"Hufftt.. Akhirnya sampai juga.." Lesti turun dari mobil bersama bik Minah, dia langsung ke teras, sedangkan bik Minah mengambil belanjaan nya terlebih dulu, bukan dia tidak mau membantu, tapi bik Minah melarang nya, dan mau tak mau dia menurut saja apa kata bik Minah.
"Ayo masuk bik."
Bik Minah mengangguk, Lesti membuka pintu utama rumah itu, dan dia di kejutkan dengan Putri yang tau tau sudah berada disana dengan membawa sebuah kue ulang tahun.
"HAPPY BIRTHDAY...!!!!!"
Lesti tersenyum haru, dia tersenyum sekaligus ingin menangis, menangis bahagia. Lesti menghampiri Putri dan mengecup pucuk kepala adik nya itu, kemudian di peluk nya tubuh Putri.
"Terimakasih, sayang," ucap Lesti pelan.
Putri hanya membalas nya dengan senyuman. "Selamat ulang tahun kakak, semua doa terbaik, inti nya kakak harus sehat terus, dan bahagia!" ucap Putri kemudian mencium pipi Lesti.
"Selamat ulang tahun ya non.."
"Terimakasih bik."
"Ayo ayo masuk, kita potong kue.."
Lesti hanya mengikuti Putri yang kini menarik tangan nya. Tapi tiba tiba langkah nya terhenti saat Putri juga menghentikan langkah nya. Lesti mengerutkan kening nya.
"Ada apa, dek?"
"Eummm.. Bibik, tolong tutup mata kakak dong, pakai kain, supaya gk ngintip." ucap Putri tak menghiraukan pertanyaan Lesti. Bik Minah mengangguk, dia pun mengambil kain dan menutup mata Lesti.
"Dek, kenapa harus pakai acara tutup mata segala sih?!"
"Shut! Jangan protes. Ayo ikuti Putri." Putri kembali menuntun Lesti berjalan, sampai akhirnya mereka tiba di ruang tengah. Disana sudah ada Selfi dan Rara, bahkan bik Minah pun terkejut saat melihat kedua nya, tapi Putri memberi nya isyarat agar tidak berisik.
Setelah menyimpan kue nya di atas meja, Putri kembali menghampiri Lesti yang mata nya masih di tutup.
"Kakak siap liat kejutan nya?"
"Hmm iya, cepet buka, gelap!"
"Oke," Putri mulai membuka ikatan kain itu, "Satu.."
"Dua.." ikatan nya sudah terbuka, dan Putri akan melepas kain itu dari wajah Lesti.
"Surprise...!!"
Lesti diam. Siapa dua orang di depan nya sekarang? Selfi dan Rara? Benar kah itu? Dia sedang tidak mimpi, kan?
"K-kalian..?"
Mata Lesti langsung mengabur, kedua tangan nya terangkat, dia memegang wajah kedua adik nya, wajah yang sudah lama tidak ia lihat.
"Kalian pulang?" ucap Lesti begitu lirih. Selfi dan Rara mengangguk, mereka terus menciumi tangan Lesti yang berada di wajah mereka.
"Alhamdulillah," Lesti langsung memeluk kedua nya, dia mencium pucuk kepala Selfi dan Rara bergantian. "Kakak kangen banget sama kalian hiks kakak kangen.."
"Kakak minta maaf dek.. Kakak minta maaf atas semua kesalahan kakak.."
"Kami juga minta maaf kak hiks.."
Putri tersenyum melihat nya, dia menghapus air mata nya dan menoleh ke arah bik Minah yang juga tengah menatap nya. Mereka saling melempar senyum.
"Bibik ke belakang dulu, mau simpan ini." ucap bik Minah setengah berbisik sambil mengangkat belanjaan nya. Putri mengangguk.
Setelah bik Minah pergi, Putri mendekati ketiga kakak nya, dia mengelus pundak Lesti. Pelukan mereka seketika terlepas.
"Kakak bahagia?" tanya Putri menatap Lesti, suara nya tercekat.
Lesti mengangguk cepat. "Sangat bahagia, terimakasih." Lesti tersenyum ke arah tiga adik nya, mereka kembali berpelukan.
"Sekarang kita akan terus seperti ini, kan, kak?" ucap Putri dan mendapat anggukan dari ketiga kakak nya.
Pelukan mereka pun terlepas.
"Sekarang yang harus kita lakukan adalah saling memaafkan." ucap Rara. Lesti, Selfi dan Putri mengangguk sambil tersenyum.
"Lupa kan masa lalu yang buruk, sekarang kita buka lembaran baru." ucap Selfi. Ketiga nya kembali mengangguk.
"Jadi, kapan kita mau potong kue nya? Putri lapar.." ucap Putri sambil mengusap bekas air mata di wajah nya. Ketiga nya terkekeh, mereka pun duduk dan mulai memotong kue.
"Kue ini buatan Putri loh, kak." ucap Putri dengan bangga nya.
"Oiya? Kamu juga yang hias?" tanya Lesti. Putri cengengesan.
"Heheh.. Kak Selfi sama kak Rara yang hias, jadi.. Kita kerja sama."
Lesti hanya tersenyum lalu menjawil hidung Putri.
Lesti kemudian menyuapi ketiga adik nya satu persatu, dan setelah nya dia mendapat suapan dari ketiga adik nya. Tak lupa mereka memanggil bik Minah dan mengajak bik Minah memakan kue.
Setelah puas memakan kue, mereka berempat serta bik Minah bergurau, melupakan yang sudah berlalu, dan sekarang mereka akan membuka lembaran baru.
Ini yang mereka mau? Tentu. Tapi baru hari ini mereka mengabulkan keinginan mereka sendiri, ah, bukan bukan, tapi baru hari ini Allah mengizinkan mereka bersatu kembali setelah berpisah.
Tidak ada kata penutup atau perpisahan, yang terpenting, akhir yang indah.
END ❤
Oke, terimakasih semuanya! Maaf dengan ending yang banyak kurang nya ini, cuma ini yang bisa aku tuangkan disini, maaf juga dengan segala kekurangan cerita ini. Sekali lagi, terimakasih atas semuanya.
Sampai berjumpa lagi di cerita selanjutnya, insyaallah..
Tataah👋❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Berpisah untuk Bersatu ✔
Historia Corta•Tidak ada lagi yang egois, lebih baik pergi!! Aku bosan mendengar rengekan mu. ~Lesti Anintya Rashid •Dengan kepergian nya, tidak akan ada lagi keributan didekat ku. ~Selfi Anatasya Rashid •Mungkin memang ini, ini jalan terbaik untuk kita. ~Rara A...