.
.
.YO! Bintang nya di fenced oceh👌
Karena hari libur taman bermain yang di datangi Rafa dan Ellia nampak ramai. Cuaca siang ini sangat bagus, sangat mendukung keadaan. Matahari yang tidak terlalu terik dan hembusan angin sepoy sepoy membuat Ellia setuju dengan ajakan Rafa untuk main. Jika cuaca nya seperti memarin kemarin yang mana matahari sangat terik maka Ellia akan lebih memilih tidur di ranjang empuknya, menyalakan AC, lalu saat bangun tidur ditemani cookies coklat dan susu coklat dingin. Dan sore harinya menyantap Cupcake buatan Mama Alan yang selalu mengirimkan makanan kegemaran keluarga Mahardika itu tiap sore hari di hari libur.
Tapi khusus hari ini, gadis itu ingin bersenang senang bersama sahabat kecil nya. Bermain dan membeli makanan dengan bebas.
Ellia terdiam, membeku, membatu, melongo melihat pemandangan yang tersaji di hadapannya itu. Gadis manis itu melompat-lompat kegirangan sambil bertepuk tangan bahagia. Ellia menyukai ini, stand beraneka makanan berjejer rapi di sisi taman. Semua makanan kesukaan Ellia ada di sana.
Pikiran Ellia terbang ke masalalu saat melihat sebuah ayunan besi bewarna merah muda di bawah pohon di sudut taman bermain. Ellia tersenyum lalu menarik tangan Rafa untuk mengikutinya menghampiri ayunan itu.
"Ayo dorong Sa!" Ujar Ellia setelah nyaman dengan posisi duduk nya di ayunan itu.
Tanpa aba-aba Rafa mendorong ayunan itu dari mulai pelan hingga dengan jahil nya kian kencang membuat Ellia memekik sambil memegang tali rantai ayunan itu dengan kuat. Rafa terkekeh terus mendorong ayunan itu lebih kencang di iringi teriakan Ellia.
"SASAA!, UDAH JANGAN KENCENG KENCENG! NANTI GUE MENTAAL, HUAA!" Teriak Ellia memegang erat erat tali rantai takut tubuh nya terpental.
Tak tega melihat Ellia yang sudah lelah berteriak, Rafa pun menghentikan ayunan nya dan berjongkok di hadapan Ellia yang sedang memegangi dada mengatur nafasnya.
Dengan gemas Ellia terus memukul Rafa, tidak tahu apa jantung nya hampir copot. Bagaimana jika tubuh nya terpental dan jatuh?.
Ellia bangkit dan menatap tajam Rafa.
"Dasar nyebelin!" Lalu gadis itu melenggang pergi entah kemana.Rafa tersenyum memandangi punggung Ellia yang semakin menjauh dan kemudian hilang di balik orang orang yang berlalu lalang.
Cowok itu berdiri lalu duduk menempati ayunan yang tadi di duduki Ellia. Rafa duduk tanpa menggerakkan ayunan itu.
Sekilas melintas wajah Raka dalam pikirannya. Memikirkan Raka, apakah ia harus memberitahu Raka semua ini, tapi jika ia memberitahu Raka maka keinginan nya selama ini tidak akan terjadi. Bukan tidak ingin memberitahu, Rafa pasti akan memberitahunya tapi tidak sekarang.Rafa menghela nafas lalu bangkit dan memilih mencari Ellia. Entah kemana gadis itu pergi, tubuh nya yang mungil akan membuat orang bisa berpikir dia adalah anak SMP. Bisa bisa di kira anak hilang nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
RaLia (TAMAT)
Teen Fiction[LEBIH AFDOL DI FOLLOW DULU GENGS] . . . Ellia, gadis bermata biru yang murah senyum, lugu, memiliki kegemaran seperti anak kecil yang maniak makanan manis, Terutama coklat. Dengan pesonanya berhasil menarik perhatian dua bersaudara. Ada Raka dengan...