14. Saudara

45 4 0
                                    

Selamat datang kembali
Di cerita yang gaje ini.
.
.
.
Malam ini tim inti Bharta juga beberapa anggota mereka sedang berkumpul santai di sebuah warung sederhana, yang terletak tidak jauh dari SMA Mandala.

"Ya ampun naak, itu bukan gula, kamu mau minum es jeruk asin? udah, kamu duduk ajah di sana, biar mpok yang buatin," ucap Mpok Sinta pemilik warung itu. Lalu Mpok Sinta mengambil alih pekerjaan Anan melanjutkan membuat es jeruk lagi.

"Yah, Mpok gak bilang sih, harus nya ini toples di depannya di kasih tulisan, yang mana gula yang mana garem," jawab Anan yang selama ini memang tak bisa membedakan mana gula dan garam, cowok itu tak pernah sedikitpun mengenal bumbu-bumbu dapur. Dan sekarang dia dengan keras kepalanya ingin membantu Mpok Sinta yang sedang membuatkan pesanan orang-orang yang sedang asik dengan kesibukannya di luar sana.

Cowok itu memang sok tau. Pernah sekali dia membantu ibunya memasak sarapan waktu itu, karena ibunya tengah sibuk membuat kopi dan teh, jadi dia tidak di awasi sedikitpun. Hingga akhirnya yang terjadi, semua orang memakan sop daging yang manis dan pancake yang asin. Sungguh!. Sejak hari itu, ibu Anan tidak mengizinkan putra nya itu ikut campur ketika dia memasak. Dan Anan dengan semangatnya selalu ingin membantu meringankan pekerjaan ibunya.

"Lagian Mpok kan gak bakal salah ngambil gula. Sini biar di buang ajah itu es jeruk nya!" sebuah ide cemerlang tiba tiba muncul di otak Anan." udah biarin ajah mpok, siniin ajah itu semuanya, biar anan yang bawain keluar," kata Anan menunjuk nampan yang sudah siap dengan makanan pesanan teman temannya.

"Hati-hati ya nak," Anan mengangguk, lalu membawa nampan itu keluar memberikan pesanan itu pada ke empat temannya.

"Mau ganti profesi bos?" ucap salah satu cowok. "kenapa, lo mau gantiin gue hah!" jawab Anan menatap cowok itu garang. "Emang boleh?," kata cowok itu lagi.
"Boleh, boleh gue tebas tuh bibir," seketika cowok itu diam tak menjawab ucapan ketuanya lagi.

"Makasih bosqu," ujar Robi menerima semangkuk mi rebus dan segelas es jeruk. Raka, Rafa dan Dirga pun menerima makanan yang sama.

Mereka berlima pun mulai memakan makanan masing-masing, hingga...

"Uhuuk, apaan nih!" ujar nyaring Dirga menyemburkan es jeruk dari mulutnya. Anan menatap Dirga menahan tawanya.
"Weh anjir, jangan di sembur ke muka gue juga kale," kata Robi setelah mengelap wajahnya.
"Ini es jeruk atau es air laut sih!" Dirga menggerutu kesal. Berharap mendapatkan kesegaran setelah memakan makanan berkuah, malah yang di dapatnya siraman ombak air laut yang begitu asin di mulutnya.

"Ngapa sih?" tanya Robi. "Gula nya ketuker sama garem nih pasti." Jawab Dirga menyingkirkan gelasnya jauh-jauh.
"Punya gue manis kok," ucap Raka setelah meneguk es jeruk nya.

Dirga menatap hal aneh pada diri Anan, cowok itu menahan tawanya sambil makan. Wah gak bener nih! batin Dirga. Karena asik dengan makanannya, Dirga pun membalas perbuatan yang di yakininya adalah perbuatan si ketua sengklek itu.

Dengan gerakan pelan tak bersuara, Dirga menggeser gelas nya dan menukar dengan gelas Anan. Selesai, lihatlah hasil nya.

Byuur!

Setelah meneguk minuman itu, Anan pun melakukan hal yang sama seperti Dirga, dia menyemburkannya dan lagi-lagi wajah Robi menjadi korbannya.

"Hahahaaa seger gak tuh Rob, cuci muka dua kali," tawa Raka menggelegar melihat wajah kesal Robi yang basah akibat semburan semburan cinta dari dua sahabatnya.

"Hahaa kena karma lo bos, gimana enak bos?" Dirga pun ikut tertawa melihat Anan yang baru selesai meneguk minuman milik Robi, menghilangkan rasa asin yang tertinggal di lidahnya.

RaLia (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang