03. go to School

13.9K 1.4K 81
                                    

Happy reading!!!

Hazel menggigit bibir bawahnya erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hazel menggigit bibir bawahnya erat. Tangannya sudah meremat kedua tali tasnya tak kalah erat. Merasa sangat ragu ketika ingin menuruni anak tangga rumahnya. Pikirannya masih terbayang dengan kejadian tadi malam.

"Bodoh banget." Hazel rasanya ingin meneriaki dirinya sendiri.

Hazel menyesal luar biasa akan hal yang sudah dia lakukan tadi malam. Padahal Hazel tahu papa pasti melarangnya dan akan marah. Sekarang Hazel jadi merasa ragu untuk berangkat sekolah.

Hazel takut papa masih dalam mood yang jelek dan yang menakutkannya lagi papa akan semakin memarahinya habis-habisan.

Tapi setiap langkah kecilnya yang hanya mondar-mandir di dalam kamar Hazel selalu diingatkan dengan kata-kata mama yang membuatnya semakin sedih dan merasa apa yang sudah dia lakukan akan membuat orang di sekitarnya kerepotan.

"Hazel kalau punya salah sama temen gak boleh menghindar ya? Minta maaf, kalaupun enggak salah tetep minta maaf. Hazel kan anak baik."

Suara mama yang sangat lembut dengan kata-kata simpel yang sering mama katakan padanya selalu membuat keberanian Hazel kembali lagi.

"Kalau mama gak di rumah Hazel gak boleh bandel ya, nurut sama papa. Jangan bikin papa marah oke?"

Nyatanya memang benar, sekarang mama tidak ada lagi di rumah. Hazel sungguh merasa kesepian. Hazel tidak tahu kenapa mama bisa sejahat itu meninggalkannya bahkan selamanya.

Hazel sendirian di rumah ini, tidak ada yang akan mengomelinya jika makan sembarangan. Tidak ada yang memasakkannya pasta jika Hazel tidak mau makan.

Semuanya cukup tiba-tiba. Kejadian itu membuat Hazel hanya bisa meringkuk, terdiam dan mengunci segala celah kenangan pahit.

Hazel sedih tapi Hazel tetap sama. Tetap menjadi ceria, tetap menjadi anak kebanggaan. Tetap menuruti semua kemauan papa. Sampai dirinya sadar, Hazel tidak lebih dari seorang pembohong. Hazel tidak bahagia ini semua hanyalah topeng.

Masa depan Hazel sudah dibumbui. Hazel hanya perlu terus memasak tanpa boleh mengicipi. Hazel lelah, sunggu. Tapi pasti tidak akan ada yang mendengarkannya.

Gelengan kencang akhirnya membuat Hazel tersadar dari larutan masa kelam. Hazel tidak boleh seperti ini. Apalagi mengeluh. Hazel percaya, kebahagiaan akan datang pada waktunya.

Maka dengan langkah sangat pelan dan hati-hati Hazel menuruni anak tangga sampai suara gemelotekan dari dapur terdengar.

The Sun Is Fading ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang