Bab 14 (Dia miliku)
Wanitaku ...
Hatiku sudah semakin sesak
Aku tidak mengerti bagaimana luka tak kasat mata ini memenuhi seluruh ruang dalam dadaku
Aku juga tidak mengerti ternyata luka tak kasat mata ini mampu membuatku gila
Bahkan melumpuhkan seluruh syarafku
Aku ingin istirahat sejenak
Menepikan luka dan mengedepankan rinduku ini
@aisyadzahra
*****
''Terimakasih...'' kata Syadza pada Abraham yang sudah selesai membantunya.
Keduanya menjadi pusat perhatian setelah kondisinya yang sulit berjalan ini, beberapa teman bahkan mengatakan jika Abraham menyukai Syadza. Tapi wanita itu tidak meng iyakan, ia menganggap angina lewat bisikan yang tidak akan bisa diklarifikasi itu.
Saat ini, kondisi rumah singgahnya cukup ramai, bahkan sangat ramai. Semua orang berkumpul membahas semua persiapan dan membagikan rancangan pembeajaran untu kedepannya. Tak terkecuali Syadza, ia juga ikut menyimak tapi hanya bisa duduk di atas tangga rumah singgahny asnediri. Karena semua relawan berkumpul di depan rumah singgahnya persis.
Tepatnya, disanalah tempat pria yang sedang berusaha membuat api kecil dengan rating apa adanya, pria yang berusaha menghangatkan wanita yang harus ia jaga tanpa menyentuh atau memeluknya. Iya, semua berkumpul di rumah singgah tempat Abraham tinggal yang jaraknya hanya sekitar sepuluh meter dari tempat mereka bedua diam.
Angina malam justru semakin terasa dingin, tak lagi membawa kedamaian bagi Syadza yang masih melamun, sementara pria yang ditugaskan menemaninya diam-diam melihat raut wajah yang mulai bucat dengan bibir yang mulai membiru.
''Kamu tidak apa?'' tanyanya pada wanita ini.
''Mm...'' jawab Syadza singkat. Bukan tak berterima kasih atau sebagainya, ia hanya tidak ingin terjadi kesalah pahaman antara Abraham dan dirinya.
Syadza juga tidak mengerti, entah bagaimana Abraham yang ditugaskan menjaganya padahal Saras dan banyak relawan wanita bisa saja menjaganya. Memang benar jika kehadirannya cukup merepotkan bagi semuanya, terlebih ketika ia terpaksa menyembunyikan kehamilannya dan berlagak sebagai seorang gadis lajang.
''Abra!! Woy!,'' panggil salah satu rekannya yang membuat kedua manusia ini terkejut.
****
Assalamualaikum...
Semoga waktu baca ini kalian semua dalam keadaan sehat serta selalu sehat dan hati yang lapang. AamiinSebelumnya terimakasih banyak untuk semua pengikut saya di wattpad dan pembaca cerita. Bagi saya kalian adalah separuh dari jiwa saya, komentar, like, DM, viewers itu ibarat semangat untuk saya.
Hari ini saya akan beri kabar penting untuk SS-2 ini.
SS-2 akan saya lanjut di aplikasi DREAME,
Temen-temen jangan sedih takut tidak bisa membaca dll, karena akses DREAME sendiri juga mudah.
Tanpa acconut dan dengan account juga bisa diakses.Temen-temen cukup cari "Syauqillah-Syadzahra 2" di situs dreame atau aplikasi dreame maka langsung ketemu cerita ini.
Terimakasih banyak...
Sekalilagi ceritanya bisa diakses kapan saja💚Semoga kalian sehat terus ya...
Salam hangat dari saya untuk kalianWassalamualaikum☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Syauqillah Syadzahra 2
SpiritualSyadza menunduk, tak kuasa menatap mata kekasihnya yang sendu. Jari putih pucatnya tergerak mengusap rahang kokoh milik kekasih. "Dengarkan aku kali ini, aku yang akan bicara." kata Syadza sembari mengecup pipi Syauqi syahdu. Ia bergerak mundur, me...