Berpisah untuk Bersatu - 15

939 111 75
                                    

Drrtt.. Drrtt..

Tawa ketiga gadis itu terhenti saat ponsel salah satu dari mereka berdering, Lesti, dia menoleh ke arah ponsel nya dan tertera nama bik Minah disana.

"Sebentar ya."

Rara dan Selfi mengangguk, Lesti pun bangkit dari duduk nya dan sedikit menjauh dari kedua adik nya.

"Assalamualaikum bik, ada apa?."

"....."

"Bibik panggil dokter aja, saya masih ada urusan."

"....."

"Udah ya bik gk usah tapi tapi-an, assalamualaikum."

Setelah itu Lesti langsung menutup sambungan telfon nya tanpa menunggu jawaban bik Minah, dia memasukkan ponsel nya kedalam saku baju nya dan kembali menghampiri kedua adik nya.

"Kenapa, kak?." tanya Rara.

"Gapapa kok."

Rara mengangguk, kemudian tanpa memikirkan apapun mereka melanjutkan obrolan nya, begitu pun dengan Lesti.

***

"Ya Allah.." bik Minah bergumam dengan sangat amat pelan nya ketika Lesti mematikan sambungan telfon nya secara sepihak. Dia menatap iba ke arah Putri yang terus menangis dan meringis kesakitan.

"Gimana bik? Apa kata non Lesti?." tanya bik Sari dan mendapat gelengan lesu dari bik Minah.

"Udah Putri bilang kakak gk akan peduli sama Putri bik hiks hiks mereka itu gk sayang sama Putri!!." ucap Putri disela tangis nya, dia sudah melarang bik Minah agar tidak mengabari kakak kakak nya, dan sekarang lihat lah, kakak nya betul betul tidak peduli padanya.

"Bibik coba hubungi dokter dulu ya non, non sabar ya." ucap bik Minah kemudian mencoba untuk menghubungi dokter, namun ternyata nomer nya tidak aktif, dan sialnya hanya itu lah satu satu nya nomer dokter yang ia simpan. "Gk aktif."

"Asshh.."

Bik Minah dan bik Sari kompak menatap Putri yang semakin meringis memegangi kepala nya, mereka semakin diselimuti rasa khawatir, akhirnya tanpa mengabari ketiga kakak nya bik Minah dan bik Sari membawa Putri ke rumah sakit dengan bantuan beberapa orang tetangga nya. Mereka benar benar khawatir melihat Putri yang terus menerus meringis akibat kepala nya terbentur saat jatuh di kamar mandi.

Tadi mereka terkejut saat mendapati Putri yang sudah tergeletak tak sadar kan diri di kamar mandi, pantas saja sedari Putri pulang wajah nya terlihat pucat. Dia memang sempat pingsan, namun tak lama setelah bik Minah memberi nya minyak angin dia kembali sadar dengan terus meringis.

***

Tasya berlari menghampiri bik Sari yang tengah duduk diam menunggu kedatangan nya setelah dirinya di kabari oleh bik Sari kalau Putri masuk ke rumah sakit setelah terjatuh di kamar mandi.

"Bik, dimana Mput?." ucap Tasya tergesa-gesa.

"Non Mput lagi sama bik Minah di dalam, non."

"Gimana bisa Mput jatuh? Terus mana kakak kakak nya?!."

"Sepulang kuliah tadi bibik memang sudah liat wajah non Mput pucet, non Mput bilang dia jatuh saat baru masuk ke kamar mandi. Dan soal kakak kakak nya, bibik dan bik Minah sudah telfon mereka, tapi gk di angkat, bibik kirim pesan pun belum ada balasan."

Berpisah untuk Bersatu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang