Berpisah untuk Bersatu - 16

843 98 23
                                    

Lesti dan Rara kompak mendongak saat melihat koper di hadapan nya, dan yang mereka lihat adalah Putri. Putri menatap kedua kakak nya kemudian tersenyum kecut, kakak kakak nya begitu sibuk dengan pekerjaan nya, sampai sampai mereka tidak sadar sama sekali dengan kehadiran diri nya yang menghampiri mereka sambil menyeret koper.

Rara menatap Putri dan koper milik Putri secara bergantian, dia tentu heran kenapa adik nya itu membawa koper, jika Putri ada tugas diluar kota, Putri akan memberi tau kakak kakak nya lebih dulu, tapi sekarang? Seingat nya Putri tidak pernah berbicara soal itu sebelum nya.

"Mau kemana kamu?." tanya Lesti.

Putri tersenyum. "Aku rasa dengan aku pergi dari rumah ini bisa membuat kalian dan diri aku sendiri tenang, hmmh.. Capek juga berharap kepada orang orang yang begitu sibuk dengan dunia nya tanpa memikirkan orang orang sekitar nya."

Rara langsung bangkit dari duduk nya dan menghampiri Putri, dia meraih tangan Putri dan menggenggam nya erat.

"Aku mohon jangan pergi Put, kamu mau tinggal dimana kalau kamu pergi dari rumah ini? Kamu gk punya siapa siapa lagi selain kita, kakak kakak kamu." ucap Rara.

Putri malah terkekeh pelan. "Kakak ini lupa ya? Adik nya kakak ini kan udah jadi dokter sekarang, kenapa harus di khawatirkan? Aku bisa jaga diri aku, lagipula ada Tasya kok yang selalu siap bantu aku, kapan pun." ucap Putri kemudian melirik sekilas ke arah Lesti yang hanya diam saja, namun beberapa detik kemudian Lesti bangkit dari duduk nya dan ikut menghampiri Putri.

"Bagus ya! Setelah kamu sukses, setelah kamu meraih cita cita kamu, setelah kamu bisa mewujudkan impian kamu, dan setelah kamu berhasil menjadi seorang dokter, kamu mau pergi dari sini? Kamu mau ninggalin kita? Kamu mau hidup tanpa kita? Heuh, adik macam apa kamu ini." ucap Lesti di akhiri dengan senyum kecut nya, Putri memiringkan kepala nya menatap Lesti, dia ikut tersenyum.

"Aku memang adik yang gk tau diri, adik yang gk tau terimakasih, karna itu lah aku mau pergi dari sini, aku mau hidup mandiri tanpa menjadi beban kalian lagi."

Lesti dan Rara sama sama diam, Lesti memalingkan wajah nya seolah tak peduli dan Rara menatap Putri dengan tatapan memohon, memohon agar adik semata wayang nya itu tidak pergi meninggalkan nya. Sedangkan Putri, dia sudah bulat dengan tekad nya, dia akan pergi dari rumah kakak nya dan hidup mandiri, toh sekarang dia sudah mempunyai pekerjaan, jadi dia tidak takut kelaparan nanti nya.

Tiba tiba Putri meraih tangan Lesti dan memberikan kunci pada Lesti.

"Ini kunci kamar aku, semuanya kembali menjadi milik kakak, aku pamit, assalamualaikum." Putri tersenyum sekilas ke arah Lesti dan Rara kemudian pergi menyeret koper nya keluar dari rumah itu, rumah yang ia dan kakak kakak nya tempati bertahun-tahun, tempat nya dan ketiga kakak nya berteduh dari panas maupun hujan, tempat yang penuh dengan kenangan tentu nya.

Rara hendak menyusul Putri namun tangan Lesti lebih cepat mencekal tangan nya, Lesti menatap Rara tajam.

"Kakak ini kenapa sih??!! Kenapa malah tahan Rara??!! Rara mau kejar Putri, Rara gk mau dia pergi." ucap Rara sambil terus berusaha melepaskan cekalan Lesti, namun sia sia saja karna kakak nya itu malah semakin erat mencekal tangan nya.

"Biarin dia pergi."

Lesti dan Rara menoleh, ternyata Selfi lah yang berbicara.

Berpisah untuk Bersatu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang