Bab 21 ( Cerpen Abraham)
Rasa pahit itu aku sanggup menggantikannya
Bahkan jika itu adalah rasa yang amat menyakitkan dalam dirimu
Duka itu aku sanggup menepikannya
Sebab hanya senyumu yang aku dambakan
Kehidupan bahagia itu aku sanggup memberikannya
Sebab hanya kamu wnaita yang aku cintai
-Abraham-
@aisyadzahra
****
''Katanya kita kedatangan tamu kak,''
''Iya, katanya donatur kita, dia yang hampir ngebiayain semua kegiatan kita disini,''
''Wah, lo serius...''
''Iya kak, gue serius. Katanya dia udah nyampe sih. Makanya pak RT kan ngumpulin kita disini dan liat hampir semua warga disini,''
''Sumpah, gue pengen liat kayak apa donaturnya,''
''Gue denger-denger dia ganteng.''
''Sumpah demi apa! Jomblo??''
''Gue sih ngga tau ya....''
''Ya udah kita liat aja...''
Beberapa wanita yang sama sama menjadi relawan tengah berbisik satu sama lain. Mereka saling membicarakan donatur yang sudah dari kemarin heboh dibicarakan. Sementar aAbraham yang tengah memeriksa kondisi sekita menggeram dalam hatinya, sebab ia masih tidaak bisa melupakan apa yang donatur itu lakukan pada miliknya.
''Lanjutin, jangan ngogoisp terus,'' sahut Abraham kepada lima relawan wanita yang tengah mempersiapkan acara pagi ini. Sementara yang lainnya ada yang masih menjadi tim relawan di pulau tetangga, dan ada juga yang tengah membersihkan serta memberikan ketrampilan.
Siang hari ini terasa lebih meresahkan dan sangat panas bagi Abraham. Ia sudah sehari semenjak pertemuan sengit itu tidak melihat Syadza sama sekali, tapi berdasarkan informasi. Syadza masih melaksanakan shalat berjamaah dan lebih banyak menghabiskan waktu istirahat di posko kesehatan karena tekanan darahnya yang menurun dan enggan makan sesuatu.
Abraham berusaha menemui Syadza namun selalu ada halangan, entah ia ditugaskan menjadi relawan di pulau tetangga atau bahkan menjadi tokoh utama untuk memetic dan mengkordinasi semua kegiatan disini yang membuat waktunya habis dan tertunda menemui wanita yang akan segera ia rebut dari pemuliknya.
Assalamualaikum...
Semoga waktu baca ini kalian semua dalam keadaan sehat serta selalu sehat dan hati yang lapang. AamiinSebelumnya terimakasih banyak untuk semua pengikut saya di wattpad dan pembaca cerita. Bagi saya kalian adalah separuh dari jiwa saya, komentar, like, DM, viewers itu ibarat semangat untuk saya.
Hari ini saya akan beri kabar penting untuk SS-2 ini.
SS-2 akan saya lanjut di aplikasi DREAME,
Temen-temen jangan sedih takut tidak bisa membaca dll, karena akses DREAME sendiri juga mudah.
Tanpa acconut dan dengan account juga bisa diakses.Temen-temen cukup cari "Syauqillah-Syadzahra 2" di situs dreame atau aplikasi dreame maka langsung ketemu cerita ini.
Terimakasih banyak...
Sekalilagi ceritanya bisa diakses kapan saja💚Semoga kalian sehat terus ya...
Salam hangat dari saya untuk kalianWassalamualaikum☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Syauqillah Syadzahra 2
SpiritualSyadza menunduk, tak kuasa menatap mata kekasihnya yang sendu. Jari putih pucatnya tergerak mengusap rahang kokoh milik kekasih. "Dengarkan aku kali ini, aku yang akan bicara." kata Syadza sembari mengecup pipi Syauqi syahdu. Ia bergerak mundur, me...