Bab 12

141 8 0
                                    

Tuan...
Aku sudah jauh melangkah tanpa meninggalkan jejak bahkan aroma tubuhku sekalipun
Aku juga tak meninggalkan cinta apalagi dusta ketika meninggalkanmu
Aku hanya menuruti syair yang bergemuruh dari jiwaku untuk pergi berlayar kembali menata hati yang hampir berkarang mati
Samudera juga telah menanti agar ku turunkan kembali jangkarku yang berkarat ini
Ia telah menantiku meninggalkan cinta agar hilang tak bersisa mekipun mustahil nyatanya
Ia juga menantiku untuk mengganti duka dengan bahagia yang tak terhingga
Tuan...
Kali ini aku pergi bukan untuk menata rasa apalagi mengemis cinta
Aku pergi untuk menghapus semua ingatan yang aku punya
Tentang engkau yang sengaja menikam tanpa melihat cinta yang aku bawa
-Aira Syadza-

****

Deru ombak beserta gemuruh ranting yang saling mengadu kasih masih terdengar meskipun mereka sudah berjalan sejauh satu kilometer. Tanah yang mereka pijaki tak lagi berwarna coklat gelap, atau bahkan berwarna merah, tanah yang kini menjadi alas mereka berjalan berwarna putih dengan bebatuan pantai. Pohon-pohon layaknya di kota tak lagi terlihat, yang dominan nampak saat ini adalah pohon kelapa dengan seribu kegunaannya.

_____
Untuk bisa baca full bab 12, teman-teman bisa buka di www.starywriting.com ya
Atau diaplikasinya langsung.

Terimakasih

Syauqillah Syadzahra 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang