16. Remember the Villa

7.9K 973 22
                                    

Happy Reading 🍉🍉🍉

Hazel berjalan pelan menyusuri tanah yang masih basah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hazel berjalan pelan menyusuri tanah yang masih basah. Sepatu putihnya yang bersih berubah kecoklatan karena terkena becekan lumpur. Kakinya yang hanya mengenakan celana pendek sebatas lutut sudah kotor akibat berulang-kali tergelincir.

Tangan mungil itu mengusap lututnya yang sedikit memar karena habis terjatuh. Hazel meringis perih. Bertumpu pada pepohonan rindang yang tiba-tiba suasananya berubah mencekram.

Hari mulai petang. Hazel merasa dirinya salah jalan karena hanya berputar-putar saja di rute ini. Anak kecil mana yang tidak takut jika suatu hal akan menimpanya.

Tubuh mungil yang dibalut atasan jaket tipis itu sudah bergetar. Merasa menyesal karena bersembunyi lebih jauh dari tempat awal dirinya bermain petak umpet bersama papa.

Hazel kira semakin jauh dia berlari dan bersembunyi akan semakin sulit pula ditemukan dan berakhir menjadi pemenang. Hazel jadi lebih leluasa meminta apapun terhadap papa.

Tapi sayangnya sore yang akan dijemput malam membuatnya terduduk sendirian di dekat akar pohon beringin yang besar. Udara yang semakin dingin membuat tubuhnya menggigil.

"Pa-papa.. jemput Hazel hiks.." Hazel mulai terisak sambil menutup wajahnya erat.

Suara hewan malam mulai terdengar di telinganya. Sekelebat ingatan saat Hazel bermain bersama Javio membuat tangisan Hazel semakin terdengar nyaring.

"Tau gak kalau udah malem tuh banyak hantu."

Hazel yang nyatanya masih sangat kecil dan polos hanya mendengarkan cerita Javio yang suka membuat gara-gara.

"Hantunya jelek hiii, suka culik anak kecil."

"Jadi kita gak boleh dong keluar rumah malem-malem?"

"Gak boleh. Kamu mau emang diculik sama hantu jelek? Kamu kan cemen, dikit-dikit nangis."

"Tapi Javi suka main malem di rumah Hazel."

"Kan beda Hazel, Javio tuh keren gak takut sama begituan. Coba kamu? Nanti kalau malem-malem ada suara brisik tuh tandanya banyak hantu, kamu kan pernah pipis di celana, hih jorok, cuma denger begituan takut."

"Hiks.. pulang! Papa!" Hazel berteriak ketakutan sambil meringkuk di tepi pohon.

Kepala Hazel sakit mendengar suara bising di sekitarnya. Hazel berharap papa akan menjemputnya saat ini juga. Hazel hanya bocah SD yang terlalu percaya dengan perkataan mitos dari teman-temannya.

Papa pernah bilang Hazel tidak boleh jauh-jauh dari villa namun rupanya kini Hazel sangat merutuki dirinya sendiri. Bodohnya kenapa kaki mungil ini bisa sampai terjebak di antara pepohonan beringin besar.

Ini bukan wilayah Hazel. Keluarganya mengajak Hazel berlibur di villa. Jelas sekali Hazel tidak paham dengan seluk beluk tempat ini. Tubuh mungilnya hanya bisa bergerak gusar menahan semua ketakutannya.

The Sun Is Fading ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang