51. Kehidupan baru

28 3 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Suara gaduh dipagi hari berhasil membangunkan Raka dari tidur ternyamannya pagi ini. Terdengar seperti gelas atau piring pecah dari bawah sana. Juga suara istri cantiknya yang berteriak hingga terdengar sampai kamar. Ada apa sebenarnya?, di rumah ini tidak ada siapa-siapa lagi selain mereka berdua. Lalu kepada siapa Ellia berteriak. Atau jangan-jangan ada pencuri yang masuk.

Raka langsung menghempaskan selimut yang melilit tubuhnya asal dan buru buru bangkit keluar kamar memastikan tidak ada sesuatu buruk terjadi, tanpa memastikan apakah dirinya sudah memakai baju atau tidak sebelum keluar kamar.

Setibanya Raka diujung tangga, terlihat didapur sana Ellia mengomel pada seorang gadis yang menunduk dihadapan Ellia.

"Kenapa Na?" Tanya Raka berjalan menghampiri Ellia yang wajahnya memerah karena marah.

Raka melirik gadis yang duduk sambil menunduk disebuah kursi.

"Kamu liat itu!, dia pecahin piring sama gelas aku. Ngeyel banget jadi orang, dibilang suruh diem ajah tunggu di sana, masih ajah mau bantuin aku masak. Udah tau dari dulu bakat dia di dapur itu cuma bisa ngancurin dapur," omel Ellia menunjuk pecahan piring di lantai.

Aca menunduk sambil terkekeh pelan. Ellianya kembali. Gadis itu sudah kembali bisa mengomelinya seperti dulu lagi. Semua ini bisa terjadi karena Raka. Lelaki itu berhasil mengembalikan Ellianya.

"Gak usah ketawa, lo beresin sekarang atau gak akan gue kasih makan!" Omel Ellia lagi.

Aca pun bangkit dan berjalan ke arah pecahan piring itu masih dengan kepala menunduk. Karena itu Aca malah menabrak meja.

"Kalo jalan tuh jangan nunduk!" Ucap Raka menggelengkan kepala.

"Kalo gak nunduk, gue berdosa banget karena udah liat aset pribadi punya El," jawab Aca. Ellia menatap Aca bingung kemudian mata birunya beralih menatap Raka. Seketika mata Ellia melebar.

"SASA, KE KAMAR SEKARANG!, KENAPA GAK PAKE BAJU DULU," bentak Ellia.

Seketika Raka berlari meninggalkan tempat itu, menaiki tangga dengan cepat sampai ke kamarnya.
Dalam hati Raka merasa bingung kenapa bisa Ellia berubah ubah seperti itu. Selama beberapa hari yang lalu Gadis itu bersikap sangat dingin, sedingin es. Begitupun yang dikatakan orang-orang tentang sikap dingin Ellia lima tahun terakhir.
Dan pagi ini setelah sekian lama. Gadis itu berubah menjadi sangat garang seketika.
Raka merasa ngeri melihat perubahan Ellia.

Raka kembali ke ruang makan setelah membersihkan diri dan tidak lupa memakai baju tentunya. Mereka bertiga sarapan bersama dengan nikmat, masakan buatan Ellia sangat enak sama seperti masakan Nandini. Karena gadis itu sering membantu Nandini ketika masak.

Setelah selesai sarapan. Raka dan Ellia mendengarkan cerita Aca. Tentang dirinya yang dijodohkan dengan Alan. Sungguh ini tidak pernah terpikirkan oleh Aca, dirinya dan Alan?. Aca lihat dulu Alan terlihat sangat menyukai Ellia, begitupun kemarin saat pernikahan Ellia. Aca melihat wajah Alan yang nampak tidak bersemangat di pesta kemarin. Lalu bagaimana hubungan Aca dengan Alan nantinya kalau Alan masih terus memendam rasa pada Ellia. Aca tidak mengatakan perasaan Alan pada Ellia kepada mereka. Aca hanya bercerita kalau dirinya dijodohkan dan Aca tidak sekalipun terpikirkan bahwa dirinya akan dijodohkan. Dengan Alan.

RaLia (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang