BAB 18 ( Lari)
Aku tidak lagi menerima kehadiranmu
Itu karena kamu sendir yang menghancurkan kepercayaanku
Dan mengembat habis kesempatan untuk terakhir kalinya
Maaf...
Kali ini kita harus berhenti
Untuk meraih kebahagiaan dengan cara yang tak lagi sama
@aisyadzahra
***
Syadza Pov
Aku mengerjapkan kerjapkan mata beberapa kali sampai akhirnya cahaya lampu tidur sedehana berhasil menyentuh tidak langsung mataku. Aku terbangun di tengah malam, terdengar suara rantin ranting yang bersentuhkan, terdengar suara ramai jangkrik dan beberapa hewan aktif di malam hari, serta hembusan nafasku yang sangat terdengar jelas.
Aku yang terbangun di malam hari lantas menyentuh perut rataku yang sebentar lagi meninggi sebab Allah meniupkan ruh titipan nya ke dalam rahimku. Aku menyentuhnya lembut, mencoba merasakan ikatan antara aku dan anak kami, aku dan Syauqi. Mencoba menyapanya dengan penuh rasa haru untuk janin dalam rahimku lirih.
''Anakku.... terimakasih banyak. Berkat kamu, kita bertahan sampai sejauh ini. Tapi ini baru tiga hari kita di sini. Masih ada dua puluh tujuh hari. Dan kamu harus janji, kita akan bertahan bersama sampai semuanya mambaik...'' ucapku sangat lirih.
***
Assalamualaikum...
Semoga waktu baca ini kalian semua dalam keadaan sehat serta selalu sehat dan hati yang lapang. AamiinSebelumnya terimakasih banyak untuk semua pengikut saya di wattpad dan pembaca cerita. Bagi saya kalian adalah separuh dari jiwa saya, komentar, like, DM, viewers itu ibarat semangat untuk saya.
Hari ini saya akan beri kabar penting untuk SS-2 ini.
SS-2 akan saya lanjut di aplikasi DREAME,
Temen-temen jangan sedih takut tidak bisa membaca dll, karena akses DREAME sendiri juga mudah.
Tanpa acconut dan dengan account juga bisa diakses.Temen-temen cukup cari "Syauqillah-Syadzahra 2" di situs dreame atau aplikasi dreame maka langsung ketemu cerita ini.
Terimakasih banyak...
Sekalilagi ceritanya bisa diakses kapan saja💚Semoga kalian sehat terus ya...
Salam hangat dari saya untuk kalianWassalamualaikum☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Syauqillah Syadzahra 2
SpiritualSyadza menunduk, tak kuasa menatap mata kekasihnya yang sendu. Jari putih pucatnya tergerak mengusap rahang kokoh milik kekasih. "Dengarkan aku kali ini, aku yang akan bicara." kata Syadza sembari mengecup pipi Syauqi syahdu. Ia bergerak mundur, me...