Yujin terdiam, beberapa kali melirik ruang OSIS dimana Kim Chaewon berada. Sekolah sudah sepi, anak itu menghela nafas karena sialnya tidak berani berhadapan dengan Chaewon.
Bukannya mau mengajak ribut, dia justru ingin bekerja sama dengan Chaewon.
Semalam dia tidak bisa tidur memikirkan perkataan Sakura. Berapa banyak pikiran nya menolak untuk bekerja sama, namun hatinya berkata lain.
Yujin memutuskan berbalik, meninggalkan tempat itu. Mungkin ini terlalu cepat, dia akan menunggu waktu sampai benar-benar siap.
Sejujurnya dia pun takut mengingat Chaewon melarang dirinya untuk ikut campur urusan Minju ini.
Tapi semakin di larang semakin menjadi.
Gadis itu mengernyit ketika baru saja keluar dari gedung, di lihat nya ke arah parkiran di mana dua kakak kelas nya yang dia tau tidak pernah dekat bahkan tidak sekelas.
Jo Yuri dan Wang Yiren.
Anak itu memilih bersembunyi sambil memperhatikan mereka. Yujin memang tidak dapat mendengar apa yang mereka bicarakan, hanya saja di lihat dari segi manapun dua orang itu tengah berdebat.
Yuri yang biasanya hanya menunduk tidak berani menatap siapapun, kini melotot pada Yiren walau matanya berkaca-kaca. Tidak berbeda dengan Yiren yang selalu tebar senyum, kini nampak berusaha menahan emosi untuk tidak melakukan kekerasan pada Yuri.
Tepukan di bahu nya membuat anak itu tersentak dan hampir berteriak kalau mulutnya tidak segera di bungkam dengan tangan seseorang.
Orang tersebut membawa nya menjauh dari sana, meskipun wajah nya tidak terlihat tetapi dari belakang seperti ini Yujin bisa menebak bahwa orang ini adalah Heejin.
Kedua nya berhenti di lorong kelas sepuluh. Heejin menatap kesana kemari memastikan tidak ada orang sebelum akhirnya memberi seluruh atensi pada Yujin.
Tangannya berkacak pinggang menatap gadis itu meminta penjelasan.
Yujin gelapan di tatap seperti itu oleh salah satu kakak kelas yang di takuti nya, "t-tadi saya cuna lewat kak.."
Heejin mengusap wajah nya kasar. Ekspresi nya tidak sesinis tadi, kini malah berubah khawatir sembari menatap Yujin yang malah bingung.
"Lain kali kalau lihat mereka berdua lagi berdua mending menjah, ngga baik buat lo." Yujin mengerjap beberapa kali.
Apa ada sesuatu yang dia lewatkan?
"Gue, Chaewon, dan Yuri ngelarang kalian buat ikut campur bukan tanpa alasan. Masalah ini bukan main-main, menyangkut nyawa." Yujin mendadak merinding dengan ucapan Heejin.
"Ini peringatan terakhir gue, kalo lo dan teman-teman lo masih bandel.. gue angkat tangan." ucapan terakhir dari Heejin sebelum gadis itu pergi, akhirnya cukup mempengaruhi Yujin.
***
Chaewon berusaha tidak perduli dengan keberadaan Sakura yang sejak tadi berbicara.
"Kamu dengar ngga sih??" tanya Sakura yang cukup jengah.
"Gue ngga mungkin kerja sama bareng bocah-bocah itu. Mereka cuma anak kecil yang terlalu menganggap remeh masalah ini, kalo mereka kenapa-kenapa yang bakal di salahkan siapa? Udah pasti saya dan teman-teman saya." jelas Chaewon mencoba membantah.
Sakura mendengus, tidak di sangka anak ini benar-benar keras kepala. Dia hanya ingin cepat menyelesaikan kasus ini, karena sesuai janji nya pada sang kekasih. Jika dia selesai menangani kasus ini, dia akan kembali ke Jepang dan menikah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Intruder School | IZ*ONE
Fanfictionft. kpop idol Mereka hanya siswa dan siswi biasa, awalnya. Sampai kecelakaan yang terjadi pada Kim Minju membuat kehidupan mereka tidak tenang seperti dulu lagi. - - - Judul sebelumnya : School 2020