67

9.6K 635 107
                                    

Happy Reading!!

Sudah satu bulan mereka semua ditinggal oleh Vany, Revan menjadi pribadi yang sangat dingin tak tersentuh, semuanya menatap iba terhadap Revan yang memang paling terpukul atas kepergian Adiknya itu.

Adytama meminta maaf pada semua sahabatnya serta sahabat Vany dan dengan berat hati mereka memaafkannya, tetapi tidak bagi Revan,ia sangat enggan untuk melihat wajah Adytama.

Adytama telah kembali bergabung dengan mereka, namun tidak ada lagi canda dan tawa seperti dulu, hanya ada kesedihan yang berlalut.

"Mau makan apa?" tanya Gio pada sahabatnya.

Disinilah mereka berada, dimeja kantin yang biasa Vany dkk duduki. Mereka berSembilan duduk dengan keadaan hening, tidak seperti dulu lagi, meski kepergian Vany telah menginjak 1 bulan namun kesedihan mereka belum sepenuhnya hilang.

"Bakso sama jus jeruk aja"

"Samain"

"Lo apa Van?" tanya Gio,karena memang Revan hanya diam.

"Ga" singkatnya memainkan Ponsel.

"Lo harus makan" lembut Lia.

"Lo aja" balas Revan.

"Ya udah gue ga makan" putus Lia.

"Nasi goreng" datar Revan membuat Lia tersenyum,bagaimana pun Revan sangat menyayangi Lia, ia tidak mau kalau pacarnya tidak makan hanya karena dirinya,ia tidak mau pacaranya itu sakit karenanya.

Gio pergi memesan makanan dan tak lama ia kembali dengan nampan berisi pesanan mereka dibantu ibu kantin.

"Lo masih belum maafin gue Van?" tanya Adytama menatap Revan, namun tak ada sahutan darinya.

"Udah cepet pada dimakan, ntar keburu bel masuk" ujar Kevin dan mereka semua segera menyantap pesanan mereka masing-masing, meski Revan memakannya tanpa minat.

"Bentar lagi ulang tahunnya Queen" lirih Dannis.

"Andai lo masih ada disini dek, pasti kita bikin pesta yang seru buat lo dan gue bakal Kabulin semua kemauan lo" lanjut Dannis sendu.

"Udah Niss, ikhlasin Vany, kasian dia kalo kamu ga ikhlas kaya gini, dia pasti bakalan sedih liat kamu kaya gini" tutur Rachel lembut membuat Dannis menghela nafas panjang.

"Gimana kalo kita bikin pesta ultah Vany" usul Lia tiba-tiba membuat semua menatapnya.

"Kita bikin dimansion lo, nanti yang tiup lilinnya kita semua, sama mommy dan daddy lo juga, kalau bisa ajak Omma sama Oppa lo" jelas Lia tertuju pada Dannis.

"Gue setuju" timpa Bianca.

"Gue juga"

"Gue oke"

"Oke, supaya adek gue juga bahagia disana liat kita ngerayain ulang tahunnya" ujar Dannis tersenyum simpul.

"Oh iya, Devan mana?" tanya Dannis.

"Tuh" tunjuk Gio pada pria yang tengah duduk sendiri dimeja kantin paling ujung,membuat mereka menatap ke arah yang ditunjuk Gio.

"Tuh anak sendirian? Kenapa ga gabung aja sama kita?" ujar Bianca.

"Mungkin galau berat ditinggalin Vany" celetuk Gio.

"Emang dia pacarnya?" tanya Adytama.

"Gatau"

"Gue kesana dulu" pamit Dannis berdiri dan berjalan menghampiri Devan.

"Gue duduk sini boleh?" tanya Dannis kala sampai dimeja yang ditempati Devan.

FAKE NERD IS QUEEN MAFIA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang