14. berita duka.

586 130 14
                                    

Percaya atau tidak, kini secara kebutulan mereka yang beberapa hari lalu dalam situasi tidak mengenakkan, terpaksa berada dalam satu ruangan yang sama.

Ruangan tempat Minju di rawat.

Hitomi Nako yang datang pertama dan kini berdiri di sebalah Minju, saling memberi kode satu sama lain melihat tiga belas orang di hadapan mereka.

Awalnya team Jaemin yang datang, lalu beberapa menit kemudian team Chaewon yang datang.

"Sial banget gue ketemu dia di sini," gumam Yena.

"Lebih sial gue lihat orang-orang munafik pada ngumpul di tempat adek gue," balas Chaewon.

Tawa meremehkan Chaeyeon terdengar, "Adek? Hahahah! Bisa-bisanya dia bicara gitu, padahal dulu Minju selalu di hina sama dia."

"Kalian mending keluar sekarang." usir Chaewon segera, keempat adik kelas sepuluh yang bersembunyi di belakang nya hanya diam, takut untuk berbicara.

Kecuali Yujin yang sejak tadi mempersiapkan kata-katanya untuk melawan mereka jika Chaewon sudah terpojok.

"Lah? Siapa lo? Ada hak apa lo?" tanya Haechan tanpa henti.

"Dia kakak nya kak Minju, jelas di sini yang lebih punya hak kak Chaewon, bukan kalian."

Tatapan tak percaya di layangkan pada Yujin yang membela Chaewon.

"Hah! Ngga heran sih, nama nya babu Chaewon.. pasti sifat nya ngga jauh beda." ejek Hyewon.

"Sebelum mereka, kalian babu pertama gue."

Sungguh, Chaewon tidak bermaksud untuk mengatakan itu. Hanya saja, untuk pertama kalinya dia merasa terpojok begini.

Sedikit menyesal karena mengabaikan teman-teman seperjuangannya, namun sekarang sudah tidak berguna lagi untuk menyesal.

"Apa kata lo?" desis Yena marah bersiap mencakar wajah Chaewon.

"Stop!" 

Tatapan mereka beralih pada Nako yang berteriak marah, "Kaliam bisa diam? Di sini niat buat jenguk Minju atau mau ribut? Kalo mau ribut mending keluar aja semuanya."

Hitomi tidak berniat bicara, dia lebih memilih menyibukkan diri dengan mengelus tangan Minju. Berharap gadis itu dapat merasakannya dan segera tersadar.

"Mereka duluan," ucap Hyewon

"Di belakang lo ada kaca," balas Chaewon.

"Tapi, kayaknya kalian juga lagi ngga baikan ya?" pertanyaan Chaeyeon di tujukan untuk Chaewon dan Hitomi serta Nako.

Nako melirik Chaewon, bermaksud membiarkan gadis itu yang menjelaskan.

Beruntung Chaewon peka dan segera berbicara.

"Ngga, mereka tetap bagian dari kita."

Hitomi dan Nako melirik tak menyangka, mereka mengira jika Chaewon akan memutus kerja sama mereka setelah kejadian beberapa hari yang lalu.

"Terus kenapa datang nya ngga sama?" kali ini Haechan bertanya.

"Ya suka-suka kita lah, kenapa kalian banyak tanya sih?" Wonyoung pun mulai kesal, dia tidak mau mengalah meski hanya seorang adik kelas.

"Si banyak gaya udah bicara." ejek Hyewon.

Wonyoung melirik sinis, "Yang ngerasa selalu benar mending ngga usah bacot." balas gadis itu.

Hyewon mendecak kesal dan memilih segera keluar, lagian jika terlalu lama di sana.. Bisa-bisa dia menarik rambut Wonyoung.

Yena mengangkat bahu dan segera menyusul diikuti Haechan.

Intruder School | IZ*ONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang