkeyy >.<
Bugh!
Jeffrey kalap memberi sambutan kedatangan Jonathan dengan bogeman mentah. Pandangan Jeffrey menajam menatap Jonathan yang sedikit membungkuk karena tidak siap dengan tonjokan sahabatnya itu.
"Maksud lo apa?!" Jonathan menatap Jeffrey tidak percaya.
Malam ini mereka berhadapan dengan rasa benci di lorong rumah sakit yang sepi. Awalnya Jeffrey hanya menunggu saja tapi entah dorongan apa yang membuatnya merasa marah dan berani menghiasi wajah lelah Jonathan.
"Jangan pura-pura gak inget, kalo gue bakal habisi muka lo sampai Hazel masuk rumah sakit, bangsat."
Jonathan yang mendengar itu, napasnya mulai naik turun menahan amarah yang tidak kalah besar dari Jeffrey yang seperti ingin mencekiknya hidup-hidup.
"Dan sekarang lo mau apa?!" Tanya Jonathan semakin menantang.
Bugh!
"BRENGSEK!"
Jeffrey semakin kalap menonjoki wajah muram Jonathan yang terlihat tidak melawan sama sekali. Sangat bertolak belakang dengan rasa marah lewat sorot matanya.
Kerah kemeja Jonathan sudah berantakan karna ulah Jeffrey namun tetap saja tidak membuatnya meluluh menghentikan kekacauan lelaki yang jauh lebih tinggi darinya itu.
"Gue kerja juga buat Hazel, Jef!" Pekik Jonathan akhirnya.
"Sebelum lo kerja lo harus paham mana yang prioritas mana yang lebih butuh."
Jonathan meraup wajahnya frustasi. Kurang ajar Jeffrey, wajah Jonathan nyeri luar biasa namun tetap saja membuatnya tidak goyah karena keras kepala.
Jeffrey sendiri tidak pernah paham dengan jalan pikiran sahabatnya sendiri. Jonathan memang sangat gila kerja walaupun hampir sudah memiliki segalanya.
"Jo, gue ingetin jangan sampe lo nyesel buat kedua kalinya, biadab!"
"Tau apa lo soal takdir?" Wajah nyolot Jonathan membuatnya kian geram.
"Takdir gak pernah salah anjing, lo sendiri yang mulai! Harusnya lo sadar, lo gila kerja dari jaman batu tanpa sadar bikin jarak lebar sama putra lo sendiri!"
"Dibilangin gue kerja juga buat Hazel!"
"HAZEL GAK AKAN KENYANG MAKAN HARTA!"
"Gue gak pernah nyuruh lo buat urusin hidup gue, Jeff." Kata Jonathan kemudian yang terdengar serak, lirih namun sangat dingin.
"Lo inget gak sih anjing, kali pertama siapa yang lo minta restu? Gue! Gue minta lo buat lindungin kakak gue bukan jadi bajingan!"
"SEMUA ITU ENGGAK ADA KAITANNYA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sun Is Fading ✓
FanfictionHazel dan semesta yang tidak pernah memandangnya ramah. [TBC On Karyakarsa] - Haechan ft. Seo Johnny © brillantemine