"Astagfirullah, gusti ya bener bener Juna lo gatau diri banget." Saut Yuri waktu liat Juna nulis namanya sendiri dipapan tulis buat jadi KM.
Ibu Jisa Sooherlyn selaku wali kelas yang baru cuman nge-iyain aja. Gatau aja kelakuan Juna yang selalu bikin istigfar.
"Oke, udah? Ga ada yang mau ngajuin diri sebagai ketua kelas lagi?" Guru sastra korea itu berdiri waktu tiga nama udah ditulis dipapan tulis. Ada Juna, Edgar- itupun dipaksa Yuri biar si Juna ngga menang, sama ada Eunzi.
Seisi kelas menggeleng menjawab pertanyaan bu Jisoo.
"Oke, langsung voting ya."
Beberapa menit kemudian, semua kertas udah dikumpulin dikotak silver, Lilian yang mager cuman bisa nurut waktu disuruh bantu ngitung hasil votingan.
"Edgar,"
"Edgar,"
"Juna," Ini pasti yang nulis si Juna sendiri, "Eunzi"
"Juna,"
"Dih, lo nyogok siapa deh Jun?" Bisik Yuri yang duduk sebelah Juna gaterima. Emang yang dua ini kerjaannya cuman cek cok.
Hasil akhir dimenangin Edgar, tandanya mau gamau dia jadi ketua kelas 12 ipa 1.
"Berarti Edgar jadi ketua murid, Juna jadi wakil, Eunzi jadi sekertaris ya,"
Semuanya ngangguk setuju. Bukannya fokus sama bu Jisoo, murid murid cowok cuman liatin Lilian sambil mesem mesem.
Apa lagi Jeriko.
"Oke, ibu tinggal tapi gaboleh ada yang berisik, apa lagi keluar kelas." Katanya sambil jalan keluar diangguki seisi kelas.
○○○
"Gausah voting, bapa aja yang milih," Beda sama kelas ipa 1 yang berisik, ipa 2 lagi hening.
"Kamu," Tunjuknya sangar kaya ngajak ribut. Rosie yang sempet terpesona langsung ngebatin. Ganteng ganteng galak.
"Saya pa?" Darwin nunjuk dirinya sendiri, pa Vincent ngangguk. "Iya, siapa nama kamu?"
"Darwin,"
"Oke, Darwin silahkan pilih wakil."
Darwin langsung panik dan nyebut nama- "Mahesa." Yang dipanggil hampir kesedak.
"Yang namanya Mahesa, angkat tangan."
Mahesa ngangkat tangannya sedikit gemeter yang hampir diketawain Dheka. "Saya pa."
"Pilih sekertaris."
"Rosie."
"What? Why me?" Kesal nya tapi akhirnya di-iyain juga. Mau nolak juga keburu takut. Lagian pa Vincent kenapa si? Tanggal tua?.
"Yaudah, sekarang kalian bebas, saya tinggal. Jangan berisik, keluar kelas apa lagi bolos. Oiya, saya mau besok sudah ada mading pengurus kelas, piket dan jadwal dibelakang sana."
Seisi kelas ipa 2 pada kicep. Ngomong nya cepet banget si. Rosie sampe nganga dengernya.
"Kok pada diem?"
"Iya pa, nanti saya kerjakan." Saut Darwin yang akhirnya dianggukin guru kimia itu dan pergi meninggalkan kelas.
Begitu keluar, kelas langsung berisik. Untung aja pa Vincent ngga denger.
"Kok galak banget sih?" Rosie ngehela napasnya lega. "Tapi ganteng si," Saut Jihan disorakin Mahesa.
"Ih nyambung mulu lo jelek," Kesalnya sambil ngelemparin Mahesa pake pulpen.
"Eh, Win. Lo sepupu nya Jayden kan?"
Darwin ngangguk.
"Emang bener mau balik?"
"Iya, palingan masuk lusa." Jawaban Darwin bikin Rosie deg degan sendiri. Cowok berdarah china itu natap temen sekelasnya aneh. "Kenapa? Kok lo kenal Jayden?"
"Siapa sih yang gatau Jayden?"
Denger nama Jayden, Mahesa langsung nyaut, "Apa apa? Kok ngomongin Jayden?"
"Mau balik kesini," Jawab Darwin santai. Yang barusan nanya langsung seneng sohib nya mau balik.
"Dih, awas lo kiming." Rosie yang liat Mahesa mau koprol langsung mendecak. Kan dia juga sampe pengen kayang doi nya balik.
○ Sweet Chaos ○
tbcnote ;
udah tau lah ya gambaran bu Jisoo sm pa Vincent. Ini nii!
ini gambaran kelas nya ya gaiss 1 kelas cuman buat 15 org aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Chaos ; 97 Line
Fanfiction[Completed] TIDAK ADA PEMERAN UTAMA 97 lines and their chaotic habits. 97 lines terlalu tampan ✖ 97 lines terlalu kaya ✔ Highest rank ; 1 in #jaehyun (23/5/21) 1 in #blackbangtan (7/3/21) 1 in #97line (19/3/21) 1 in #june (15/3/21) 1 in #rose (28/3...