Happy reading...
Pagi itu, suasana rumah jinhit agak sedikit mencekam, semua orang berkumpul di meja makan untuk mencicipi masakan terbaru ciptaan Chef Seungwan. Harusnya kalo dikasih makan pasti senang kan ya? Tapi beda banget sama anak Jinhit, semuanya hanya bisa saling pandang.
"Kenapa diam aja? Ayo di makan, ga usah malu-malu gitu, sama keluarga sendiri juga, hehe." Seungwan berucap sembari terkekeh menampakkan eye smilenya, hal itu membuat penghuni rumah Jinhit mau tidak mau memakan masakan chef Seungwan dengan berat hati, walaupun di dalam hati mereka sudah melafazkan banyak do'a, "Semoga gue ga sakit perut." Begitulah do'a mereka.
"Ahahahaaa... Kok pada bengong, ayo ayo di makan, Seungwan udah masak banyak loh buat kita." Itu Seokjin yang ngomong, walaupun dia sendiri ga yakin sanggup memakannya, karena pengalaman terakhir Seokjin setelah makan masakan Seungwan, Seokjin seminggu bolak-balik masuk WC.
Mereka makan dengan was-was. Satu suapan sukses masuk ke dalam mulut mereka, dan sesuai harapan semua orang, rasanya sama, tapi setidaknya kali ini tidak ada rasa asin, rasa pahit, ataupun rasa asam, iya... orang rasanya hambar, mungkin Seungwan lupa memasukkan garam dan micin.
"Tapi seenggaknya nggak gosong kayak Minggu lalu." Batin Yeri.
Para penghuni rumah Jinhit lagi-lagi saling pandang, dan mengusahakan untuk tersenyum.
"Gimana?" Seungwan nanya dengan mata berbinar-binar.
"Itu Wen..." Seokjin ga berani ngomong.
"Pasti enak banget kan? Haha, gue udah duga sih, masakan gue emang udah yang paling enak. Bahkan mengalahkan Chef Arjun (Arnold-Juna) yang ada di tv tv itu loh." Ujar Wendy penuh semangat.
"Ehmmm... Noona... Noona kalo selesai masak, dicicip kan masakannya?" Kali ini Jungkook yang bertanya.
"Ya nggak lah Jung, Kalo chef handal kayak gue itu, anti yang namanya icip-icip, ga boleh banget itu, karena orang yang masaknya pake perasaan, udah pasti enak rasanya, ga perlu dicicipi lagi." Jawab Seungwan yakin.
"Kalo gitu, Noona makan juga ya, masa kami makan, Noona nggak?" Taehyung menimpali.
"Eh ngga bisa, chef handal itu ga boleh makan masakannya sendiri, ini khusus untuk kalian para penggemar masakan gue, gue nanti bisa order makanan di luar."
Semua orang melongo mendengar ucapan Seungwan, entah kamus dari mana itu yang masak ga boleh makan masakannya sendiri.
"Makan lagi ayo... Ga usah malu-malu, gue masak banyak kok." Seungwan lagi-lagi tersenyum, yang dibalas anggukan pahit oleh semuanya.
"Seneng deh lihat kalian makan lahap gini hehe, jadi ngerasa beruntung gue pinter masak." Ucap Seungwan sukses membuat semua orang yang mendengarnya batuk-batuk.
"Pelan-pelan dong makannya, gue tahu masakan gue enak, tapi ga usah buru-buru juga, ga bakalan kehabisan kok, masih banyak di kulkas, nanti gue panasin buat kalian, atau mau sekarang?" Lanjut Seungwan lagi.
"Eh nggak-nggak usah Noona, ini udah lebih dari cukup kok, gue udah telat ke kampusnya, jadi mau otw sekarang." Sahut Jimin.
"Oh gitu Jim, ya udah, kalo gitu gue bekalin ya makanannya buat elo makan di kampus, Lo tunggu bentar ya." Ujar Seungwan sembari melangkah menuju dapur.
Jimin melongo, dan langsung mendapat kekehan dari semuanya, eitsss... Tapi sebelum suara Seungwan kembali berucap, "Yang lain ga usah pada iri ya sama Jimin, karena kalian juga gue buatin bekal kok, jadi tenang aja." Ujarnya.
Jimin otomatis ngakak dan mengejek yang lain.
Dan yang lain hanya bisa membuang nafas berat mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jinrene Story (ONE SHOT)
Historia CortaBerisi one shot Jinrene. Akan ada Fmv juga di setiap cerita, ( kalau aku lagi mood ya 😅) So... Penasaran? Boleh di baca, kalau senggang.😊 #Jinrene #Jin #Irene