SS'2 BAB 3

1.3K 86 24
                                    

Sejilid kisah sudah aku serahkan
Sebongkah hati tak perlu kau pertanyakan untuk siapa ia bertuan
Tapi mengapa raguku seolah tak mau ditentang
Untuk mempertanyakan perlihal tatapan matamu yang memandangnya indah mengkhawatirkan
-Aira Syadza-

-Syauqillah & Syadzahra'2-

***

"Asiyah RA adalah salah satu orang yang paling dicintai Rosulullah. Para sahabat mengetahui dan mengakui hal itu. Rasa cinta Rosulullah Saw kepada Aisyah membuat istri-istri beliau yang lain merasa cemburu. Hingga suatu hari, salah seorang istri Rosullullah SAW mengutus Fatimah RA menemui Rosulullah SAW dan mengadukan kepada beliau kecemburuan yang mereka dapati.

Begitu istimewanya Aisyah RA di sisi Rosulullah SAW. Meskipun begitu, ketaatan Aisyah RA dan istri beliau yang lain tak perlu diragukan lagi. Karena sejatinya mereka memanglah wanita pilihan Allah untuk mendampingi Rosulullah...

Taat pada suami adalah suami adalah satu kewajiban penting untuk seorang istri. Aisyah adalah teladan yang baik untuk kita semua dalam hal ini. Tak pernah ia menentang keputusan Rosulullah sekalipun Aisyah adalah wanita yang keras kepala sepanjang sembilan tahun keduanya hidup bersama. Jika Aisyah merasaakan ada sesuatu yang mengganggu perasaan Rosulullah SAW meski ia mengetahuinya hanya melalui isyarat maka ia pasti akan menghindar atau menyingkirkannya. Maasyaallah.

Aisyah RA menuturkan aku pernah menggunakan sarung bantal bergambar. Ketika beliau melihatnya, beliau tidak mau masuk dan hanya berdiri di pintu. Aku tau ada sesuatu yang tidak beliau sukai. Maka kutanyakan 'Wahai Rosulullah, aku bertobat kepada Allah dan Rosul-Nya. Dosa apa yang telah kulakukan' beliau menjawab 'Untuk apa bantal ini?' ku jawab 'agar engkau bisa duduk di atasnya,' lalu beliau berkata

"Orang-orang yang menciptakan gambar-gambar seperti ini akan diazab di hari kiamat. Mereka akan diperintahkan untuk menghidupkan apa yang telah mereka gambar itu. Sungguh, sebuah rumah yang di dalamnya terdapat gambar-gambar semacam ini tidak akan dimasuki malaikat..." (HR. Bukhari dan Muslim)

Demikianlah sedikit kisah Aisyah, kekasih Rosulullah yang selalu mematuhi dan mentaati perintah suaminya meskipun hanya hal kecil dalam rumah tangga keduanya. Yang terpenting, bahwa kita harus menyadari jika ketaatan yang sejati harus diwujudkan dengan menjalankan perintah-perintah kekasih kita. Tak hanya ketika suami masih hidup, tapi tetap sama menjalankan dan mentaatinya seperti kala suami masih hidup walapun suami telah berpulang ke rahmatullah terlebih dahulu. Dan ketaatan itu tak berlaku hanya pada seorang suami, melainkan berlaku juga terhadap orang tua, dan Allah... Mari, bersama-sama ibu-ibu dan pemudi di sini mencari ridho Allah dengan mentaati perintah dan menjauhi larangannya.

Hidup di dunia bukan untuk meminta hal yang kita inginkan pada Allah, melainkan mencari ridhonya. Percayalah, apabila Allah telah ridho maka Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita. Subhanallah walhamdulillah laillahailallah allahuakbar, sekian dari saya... Afwan apabila apa yang saya sampaikan tidak berkenan dihati Shalihah semua..."

Syadza mengakhiri cerita tentang kekasih Rosulullah yang memiliki kulit putih kemerah-merahan di hadapan jama'ah kajian bada Dzuhur di masjid alun-alun pusat kota. Begitu jauh, menarik rindu kepada sang kekasih.

Taujih atau kultum sudah selesai, satu persatu santri dan jama'ah keluar kembali ke rumah masing masing. Syadza yang sudah berada di ruang VVIP tamu undangan menyesap coklat hangat dengan sendu.
Pikirannya pilu, hatinya penuh kabut kelabu dan jiwanya tak melekat pada raga yang begitu sendu.

Syauqillah Syadzahra 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang