Jinhit's House (5)

362 59 27
                                    

Happy reading...

Irene pulang ke rumah dalam keadaan sangat lelah, seharian mengerjakan tugas kelompok membuatnya mau tidak mau harus pulang sedikit larut, sesampainya di rumah, Irene sedikit bingung karena suasana rumah yang gelap.

"Apa udah pada tidur ya?" Pikir Irene kemudian mulai menyalakan lampu.

Setelah lampu menyala, Irene lagi-lagi terkejut karena seseorang terduduk lemas di ujung ruangan dengan tangan memeluk lututnya.

"Jun? Lo kenapa?" Tanya Irene setelah melihat keadaan orang tersebut.

Irene menghampiri Namjoon "Lo kenapa Jun?"

Tanpa menjawab, Namjoon langsung memeluk Joohyun, menangis di dalam pelukan Joohyun.

Joohyun tidak punya pilihan lain selain menepuk-nepuk punggung Namjoon pelan.

"Lo kenapa Jun? Ada yang sakit?"

"Omma... Dia kembali."

"Bagus dong, terus kenapa Lo sedih?"

"Gue kira dia kembali buat gue... Tapi ternyata, dia ke sini bawa anaknya. Dia nikah lagi..." Namjoon tidak sanggup menahan tangisnya.

Ini pertama kalinya Namjoon menangis di depan orang lain, Namjoon tidak pernah menunjukkan sisi lemahnya kepada siapapun sebelumnya. Namjoon hidup dalam keluarga yang broken home, ayahnya menikah lagi, dan mamanya pergi ke luar negeri entah kemana. Namjoon menunggu mamanya pulang, berharap mamanya akan memeluknya dan membawanya pergi.

Namjoon tinggal di rumah Jinhit agar tidak kesepian, dia memang sudah mandiri, sudah memiliki usahanya sendiri, walaupun masih terbilang masih merintis, tapi dia sangat bisa diandalkan, hanya satu yang ia butuhkan, yaitu kasih sayang seorang ibu.

Setelah menunggu sekian lama, mamanya pulang membawa berita yang paling menyakitkan untuk Namjoon, mamanya menikah lagi, dan sekarang sudah memiliki anak baru.

Dunia Namjoon seakan runtuh malam itu, ia tidak bisa lagi menahan rasa sakitnya, sampai Joohyun datang dan memeluknya, setidaknya itu bisa sedikit mengurangi rasa sesak di dadanya.

Jujur, bersama Joohyun, Namjoon seperti merasakan kasih sayang seorang ibu, makanya Namjoon menyukai Joohyun walaupun dalam diam, tapi suatu saat, dia akan mengungkapkan perasaannya.

"Kalian ngapain di sini?" Seseorang datang dengan sorot mata yang sulit diartikan.

"S-seokjin..." Joohyun segera melepaskan pelukan Namjoon.

Seokjin menyeringai, "Silahkan nikmati, maaf gue ganggu." Ucapnya dan segera pergi meninggalkan dua orang itu.

Joohyun gelisah, dia hendak beranjak, namun tangannya ditahan Namjoon.

"Noona, bisakah Noona di sini sebentar lagi?" Namjoon memohon.

Joohyun orangnya ga enakan menjadi ga tega. "Hm..." Angguk Joohyun.

"Noona, yang aku ceritakan padamu, tolong rahasiakan dari yang lain ya, aku tidak ingin dikasihani." Ujar Namjoon.

Joohyun mengangguk, walaupun pikirannya masih kepada Seokjin yang sepertinya salah paham.

~~~

Besoknya, sarapan pagi mereka serasa tidak lengkap, karena pagi ini Seokjin tidak ada di rumah, ia sudah pergi dari pagi-pagi sekali. Hal itu membuat Joohyun tambah khawatir.

"Jun, gue nebeng Lo ya." Ujar Seulgi sesaat setelah ia memakai sepatunya.

"Maaf Seul, gue udah sama Joo Noona."

Jinrene Story (ONE SHOT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang