21. kecurigaan.

509 123 14
                                    

Nako mengerjap beberapa kali begitu tersadar dengan tatapan teman-temannya, "G-gue.."

Sial, kenapa di saat seperti ini dia malah merasa gugup.

"Cih!" kali ini pandangan mereka teralih pada orang yang baru saja memdecih dengan begitu keras.

"Baru di curigai pake tatapan begitu aja, lo udah gemetaran." ejek Jaemin dengan senyum meremehkan.

Tangan Nako terkepal, gadis itu berdecak.

"Gue cuma gugup!" seru Nako tidak mau di kalahkan dalam perdebatan mereka.

"Oh ya? Kalo gitu coba jelasin kenapa gelang ini ada di sana!"

Nako menatap Hitomi yang baru saja membentak dirinya.

Selama mereka kenal, itu adalah pertama kalinya dia bentak oleh gadis itu.

"Oke, gue bisa jelasin--"

Brak!

Pandangan mereka beralih lagi ke arah pintu, dimana ada Chenle yang sibuk menatap mereka semua satu persatu.

"Akhirnya ketemu juga!"

Chenle menarik Hitomi dan Nako keluar dari sana.

"Eh, ngapain kamu main tarik-tarik?" Sakura menahan Chenle.

"Kakak belum dapat kabar?" Chenle mengernyitkan keningnya karena Sakura terlihat biasa saja seolah tidak ada masalah yang terjadi.

"Kabar apa?" Sakura balik bertanya.

"Ck, barusan dapat kabar dari kantor polisi. Yuri udah meninggal, dia bunuh diri di salah satu toilet penjara."

Chenle terlonjak kaget karena orang-orang di hadapannya tiba-tiba berdiri.

"Udah dulu ya, kami di panggil ke ruang guru sekarang juga." Chenle segera menarik Hitomi dan Nako keluar dari gudang tanpa melihat ekspresi masing-masing orang yang ada di sana.

***


Chaewon, Sakura, dan Jaemin berlari menuju salah satu rumah sakit yang mereka ketahui tempat Yuri berada sekarang.

Rencananya mereka ingin pergi semua, tapi Yujin bilang jika itu tidak perlu karena takut menarik perhatian seseorang.

Begitu memasuki rumah sakit, mereka segera berjalan menuju kamar tempat jenazah yang berada di lantai dua.

Betapa terkejutnya mereka ketika mendapati Hitomi dan Nako tengah berdebat, sementara di salah satu bangku ada Chaeryeong yang menangis dalam diam.

Jangan lupakan keluarga Yuri yang berdiri di depan ruang mayat sambil menangis karena baru saja kehilangan putri berharga mereka.

Chaewon berjalan mendekat diikuti Sakura dan Jaemin yang terlihat sedikit ragu.

"Gue harus percaya? Kenapa gue harus percaya hah?! Jelas banget kan, itu pasti lo!" teriak Hitomi.

"Gue udah jelasin tapi lo sama sekali ngga percaya! Gue harus gimana lagi?!!" balas Nako.

"Kalian kenapa jadi begini?" Chaewon memberanikan diri untuk berbicara.

Tiga adik kelasnya itu segera mengalihkan pandangan.

Hitomi menunjuk ke arah Nako, "Dia pelakunya."

Nako membulatkan mata dengan ekspresi marah gadis itu menepis tangan Hitomi, "Gue kan udah jelasin! Tapi lo ngga mau dengar penjelasan gue!"

"Kalian jangan begini." ujar Jaemin.

Intruder School | IZ*ONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang