Happy reading 🤩
Hazel mengerjabkan kedua matanya pelan. Cahaya yang tiba-tiba menyinar membuat retinanya terasa sakit.
Tangan Hazel bergerak lemah meraba sekitarnya. Namun sayang, tidak ada sama sekali yang Hazel temukan untuk digenggam.
Ketika matanya kembali terbuka dengan pelan. Ruangan ini terlihat asing baginya, bibir Hazel seketika bergetar melihat jarum infus yang tertancap di punggung tangannya.
Mata Hazel bergerak acak menelisik ruangan ini. Sepi, keringat sudah banjir dari pelipisnya. Hazel bergetar merasa ketakutan.
Sampai akhirnya Hazel menemukan siluet papa yang berjalan tergesa ke arahnya.
Tapi entah kenapa pikiran Hazel tiba-tiba mengosong, dia terlihat bingung ketika bibir Jonathan bergerak berulang-kali namun sama sekali suara tidak ada yang masuk ke pendengarannya.
Hazel kembali menatap Jonathan lekat yang seperti memanggil-manggil namanya. Kepala Hazel terasa berputar-putar disertai rasa mual yang mendominasi.
Hazel tidak berhenti terus bergetar sampai semua tubuhnya terasa kaku tidak bisa digerakkan. Hazel ingin berteriak memanggil papanya, namun yang bisa dia lakukan hanya menangis dalam diam.
"Hazel?"
Suara panik Jonathan akhirnya bisa Hazel dengar walaupun terasa sangat jauh. Dan tiba-tiba dengingan di kepalanya membuat dahinya mengrenyit.
Kepala Hazel terasa sakit sekali. Rasa dingin seperti menusuk kulitnya berulang-kali sampai pernapasannya ikut tersendat.
Di samping itu Jonathan sudah kepalang panik ketika tubuh Hazel mengejang dan tidak bisa merespon ucapannya.
"Hazel denger papa kan sayang, coba pegang tangan papa erat!" Jonathan memegang tangan putranya yang tidak terinfus dengan erat.
Tidak ada jawaban sama sekali, kulit pipi Hazel terasa dingin ketika Jonathan mengelusnya khawatir.
Air mata Jonathan tiba-tiba terjatuh menatap putranya yang nampak kesulitan bernapas. Lalu bertepatan dengan itu Dokter Kevin datang dengan beberapa perawat dan diikuti Jeffrey yang juga masuk dengan tergesa.
"Jo, minggir dulu!"
Jonathan terdorong menjauh sampai tubuhnya ikutan blank ditarik paksa oleh Jeffrey keluar dari ruang rawat.
"Jo, just calm down, Hazel bakal baik-baik aja."
Jonathan meraup wajahnya gusar dan panik kakinya terasa lemas sampai tubuhnya merosot duduk di ruang tunggu.
"Lo tau betapa paniknya gue waktu Hazel keliatan gak bisa apapun padalah dia ngerasa kesakitan. Lo gak tau Jeff!"
Jeffrey mencoba menghela napas walaupun ini terasa berat untuknya. Jeffrey juga terkejut saat masuk ke dalam ruang rawat lalu melihat tubuh Hazel yang mengejang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sun Is Fading ✓
FanfictionHazel dan semesta yang tidak pernah memandangnya ramah. [TBC On Karyakarsa] - Haechan ft. Seo Johnny © brillantemine