Chaewon menghiraukan kerusuhan dadakan di ruang tamu karena nama yang baru saja dia sebutkan. Dirinya fokus pada Hitomi dan Nako yang saling pandang.
"Hitomi, Nako.. kalian tahu sesuatu kan?" kedua anak itu diam, masih saling pandang. Sebelum akhirnya menghela nafas.
"Jujur aja sih kak, kita berdua sebenarnya pengen berhenti selidiki kasus Minju ini." ucap Hitomi, Yujin hendak protes namun Hitomi dengan cepat melanjutkan ucapannya.
"Awalnya kami berpikir kayak gitu karena pertengkaran sama mereka berempat. Tapi sekarang, kita udah putuskan buat tetap lanjut."
"Kita pernah cerita sama kak Chaewon dan yang lainnya soal surat yang di terima Minju kan?"
"Surat apa?" tanya Wonyoung yang tidak tau apa-apa.
"Dia dapat surat ancaman gitu semenjak pacaran sama Jaemin, Minju ngga pernah cerita.. tapi kita tau karena biar bagaimana pun Minju itu teman kita. Tepat di hari kecelakaan, pagi nya Minju dapat surat ancaman yang suruh dia datang ke sekolah jam tujuh malam."
Nako menghentikan penjelasannya, membiarkan Hitomi yang melanjutkan.
"Kita berdua pikir itu cuma ancaman biasa, jadi ngga terlalu perduli. Tapi setelah pulang sekolah perasaan gue ngga enak, jadi gue tanya ke Nako apa dia ngerasain hal yang sama.. benar aja, Nako ngerasa sama. Jadi kita susul ke sekolah,"
Chaewon langsung membulatkan matanya penuh harap semoga mereka tahu sedikit saja tentang pelaku sebenarnya.
"Tapi begitu kita sampai, suasana udah ramai. Polisi, warga sekitar sekolah, beberapa guru.. gue pengen masuk tapi di larang sama polisi. Kita berdua pilih untuk mundur.. tapi gue ingat jelas di ambulans itu ada Jaemin lagi nangis dan ngga jauh dari sana ada dua perempuan lari lewat belakang sekolah." wajah Chaewon berubah tegang, dia menunggu tidak sabar.
"Chaeryeong.. Yuri.."
Wonyoung tanpa sengaja mengeluarkan kembali air yang baru saja dia minum, sama hal nya dengan Haruto. Chaewon memejamkan matanya, sedangkan Yujin dan Minhee membeku tidak tau ingin berkata apa.
"Minju sama kak Jaemin udah putus seminggu sebelum kecelakaan, kita ngga tau apa alasannya. Kak Jaemin benar-benar ngga terima di putusin Minju. " tambah Nako untuk yang terakhir.
"Gue udah tau," sahut Chaewon.
Bulu kuduk Yujin merinding, kasus ini bukan hanya permainan anak-anak.
"Gue akan terus terang karena ngga mau munafik. Gue benci Minju. Alasan gue ikut kasus ini bukan karena pengen jadi sosok kakak yang sempurna tapi karna gue capek semua orang kasih tuduhan palsu ke gue. Gue ngga terima. Jadi sebelum pelakunya di temukan, gue ngga akan bisa tenang." Chaewon mengakui nya.
Nako dan Hitomi tidak merespon, mereka tau hal itu. Mereka selalu mendengar curhatan Minju tentang dia yang sakit hati karena perkataan jahat Chaewon padanya.
"Kita harus buat kesimpulan untuk sekarang." kata Haruto, dia mulai pusing mendengar semua perkataan mereka.
"Tersangka paling utama menurut kalian sekarang siapa?" tanya Haruto lagi.
"Jaemin."
"Yuri."
Chaewon dan Yujin saling pandang karena perbedaan pendapat.
"Siapa yang pilih kak Jaemin?" Chaewon, Hitomi, Wonyoung dan Minhee mengangkat tangan. Itu artinya Yujin, Haruto dan Nako memilih Yuri.
"Kalian ada tambahan tersangka?" tanya Yujin yang sedang menulis kesimpulan pertemuan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Intruder School | IZ*ONE
Fanficft. kpop idol Mereka hanya siswa dan siswi biasa, awalnya. Sampai kecelakaan yang terjadi pada Kim Minju membuat kehidupan mereka tidak tenang seperti dulu lagi. - - - Judul sebelumnya : School 2020