Bab 22 (Istriku)
Tidak aka ada yang dapat mengubah apa yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT
Itulah sebabnya...
Allah SWT memperingatkan untuk tidak berharap kepada siapapun selain dirinya
Sebab apapun yang Allah tetapkan adalah kebenaran dan kebaikan
@aisyadzahra
****
''Ssst!!...''
''Hei!''
Pria bertubuh jangkung dengan setelah jas dokternya berbisik.
''Aira...'' kat Abraham memanggil lirih, ia takut beberapa wanita disini histeris dan mengacaukan rencananya.
''Ah!'' sesal Abraham yang belum mendapatkan jawaban berdecak kesal ia maju satu langkah di tepi jendela rumah singgah. Sambil tangannya mengetuk kaca jendela tepat di depan gadis itu besandar sambil membaca sebuah novel.
Tok... Tok ToK....
Syadza yang membaca novel seketika terhenti ketika beberapa detuman lirih di belakangnya mencuri perhatiannya.
Sontak matanya membulat melihat senyum di wajah Abraham, ia pikir itu Syauqi.
Syadza yang endapatkan kode untuk ke luar rumah singgah segera mengikuti arahan. Ia izin terlebih dahulu keapda ketua tim medis untuk mencari udara segar. Dan berakhirlah disini, di depan Abraham.
Mereka berdua diam di samping rumah singgah, dan setelahnya Abraham mengajak Syadza sedikit jalan-jalan.
''Bagaimana kabarmu?'' tanya Abraham canggung. Ia sesekali melirik kea rah Syadza yang menunduk tidak menatapnya dengan wajah yang kebingungan.
''Alhamdulillah baik kak,'' jawab Syadza.
Abraham mengajak Syadza berkeliling sambil membahas beberapa hal terkait bidang keagamaan yang menjadi profesi dan keahilian Syadza. Ia bercerita sampai tak sadar mereka berdua berhenti setelah terlihat kaki jenjang di hadapan keduanya.
Pria yang emngenakan setelah jas kedokteran itu justru berdecih kesal dan tidak suka, sementara Syadza mematung merutuki keadaan. Pasalnya, Abraham mengatakan kepada dirinya jika ada kepentingan mendadak yang mengharuskan Abraham dan Syadza mengobrol di tengah jalan, sedangkan Abraham sengaja memanfaatkan momen berkerja sembari melihat gadis yang ia khawatirkan.
''Sedang apa kalian?'' ucap Pria denga suara berkharisma dan matanya menerawang dekat kepada wanuta dihadapannya yang sama sekali tak mendongakan wajahnya sebab gemetar dengan banyak rasa dalam jiwanya.
''Lo buta apa gimana? Kita lagi diskusi...'' jawab Abraham ketus.
Assalamualaikum...
Semoga waktu baca ini kalian semua dalam keadaan sehat serta selalu sehat dan hati yang lapang. AamiinSebelumnya terimakasih banyak untuk semua pengikut saya di wattpad dan pembaca cerita. Bagi saya kalian adalah separuh dari jiwa saya, komentar, like, DM, viewers itu ibarat semangat untuk saya.
Hari ini saya akan beri kabar penting untuk SS-2 ini.
SS-2 akan saya lanjut di aplikasi DREAME,
Temen-temen jangan sedih takut tidak bisa membaca dll, karena akses DREAME sendiri juga mudah.
Tanpa acconut dan dengan account juga bisa diakses.Temen-temen cukup cari "Syauqillah-Syadzahra 2" di situs dreame atau aplikasi dreame maka langsung ketemu cerita ini.
Terimakasih banyak...
Sekalilagi ceritanya bisa diakses kapan saja💚Semoga kalian sehat terus ya...
Salam hangat dari saya untuk kalianWassalamualaikum☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Syauqillah Syadzahra 2
SpiritualSyadza menunduk, tak kuasa menatap mata kekasihnya yang sendu. Jari putih pucatnya tergerak mengusap rahang kokoh milik kekasih. "Dengarkan aku kali ini, aku yang akan bicara." kata Syadza sembari mengecup pipi Syauqi syahdu. Ia bergerak mundur, me...