19. mendekati kebenaran.

518 127 26
                                    

Langit yang gelap pertanda sekarang adalah malam, sekolah memiliki peraturan di mana saat malam hari tidak ada yang boleh berada di sans kecuali sudah mendapat izin.

Namun orang-orang yang berada di ruang OSIS sekarang mengabaikan peraturan itu.

Suasana sangat hening, mereka menunggu satu anggota lagi yang akan datang.

Suara pintu terbuka mengalihkan atensi mereka, takut jika Eunbi alias guru kesiswaan yang datang.

Sedetik kemudian mereka menghela nafas lega begitu melihat Chaewon yang muncul.

"Semua udah kumpul?" Mereka mengangguk sebagai jawaban.

Chaewon menghela nafas, menatap satu persatu wajah teman-temannya.

Dia menjadi ketua untuk rencana kali ini dan Chaewon tidak ingin ada satu kesalahan pun yang terjadi.

Semoga saja.

"Kita bagi team dan kalian ngga boleh protes," sekali lagi anggukan di dapati Chaewon.

Gadis itu mulai menyebut anggota dari setiap team. Hampir semua dari mereka hendak protes begitu tahu di tempatkan dengan siapa.

Namun titah dari Chaewon sebelumnya mengurungkan niat mereka.

Chaewon menatap Yujin dan mengangguk.

"Sekarang berpencar ke tempat masing-masing!"



***




Jaemin, Chaewon, Nako side.
.
.
.
.

Chaewon berjalan beriringan dengan Nako sedangkan Jaemin berjalan di depan keduanya.

Nako dan Chaewon saling menyenggol, memberi kode untuk memulai.

Decakan keras dari Jaemin menghentikan langkah keduanya. Lelaki itu berbalik dengan wajah kesal, "Kalo mau bicara langsung aja."

Nako menatap Jaemin tidak suka dan mulai menyuarakan isi hatinya, "Lo pelakunya kan?"

Chaewon menoleh terkejut pada Nako yang to the point, bisa dia lihat kini mata Jaemin membulat sempurna.

Bedanya laki-laki itu terlihat emosi.

"Atas dasar apa lo tuduh gue?!" bentak Jaemin.

"Suara lo.. nanti petugas datang," peringatan dari Chaewon membuat Jaemin mendengus.

Nako mulai berbicara, sama seperti kejadian ketika di interogasi oleh Chaewon. Gadis itu menceritakan semua pembicaraan dengan Yuri tanpa ada sedikitpun yang tertinggal.

Jaemin mendecih setelah Nako menyelesaikan ceritanya.

"Lo bodoh ya?"

Yang di katai langsung mengenyit tidak suka.

"Maksud lo ngomong begitu apa?!"

Oh, Nako bahkan melupakan fakta bahwa Jaemin adalah seniornya di sekolah ini.

"Coba pikir, dari setiap kata yang di keluarkan Yuri.. apa dia ada bilang gue pelakunya??"

Benar juga, perkataan Jaemin membuat keduanya terdiam.

Si lelaki tersenyum miring, meremehkan dua gadis di depannya.

"Gue ke toilet sebentar, kalian tunggu di sini dan jangan kemana-mana." ucap Jaemin karena tiba-tiba merasa ingin panggilan alam.

Chaewon dan Nako memilih mengangguk.

Mereka tidak akan pergi dari sana.

Setiap laki-laki di pisah, dengan tujuan bisa menjaga para perempuan jika terjadi sesuatu yang berbahaya.

Intruder School | IZ*ONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang