27 Maret 2022, tepat dua hari sebelum ulangtahun Joohyun dan satu hari sebelum Seokjin berangkat ke Las Vegas.
Note : Cerita cuma fiksi, ngga ada sangkut-pautnya sama idol di dalam cerita, alias cuma halu yaa xixi.
____
Joohyun keluar dari dalam mobilnya, matanya menatap Seokjin dengan perasaan khawatir, bagaimana tidak, dalam cuaca sedingin ini, Seokjin berada di luar menunggunya.
"Kenapa nunggu di sini? Mana ga pake jaket lagi, kamu kan tahu password, kenapa ga nunggu di dalem?" Joohyun mengomeli Seokjin.
Seokjin terkekeh kecil, kemudian meletakkan telapak tangan kanannya ke pipi Joohyun, "Aku sengaja mau nyambut kamu tahu, kalo aku kedinginan, alternatifnya, tinggal dipeluk kamu aja, kan gampang, kayak gini." Seokjin melingkarkan lengan kananya ke leher Joohyun.
Joohyun segera menepis lengan Seokjin, "Nanti ada yang lihat, ayo masuk rumah aja." Ujar Joohyun cemberut.
Lagi-lagi Seokjin terkekeh, wajah cemberut Joohyun selalu gemas di matanya. "Kamu tuh bisa ga sih, ga gemes sehari aja, aku kan jadi pengen nguyel pipi chubby kamu itu." Ujar Seokjin sembari menyamakan langkahnya dengan Joohyun.
"Enak aja, aku ngga chubby ya! Orang aku tirus gini." Joohyun tidak terima dibilang chubby.
"Terus lemak di sini apa dong?" Tanya Seokjin sembari mencubit gemas pipi Joohyun.
"Yak! Sakit tahu!"
"Hahaha, sakitan mana dari aku tinggal pergi?"
"Kok ngomongnya gitu?"
"Bercandaaa."
"Ga lucu tahu." Ujar Joohyun sembari membuka pintu apartemennya.
Seokjin mengikuti Joohyun dari belakang, ia tahu kalau saat ini kekasihnya itu sedang marah, "Maaf..." Seokjin memeluk Joohyun dari belakang.
"Aku ngga suka ya kamu bercanda gitu lagi."
"Gimana kalo aku ngga lagi bercanda?"
"Maksud kamu?" Joohyun melepaskan tangan Seokjin yang melingkar di pinggangnya.
"Aku beneran akan pergi, besok." Kali ini tidak ada raut bercanda dari wajah Seokjin.
"Terus, ulangtahunku?" Joohyun berusaha bersikap biasa, walaupun ia sangat ingin menangis saat itu juga.
"Ulangtahunmu... Aku ga bisa ikut ngerayainnya lusa, kamu nggapapa kan?"
Joohyun menghela nafas beratnya, ia berusaha keras menahan emosinya, ia harus bersikap dewasa mengingat jika kepergian Seokjin tentu berkaitan denga pekerjaan.
"Aku gapapa, kamu pergi aja, besok kan? Tujuan kalian ke mana?" Joohyun berusaha untuk tersenyum.
Seokjin menatap dalam manik mata Joohyun, ia tahu kalau Joohyun sedang tidak jujur dengan perasaannya.
"Las Vegas, jadwal konser dan lain-lain, jadwal berangkat harus besok, ngga bisa ditunda lagi, kamu bisa ngerti kan, Joohyunie?"
Joohyun mengangguk, "Hum, aku ngerti, semoga perjalananmu lancar, kamu sampai dengan selamat, konser dan semua kegiatan kalian berjalan sukses."
Seokjin tersenyum dan mengacak rambut Joohyun gemas, "Kalau mau nangis, nangis aja. Ga usah ditahan." Seokjin tersenyum lembut.
"Siapa yang mau nangis? Kita udah biasa juga kan LDR? Aku nggapapa."
"Bedanya, sekarang, aku ngga bisa ngerayain ulangtahun kamu tepat waktu."
"Ga usah dirayain juga gapapa, aku bukan anak kecil, masih ada member dan keluarga juga, jadi ngga ada kamu pun aku gapapa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jinrene Story (ONE SHOT)
ContoBerisi one shot Jinrene. Akan ada Fmv juga di setiap cerita, ( kalau aku lagi mood ya 😅) So... Penasaran? Boleh di baca, kalau senggang.😊 #Jinrene #Jin #Irene