66

9.4K 626 79
                                    

Happy Reading!!

"Mohon maaf, pasien tidak bisa diselamatkan" ujar dokter.

Jderr!

Bagai disambar petir, mereka semua mematung dengan air mata yang sudah lolos dari pelupuk matanya.

"Racun yang ada ditubuhnya sudah menyebar luas keorgan tubuh lainnya,hingga ia tidak bisa diselamatkan" tutur Dokter.

"Meninggal?" tanya Dannis menahan tawa.

"GA MUNGKIN. HAHAHA" seru Revan tak terima dan tertawa keras setelahnya.

Bugh!

"LO JANGAN BERCANDA ANJING!" maki Devan meninju dokter yang usinya seumuran dengan Kelvin.

"QUEEN KUAT! GA MUNGKIN DIA MENINGGAL CUMA KARENA RACUN SIALAN ITU!" maki Kelvin menatap Dokter itu tajam.

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin tuan,namun tuhan berkehendak lain" ujar Dokter itu.

"Ngga, ngga, dokter pasti bercanda kan? Iya kan? DOKTER BERCANDA KAN!?" ujar Lia diakhiri dengan nada tinggi.

"JANGAN BERCANDA BANGSAT! GUE BISA PECAT LO SEKARANG JUGA!" maki Dannis dengan suara yang menggelegar.

"Dok bilang sama kita kalo dokter cuma bercanda,ini pasti suruhan Vany kan? Dia ngeprank kita kan? Prank nya ga lucu dok, GAK LUCU!!" ujar Revan lesuh diakhiri nada tinggi.

"SELAMATIN SAHABAT GUE DOKTER!" teriak Lia histeris.

Sahabat Vany yang lain hanya bisa menangis mendengar kabar bahwa sahabatnya telah tiada,mulutnya seakan kelu untuk mengeluarkan sepatah kata pun, mereka tidak percaya bahwa Leader mereka yang kuat dan tangguh itu kini telah tiada. Mereka tau Leadernya itu wanita kuat, Mereka yakin Leadernya bisa melawan racun sialan ditubuhnya itu, tapi mengapa jadi begini? Mengapa kenyataannya berbanding balik dengan apa yang mereka harapkan.

"Sayang bagaimana keadaan adik kamu?" tanya Siska pada Dannis,saat tiba dengan Mario.

"Mom" lirih Dannis memeluk Siska erat.

"Ada apa sayang? Kenapa kamu nangis? Queen baik-baik aja kan? Gaada yang parah kan lukanya?" tanya Siska bertubi-tubi dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Queen Mom, Queen, Queen hiks, Queen udah ga ada" lirihnya dengan isakan yang semakin keras membuat semuanya kembali terisak dengan keras saat mendengar ucapan Dannis.

"Ka-kamu gausah bercanda sayang, bilang sama Mommy Queen gapapa kan? Queen baik-baik aja kan? Iya kan?" ujarnya merenggangkan pelukan mereka.

"Tante" panggil Rachel lirih.

"Rachel, Queen dimana sayang? Queen baik-baik aja kan? Iya kan?" tanyanya pada Rachel dengan menitikkan air mata.

Grepp!

"Hiks, hiks, hiks " tangisan Rachel semakin menjadi.

"Chel, ada apa? Jangan bilang kalau yang diucapkan Dannis itu benar?" lirihnya lagi namun Rachel tidak menjawab, hanya isakan yang terdengar.

Suara decitan pintu terdengar, menampakkan petugas medis dengan mendorong brankar yang terdapat tubuh seseorang diatasnya dengan kain putih yang menutupi seluruh tubuhnya.

"Dia siapa dok? Queen dimana? Dia baik-baik aja kan?" tanya Siska bertubi-tubi.

"Mom tenang" ujar Mario merengkuh Siska dengan mengusap bahunya agar tenang.

FAKE NERD IS QUEEN MAFIA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang