13. perpecahan.

509 128 12
                                    

Hyewon masuk ke dalam kelas dengan wajah lesu, dia tidak sempat tidur karena sibuk bermain game bersama Haechan dan Yena sampai lupa waktu.

Mata yang sejak awal terlihat tidak bersemangat dan ingin tidur langsung berubah terheran melihat pertengkaran di dalam kelas nya.

"Gue tau ya kalo lo adain pertemuan bareng Nako dan yang lainnya! Jadi ngga usah bohong lagi!" Hyewon mengerjap ketika Yena menunjuk ke arah Chaewon.

"Terus kenapa? Kalo benar kenapa?!" Chaewon tidak terlihat santai sama sekali.

"Apa alasan lo ngga ajak kita?" nada sinis Jaemin terdengar.

"Orang munafik sejenis kalian? Buat apa?" Chaewon pun tak kalah sinis, tatapan nya pun berbeda.

"Lo jangan fitnah kita dong!" Chaeyeon yang berusaha menenanglan Yena akhirnya maju juga.

"Gue ngga fitnah! Memang benar kan?! Kalian ngga suka sama gue, jadi kalian selalu bicara keburukan gue di belakang. Gue tau semua!"

Haechan sejak tadi hanya diam di tempat duduk, tidak berniat untuk ikut campur. Kini mata Haechan menatap Hyewon yang masih di pintu kelas.

"Kenapa lo ngga masuk?" semua mata tertuju pada Hyewon.

"Ya gimana, gue kaget. Kalian kenapa ngebacot di sini."

Chaewon pergi melewati teman-temannya ingin keluar dari kelas.

"Mau kemana lo?!" Jaemin segera menahan tangan gadis itu namun dengan segera di tepis oleh pemiliknya.

"Ngga perlu banyak bicara, singkat aja.. gua ngga bisa percaya sama kalian. Biar gue yang urus masalah Minju." setelah itu Chaewon pergi dari kelas mengabaikan panggilan teman-teman nya.

"Sinting!" Yena membanting kursi di hadapannya terlalu emosi.

"Salah kita juga sih," gumam Haechan.

"Lah? Kenapa kita?!" Hyewon bersuara tidak terima.

"Di depan kita baik banget, di belakang Chaewon malah beda lagi. Gue ngga tau sejak kapan Chaewon sadar, tapi yang pasti dia mutusin ngga percaya ke kita lagi ya karena ini." jelas Haechan.

Tapi tampak nya mereka sama sekali tidak mau mendengarkan dan tidak mau di salah kan.

Haechan mengangkat bahu tidak perduli. Chaewon keras kepala, teman-temannya ini juga sama. Dia yakin, pasti butuh waktu yang lama untuk berbaikan.

Atau mungkin tidak akan pernah berbaikan lagi.

***


Yujin melompat kaget ketika tiba-tiba Chaewon muncul di hadapannya.

"Ngapain sih kak? Bikin malu aja," bisik Yujin yang sadar di perhatikan.

"Kita ubah rencana." Yujin mengangkat sebelah alisnya.

"Teman-teman gue keluar, kecuali Hitomi dan Nako."

Yujin kali ini menutup mulut tidak percaya.

"Yang benar?!"

"Tapi bohong."

"Hah?"

"Gue kelihatan lagi bercanda, hah?"

Yujin tertawa tanpa dosa.

"Jadi? Kenapa bisa mereka keluar?"

"Kita ketahuan. Gue ngga tau mereka dapat info dari mana. Yang terpenting kita kumpulin anggota yang sekarang dulu." Yujin mengangguk paham dan segera memanggil teman-temannya.

Intruder School | IZ*ONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang