Berpisah untuk Bersatu - 23

239 63 12
                                        

Air hujan jatuh begitu deras nya, membasahi seluruh permukaan bumi. Udara malam ini semakin bertambah dingin saat hujan itu turun, dan itu membuat dua gadis yang tengah duduk santai dengan di temani secangkir susu coklat panas enggan untuk meninggalkan tempat duduk mereka.

"Nonton kali, Mput. Suntuk banget."

Putri yang tengah meminum susu coklat milik nya seketika melirik teman nya, dia kemudian berdecak.

"Males ah."

"Ah Mput!!"

"Lagian kamu ngapain sih Sya kesini? Biasanya gk pernah mau datang ke apartemen aku." ucap Putri yang sudah ingin menanyakan itu sedari tadi, bukan apa apa, dia hanya heran dengan tingkah Tasya beberapa hari ini, jadi lebih suka mengganggu nya.

"Eh, astaghfirullahaladzim Mput, kok nanya gitu? Kamu gk mau aku datang kesini? Gk boleh aku main kesini?"

"Bukan gk boleh, cuma heran aja. Apalagi malem malem gini, hujan pula."

"Suka suka aku lah."

Setelah nya kembali hening, mereka sama sama menikmati minuman mereka, tapi tak lama, Tasya kembali membuka suara.

"Mput,"

"Hmm?"

"Kamu tau gak alasan kak Lesti yang gila kerja dulu?" ucap nya tanpa mau menatap Putri. Dia terus memandang ke depan.

Putri langsung menoleh pada Tasya, dia memicingkan mata nya. Untuk apa Tasya bertanya seperti itu?

"Aku gk peduli dengan apapun alasan dia." ucap Putri di akhiri kekehan hambar nya.

"Tapi aku mau kasih tau." Tasya ikut menoleh dan menatap Putri. "Kak Lesti kerja buat kalian, karna__"

"Iya aku tau." dengan seenak jidat Putri memotong ucapan Tasya, dia kembali menatap lurus ke depan, tanpa memikirkan Tasya yang kesal karna ucapan nya di potong seenaknya oleh teman nya.

"Karna dia takut kehidupan kalian kembali seperti dulu, dia gk mau adik adik nya menderita dan dia gk mau adik adik nya kekurangan apapun."

Putri yang tadi nya hendak meminum susu coklat nya langsung diam, dia mengerjapkan mata nya saat tak sengaja pandangan nya bertemu dengan Tasya, dia meminum sedikit susu coklat nya dan kembali menyimpan nya.

"Dia terlalu takut adik adik nya merasakan hidup susah lagi, dia gk mau ketiga adik nya menderita. Dan untuk kak Rara dan kak Selfi, mereka menyibukkan diri mungkin karna mereka merasakan apa yang kamu rasakan dulu, mereka kurang mendapatkan waktu dari kak Lesti, sampai akhirnya mereka menyibukkan diri dengan pekerjaan mereka. Seperti kamu sekarang, menyibukkan diri dengan kehidupan kamu tanpa mau ada mereka di dalam nya."

"Aku tau kak Lesti salah karna terlalu takut adik adik nya kekurangan segala hal, tapi sekarang dia udah gk kayak dulu lagi, Mput. Kalau sekarang kalian kembali, aku yakin kak Lesti akan lebih meluangkan waktu untuk adik adik nya, karna sekarang dia tau, bukan cuma fasilitas lengkap yang adik adik nya butuh kan, waktu nya juga." Tasya terus menatap Putri.

"Kembali, Mput." ucap Tasya lalu tersenyum. Putri menoleh pada Tasya, melihat Tasya tersenyum, perlahan Putri juga ikut tersenyum, dia kemudian berhambur memeluk Tasya.

"Makasih banyak Sya." ucap Putri begitu pelan, bahkan nyaris tak terdengar. Tasya hanya mengangguk, dia mengelus punggung Putri. Jika Putri berniat kembali dan memperbaiki semuanya, dia akan sangat bahagia.

***

Bik Minah mendekati Lesti yang tengah duduk di pinggir kolam renang, kedua kaki nya di masukan ke dalam kolam, mata nya menatap lurus ke depan, tatapan mata nya kosong, diri nya sudah basah kuyup di bawah deras nya hujan. Bik Minah berjongkok di samping Lesti dan memayungi Lesti.

"Non, ayo masuk." ucap nya pelan, tapi Lesti tak mengindahkan nya sama sekali. Jangankan menyahut, bergerak saja tidak, gadis itu terus saja diam.

"Non sudah lama kehujanan, bibik gk mau non sakit." pujuk bik Minah sambil terus mengelus punggung Lesti. "Ayo masuk non,"

"Gk mau bik," ucap Lesti nyaris berbisik, dia enggan menolehkan pandangan nya.

"Non__"

"Bibik masuk aja, gk usah khawatir sama saya."

Bik Minah hendak berbicara kembali, tapi Lesti malah beranjak dari sana dan menjauhi bik Minah. Wanita itu menghela nafas nya, sudah beberapa kali dia membujuk Lesti, tapi Lesti terus saja menolak untuk masuk ke dalam rumah. Akhirnya bik Minah masuk ke dalam rumah, biar lah nanti dia mencoba lagi untuk membujuk Lesti.

Sedangkan di tempat nya, Lesti terus diam tanpa mau beranjak.

"Tiga hari lagi kakak ulang tahun, dek, apa tahun ini kakak akan kembali sendiri di hari ulang tahun kakak? Kalian gk mau pulang?"

Lesti menunduk, dan membiarkan air mata nya jatuh, bersamaan dengan air hujan yang juga terus menerus mengguyur diri nya. Dia sangat berharap adik adik nya akan datang, dan merayakan ulang tahun nya bersama sama, tapi dia rasa harapan nya itu hanya lah sebuah mimpi yang mustahil terjadi, bahkan dia sendiri tidak tahu dimana ketiga adik nya sekarang. Buka tidak mau mencari, tapi dia takut menerima kenyataan yang bahkan belum dia ketahui akan seperti apa, dia takut adik nya tidak mau kembali pada nya dan malah pergi lebih jauh dari nya.

***

Putri menatap bangunan besar yang sekarang ada di depan nya cukup lama, tak ada sedikit pun pergerakan dari nya, dia mematung di tempat nya. Ingin melangkah masuk, dia ragu. Tapi jika dia terus diam di tempat ini, bagaimana bisa dia menemui seseorang yang saat ini mau dia temui?

Bismillah..

Perlahan, kaki gadis itu melangkah masuk ke dalam tempat yang dia tak pernah kunjungi lagi selama satu tahun ini. Dia masuk ke dalam, ramai sekali orang yang datang ke tempat ini. Ya, Putri datang ke resto milik kakak sulung nya, dia sengaja datang kesana karna dia yakin kakak nya akan ada disana, karna setahu nya, di jam seperti ini Lesti tidak mungkin masih berada di rumah.

"Mbak,"

Salah satu orang yang sedang membersihkan meja dengan memakai baju yang sama dengan pelayan lain nya menoleh ke sumber suara. Dia tersenyum melihat siapa yang datang.

"Loh, non Putri?" dia buru buru menghampiri Putri dan mempersilahkan nya duduk, tapi Putri menolak nya secara halus.

"Uhm, saya.. Saya mau ketemu kak Lesti, mbak. Dia ada, kan?"

Wanita di depan Putri diam, membuat dahi Putri mengernyit.

"Kenapa?" tanya Putri saat wanita itu tak menjawab pertanyaan nya.

"Ehm, non, sudah dua hari bu Lesti tidak datang ke resto. Kemarin saya kurang tau kenapa, tapi hari ini.. Uhm, asisten rumah tangga nya bilang bu Lesti sakit."

Putri langsung membulatkan mata nya. "Apa?! Kakak sakit?"

"Iya, non."

Mata Putri mengerjap, dia kemudian tersenyum tipis.

"Terimakasih mbak, saya pergi dulu."

Putri pun pergi dari sana dan kembali masuk ke dalam mobil nya. Dia akan menemui kakak nya, dia akan pulang.

- To Be Continued 💕 -

Berpisah untuk Bersatu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang