24. pengalihan.

494 117 22
                                    

Hyewon menatap ruang UGD yang di tempati Chaewon, dia bahkan mengabaikan teman-temannya yang sedang sibuk menjelaskan kepada Eunbi.

"Hmm, kalau begitu sekarang kenapa bisa berkurang? Haechan, Yena dan Hitomi ada di mana?" mendengar tiga nama itu barulah untuk sekian lama Hyewon menoleh.

Dia terlalu fokus kepada keadaan Chaewon hingga tidak sadar jika  orang yang namanya di sebut tidak ada di sana.

"Tadi kak Hitomi hilang, jadi kak Haechan pergi cari.. terus kak Yena bantu juga." jawab Yujin.

"T-tapi ini udah kelamaan, harusnya mereka udah datang sejak tadi." Haruto bersuara ragu-ragu.

Memang benar, ini sudah hampir setengah jam sejak mereka tiba di rumah sakit, namun tiga orang itu tidak datang juga.

Jaemin peka dengan ekspresi Eunbi, dengan cepat lelaki itu mengangkat tangan, "Kalau begitu, saya pergi dulu menyusul mereka Bu.."

Dengan wajah berseri Eunbi mengangguk, "Tolong ya nak, saya juga pengen ikut tapi kondisi Chaewon.."

"Iya, saya mengerti Bu.."

Jaemin berbalik dan berlari menjauh dari temannya, begitu sampai di luar lelaki itu membuka ponsel miliknya.

Dia mendapat pesan namun belum sempat membuka.

Voice note dari Yena.

"Hah? Harusnya gue buka dari tadi.." gumam lelaki itu dan segera memutar voice note yang Yena kirim.

Jaemin memberikan ekspresi kelewat datar setelah mendengar isinya.

Lelaki itu menghela nafas dan berbalik badan, hampir melempar ponselnya ketika mendapati Chaeyeon berada di sana dengan senyuman sinis.

"Yah, kasihan.. Udah ketahuan. Jadi? Lo bakal ngaku atau biarin aja?"



***

Haechan menatap satpam sekolah yang kini sudah ada di tempatnya, meskipun ada sedikit keraguan.. Dia tetap berjalan mendekat dan menanyakan sesuatu yang sejak tadi ingin ia tanyakan.

"Pak, permisi.."

Satpam sekolah menoleh dan terlihat terkejut melihat ada Haechan di sana.

"Loh, kamu sejak kapan di sana?" Haechan dengan canggung mengusap belakang lehernya.

"Barusan, ngomong-ngomong saya mau tanya.. Bapak ada lihat anak cewek, mukanya nyebelin tapi lumayan imut, tingginya kira-kira sebahu saya, terus pake sweater peach lewat dari sini?"

Haechan meringis mendengar cara ia mendeskripsikan Hitomi.

"Hmmm, muka nyebelin.. saya ngga tahu. Tapi tadi nak Hitomi lewat dari sini pake sweater peach."

"Iya! Dia yang saya maksud pak!" Haechan mengangguk dengan semangat.

"Tadi saya papasan waktu balik dari belakang sekolah, dia tadi lari terus mukanya panik banget, waktu saya tanya mau kemana.. Dia bilang di suruh Bu Eunbi ngambil sesuatu di gedung belakang. Tapi sampe sekarang emang belum balik," penjelasan dari satpam sekolah meningkatkan kepanikan Haechan.

"T-terima kasih, pak.." Haechan segera pergi bahkan mengabaikan panggilan dari satpam sekolah yang merasa bingung dengan keberadaan lelaki itu.

Haechan gigit jari sambil menoleh kesana kemari, bahkan tidak sengaja menabrak seseorang.

"Sorry.."

Ketika ingin lanjut berjalan Haechan langsung sadar dan berbalik, namun orang yang ia tabrak tadi sudah menghilang dari sana.

Intruder School | IZ*ONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang