14 tahun kemudian"Assalamualaikum.. Putri pullaanngggg" teriak seorang gadis yang kira² berumur 20 tahunan sambil memasuki rumah mewah nya. Tiba² seorang wanita tua datang menghampiri nya dengan senyum merekah yang menghiasi wajah teduh nya. "Bibik" gumam nya lalu menghampiri wanita itu dan mencium tangan nya.
"Non kok pulang nya sore banget sih, banyak tugas kah??" tanya nya sambil mengikuti sang nona yang sudah memeluk lengan nya dan membawa nya ke sofa untuk duduk.
"Putri tadi ke rumah Tasya dulu, bik"
Asisten rumah tangga atau yang sering di panggil bik Minah itu hanya mengangguk setelah mendapat jawaban dari sang nona. Dia pun pamit pada nona muda nya untuk pergi ke dapur dan menyelesaikan pekerjaan nya, yaitu memasak untuk makan malam.
"Aku udah pulang sore tapi tetep aja mereka masih sibuk, haahh!!" batin Putri sambil memandang setiap sudut rumah mewah nya.
Baginya, harta dan kemewahan tidak lah berguna jika tidak ada cinta dan kasih sayang di dalam nya. Untuk apa harta dan uang yang berlimpah jika dia tidak sama sekali mendapatkan kasih sayang dari kakak kakak nya. Bukan kah seorang kakak adalah pengganti orang tua? Dan jangan salah artikan itu!! Pengganti orang tua bukan berarti mereka harus sibuk dengan urusan nya -pekerjaan nya- tapi mereka juga harus memperhatikan keluarga nya, bukan?
Hari sudah mulai malam, matahari sudah tidak menampakkan dirinya lagi dan rembulan memulai tugas nya. Tiga jam menunggu ketiga kakak nya tentu membuat seorang Putri Arsyila Rashid lelah sendiri dan merasakan kantuk yang luar biasa. Tapi jika dia ingat lagi bahwa dia tengah menunggu kakak nya, rasa kantuk dan lelah itu seakan hilang.
Sudah duduk, mondar mandir, minum teh atau susu hangat sebanyak beberapa gelas dan menonton tv rupanya tidak cukup untuk menunggu ketiga kakak nya, entah apa lagi yang harus dia lakukan untuk menunggu ketiga kakak nya itu.
Jam sudah menunjukkan pukul 23.45 tapi kenapa ketiga kakak nya belum juga pulang? Apa malam ini mereka tidak akan pulang dan akan bermalam di rumah kedua mereka?
"Non, tidur gih!! Bibik gk mau non sakit karna kurang tidur" ucap bik Minah yang daritadi terus saja membujuk Putri untuk tidur. Bik Minah keras kepala, tapi nona nya ini lebih keras kepala. Sebelum dia mendapatkan apa yang dia mau, maka dia tidak akan menghiraukan apa kata orang.
"Bibik aja yang tidur!! Putri mau nunggu kakak."
Bik Minah menghela nafas nya, selalu seperti ini. Sebenarnya dia sudah lelah dengan ini semua, dia lelah harus terus menerus membujuk Putri setiap malam. Memang, bukan hanya dia Art disana, namun yang lain tidak bisa di andalkan, mereka tidak bisa di percaya untuk membujuk nona nya yang satu ini.
"Non, tolong lah jangan gini terus!! Apa non gk cape peduliin mereka yang sama sekali ngga pernah peduli sama non!!!"
Bik Minah geram sendiri dengan kelakuan nona nya ini, sedangkan Putri malah tersenyum kecut lalu menatap bik Minah.
"Kalau Putri gk peduli juga sama mereka, apa beda nya Putri sama mereka, bik?!" ucap Putri sedikit lirih. "Lebih baik sekarang bibi istirahat!! Putri gk mau bibik telat bangun besok, terus di omelin sama kakak dan di pecat. Bibik mau??" dengan cepat bik Minah menggeleng. "Makanya tidur gih!!"
"Tapi non__"
"Dan ini perintah!!"
"Hmmh yaudah iya. Tapi kalau sepuluh menit mereka belum pulang juga, non istirahat!!"
"Siap bibik"
"Jangan bohong ya non!!"
"Sejak kapan Putri bohong sama bibik?!"
Bik Minah tersenyum lalu pergi ke kamar nya setelah mengucap selamat malam pada Putri. Sedangkan Putri masih terdiam di tempat nya, menunggu tiga orang kesayangan nya pulang.
5 menit kemudian
"Kak Rara"
Gumam Putri saat melihat pintu utama terbuka dan menampakkan kakak bungsu nya, Rara Adzikra Rashid. Gadis cantik yang telah sukses menjadi seorang designer terkenal di seluruh penjuru kota yang berada di Indonesia, juga terkenal di Negeri orang. Karna kesibukan nya dengan butik dan gambar gambarnya, dia seakan lupa pada keluarga nya, terutama pada adik semata wayang nya yang kini berada di hadapan nya.
"Kenapa belum tidur?"
Putri yang ditanya seperti itu malah memamerkan deretan gigi putih nya kemudian mendekati sang kakak. "Putri pengen tunggu kakak sama yang lain."
"Berapa kali kakak bilang, Putri!!! Gk usah tungguin kakak atau yang lain!! Percuma kamu tungguin, gk akan hasil apa apa!!"
Putri yang tadinya sudah tersenyum senang kembali tersenyum kecut, apa peduli nya?. Batin Putri, bukan kah selama ini memang tidak ada hasil apa apa? Putri tidak permasalahkan itu!!
"Yaa.. Setidaknya Putri bisa ketemu kalian. Tadi pagi kan kalian gk pamit sama Putri"
"Kamu ini, gk usah kayak anak kecil!! Masa harus ketemu setiap hari, kita kan sibuk. Udahlah kakak mau istirahat" ucap Rara lalu pergi begitu saja dari hadapan Putri. "Selamat malam." ucap nya kemudian setelah dia menaiki beberapa anak tangga. Putri tersenyum dan membalas nya dengan kata yang sama.
Putri kembali menghela nafas nya dan menjatuhkan tubuh nya di sofa empuk yang ada disana, menunggu kedatangan kedua kakak nya lagi.
"Ck!! Udah sepuluh menit lewat lagi, tapi kak Lesti sama kak Selfi belum pulang. Hmmh" gumam nya setelah dia sadar pukul berapa sekarang. "Ah tapi bibik gk tau, kan? Jadi... Aku tunggu mereka aja" ucap nya diakhiri senyum yang semakin merekah walau mata nya sudah merah akibat menahan kantuk.
"Assalamualaikum."
Putri langsung mengalihkan pandangan nya pada kedua kakak nya yang berjalan memasuki ruang tengah, dimana Putri duduk menunggu mereka.
"Waalaikumsallam" jawab nya lalu bangkit dari duduk nya dan menghampiri kedua kakak nya, lalu diraihnya tangan mereka dan diciumnya sebagai tanda hormat nya pada mereka. "Alhamdulillah kalian udah pulang, Putri seneng." ucap nya sambil tersenyum lebar ke arah kakak nya, atau yang bernama lengkap Lesti Anintya Rashid dan Selfi Anatasya Rashid.
"Kamu kenapa belum tidur, dek?" tanya gadis pemilik gingsul sambil terus berjalan mendahului kedua adik di belakang nya.
"Putri tungguin kalian. Tadi kak Rara udah pulang" jawab Putri dengan senyum yang masih mengembang di bibir nya dengan sangat manis.
"Sekarang kita udah pulang kan? Jadi kamu istirahat gih!?" ucap selfi dengan lembut nya sambil mengelus kepala Putri yang berbalut jilbab. Putri tersenyum lalu mengangguk, dia juga sudah mengantuk, jadi tidak mungkin bagi nya untuk berlama lama lagi bersama kedua kakak nya.
"Selamat malam kak."
"Malam dek."
Putri menaiki tangga nya dengan langkah yang lemah karna keadaan tubuh nya yang juga lemah karna dia telat tidur. Setelah sampai di kamar nya, Putri langsung menghempaskan tubuh nya ke kasur empuk milik nya dan memeluk boneka kesayangan nya sambil berucap,
"Putri akan tidur nyenyak malam ini, karna malam ini mereka kasih ucapan selamat malam."
Dia kembali tersenyum lalu mulai menutup matanya, dan tak perlu menunggu lama untuk nya terjun ke alam mimpi nya.
To Be Continued💕.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berpisah untuk Bersatu ✔
Short Story•Tidak ada lagi yang egois, lebih baik pergi!! Aku bosan mendengar rengekan mu. ~Lesti Anintya Rashid •Dengan kepergian nya, tidak akan ada lagi keributan didekat ku. ~Selfi Anatasya Rashid •Mungkin memang ini, ini jalan terbaik untuk kita. ~Rara A...