68

9.7K 629 99
                                    

Happy Reading!!

Prangg!


"ARGHHH"

"KENAPA SEMUA ORANG YANG GUE SAYANG PERGI NINGGALIN GUE!"

"KENAPA!?"


Lagi dan lagi, Revan harus kehilangan orang yang ia sayang, semua anggota keluarganya meninggalkan dirinya satu persatu,kini hanya tersisa dirinya seorang.

Pertama ia kehilangan mamanya, kedua ia kehilangan Adiknya, sekarang ia harus kehilangan Ayahnya.

"DUNIA GA ADIL!"

"KENAPA GA CABUT NYAWA GUE SEKALIAN!"

"GUE BENCI HIDUP GUE!"

"GUE BENCI"

Prangg!

Lagi dan lagi, Revan melempar semua benda yang ada dikamarnya, sedari pulang pemakaman Ervan, ia langsung mengurung diri dikamar dan meluapkan emosinya pada barang-barang dikamarnya yang ia buat hancur.

Kini kamarnya sudah seperti kapal pecah, tetapi Revan tak perduli itu, saat ini dirinya sedang dikuasai oleh emosi.

Gdor,, dor,, dor..

"VAN BUKA! LO JANGAN EMOSI GINI VAN! TENANGIN DIRI LO" teriak Sahabatnya diluar kamar Revan.

Sedari tadi sahabatnya terus berteriak dengan menggedor pintu,tetapi tak Revan hiraukan.

"Dobrak aja, gue takut Revan kenapa-napa" panik Lia.

"Ya udah gue coba" ujar Kevin lalu menggambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu.

Dobrakan pertama gagal, dobrakan kedua pun gagal,kini Kevin kembali mengambil ancang-ancang untuk mendobrak lagi, hingga akhirnya berhasil.

Brukk!

Pintu terbuka menampilkan isi kamar Revan yang sudah tak berbentuk, mereka semua terkejut dengan apa yang mereka liat.

Mereka mengedarkan pandangannya mencari sosok Revan, hingga Lia menemukan kekasihnya itu tengah duduk memeluk lutut dipojok dekat nakas.

Grepp!

"Lo ga harus gini Van, lo masih punya gue, lo masih punya sahabat lo, kita semua sayang sama lo" tutur Lia memeluk Revan dengan menitikkan air matanya,ia iba melihat kekasihnya terpukul seperti ini, ia juga bisa merasakan gimana rasanya ditinggal semua orang yang ia sayang, apalagi itu keluarganya.

"Lo jangan merasa sendiri, disini ada kita, kita akan selalu ada buat lo" tutur Kevin.

"Kita tau perasaan lo sekarang, tapi jangan lukai diri lo sendiri" ujar Rachel.

"Lo berharga bagi kita Van, jadi lo jangan pernah lakuin hal diluar batas" ucap Dannis.

"Lo ikhlasin mereka, biar mereka tenang, lo jangan bikin mereka sedih karena lo ga ikhlasin mereka" tutur Lia yang masih mendekap Revan.

"Lo gamau kan mereka sedih?"

"Lo harus bikin mereka bahagia disana, dengan lo ikhlasin kepergian mereka dan banyak berdoa buat mereka, itu udah cukup buat bikin mereka bahagia"

"Gue tau ini ga mudah bagi lo, tapi lo harus lakuin ini demi mereka yang lo sayang"

"Lo harus bisa bangkit dari keterpurukan lo, jangan terus larut dalam kesedihan"

FAKE NERD IS QUEEN MAFIA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang