-HAPPY READING-
.
.
.Di salah satu ruangan sebuah hotel ternama. Seorang wanita berhijab paruh baya berdecak kagum melihat penampakan indah dihadapannya ini sekarang. Sebuah cermin besar dihadapannya menampilkan bayangan sosok bidadari yang sangat cantik mempesona. Ia yakin ketika dia turun nanti, seluruh undangan akan sangat memujinya.
Ya. Hari ini tepat nya hari pernikahan Ellia dengan Rafa. Gadis yang sudah sangat siap dengan penampilan anggunnya itu duduk diam tidak berekspresi menatapi pantulan dirinya dicermin. Awalnya Ellia terkejut melihat sosok dirinya yang sangat berbeda dicermin. Tapi keterkejutan itu hanya sebentar. kemudian gadis itu bersikap biasa.
Suara akad yang baru akan dimulai terdengar dari sebuah layar yang terpasang disana. Ellia tidak ingin melihat ke layar itu dan mendengarnya, meminta wanita yang menghiasnya untuk mematikan volume nya agar ia tidak mendengar apapun. Yang Ellia ingin sekarang adalah kesepian.
Gadis itu memejamkan mata mengosongkan pikiran menciptakan kesepian didalam kepala nya. Hanya ada kesunyian hingga seseorang menepuk pundaknya membuat Ellia tersentak.
"Ayo sayang, udah waktunya kamu datangi suami kamu!" Ujar Nandini tersenyum manis pada putrinya.
Suami. Dirinya telah resmi menjadi istri orang sekarang. Dengan pasrah dan memantapkan hati, Ellia mengikuti langkah Nandini menuju aula utama hotel yang dijadikan tempat akad. Kedatangannya membuat seluruh orang disana terpaku. Tidak sedikit dari tamu yang berupa rekan kerja Reynand merasa menyesal dalam hati tidak bisa mendapatkan bidadari itu terlebih dulu sebagai menantu. Sungguh beruntung keluarga Putra mendapatkan gadis itu.
Ellia diarahkan Nandini untuk duduk dikursi samping laki-laki yang sudah menjadi suaminya. Tanpa menunggu perintah dari Nandini, Ellia langsung mengambil tangan lelaki itu untuk diciumnya. Kemudian Rafa menarik kepala Ellia pelan untuk dikecup kening nya. Acara dilanjutkan dengan tukar cincin setelah beberapa doa di bacakan. Acara terus berlanjut meriah sesuai urutan. Mata Ellia tiba-tiba berkaca kaca mengingat ini adalah hari penting dalam hidupnya. Pernikahan bukan lah sesuatu yang remeh. Kedua nya saling terikat dan saling memiliki batasan, satu langkah salah akan menghancurkan segalanya. Ellia menerima pernikahan ini, ini sudah terjadi. Menolaknya pun sudah percuma yang ada nanti ia malah menciptakan kerusakan sendiri. Ellia tidak ingin ada kerusakan lagi.
Acara disiang hari sudah selesai. Semua tamu yang diundang sudah disiapkan kamar masing-masing di hotel itu untuk bersiap untuk acara malam nanti. Semua fasilitas yang mereka butuh dan mereka inginkan pun disediakan.
Gadis itu, mata birunya terpejam menikmati acara berendamnya di kamar mandi kamar hotelnya. Ia ingin berlama lama seperti ini, air yang tadinya hangat sekarang sudah menjadi dingin karena gadis itu terlalu menikmatinya hingga terlelap disana. Ketukan, eh bukan. Gebrakan pintu yang menimbulkan suara keras berhasil membangunkan gadis itu. Orang diluar sana berteriak panik tidak menerima balasan apapun dari dalam kamar mandi setelah lama mengetuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
RaLia (TAMAT)
Teen Fiction[LEBIH AFDOL DI FOLLOW DULU GENGS] . . . Ellia, gadis bermata biru yang murah senyum, lugu, memiliki kegemaran seperti anak kecil yang maniak makanan manis, Terutama coklat. Dengan pesonanya berhasil menarik perhatian dua bersaudara. Ada Raka dengan...