Suasana sejuk dan damai meliputi taman belakang sekolah yang membuat para siswa kutu buku dengan tenang bergulat bersama buku-buku tebal mereka, seperti menjadi perpustakaan ke dua, taman itu selalu di penuhi para kutu buku karena suasana yang senyap sunyi dan damai hingga tak di izinkan bagi siapapun membuat keributan di sana, taman belakang itu tertata begitu indah dan rapi, di tengahnya terdapat sebuah pohon besar juga banyak bunga bunga cantik bewarna warni yang selalu di jaga dengan baik oleh pak salman pengurus taman itu.
Karena isi taman belakang itu selalu anak pintar dan kutu buku, juga keadaan yang sangat sunyi meski terdapat banyak orang di sana, anak-anak nakal dan pemalas yang tidak menyukai buku bahkan mencium baunya saja sudah enggan, perpus dan taman belakang itu di nobatkan sebagai dua tempat yang menyeramkan bagi mereka lebih menyeramkan dari ruang bk.
Salah satunya Aca, sudah beberapa kali gadis itu membujuk Ellia yang asik dengan novel tebalnya untuk pergi dari tempat itu, Aca mendengus memperhatikan suasana horor di sekitarnya, sebagian di antara mereka terlihat menunduk membaca bukunya masing-masing, hingga membiarkan rambut mereka menutupi wajahnya, juga wajah serius semua orang itu semakin membuat Aca mengidik ngeri, mereka semua terlihat seperti zombie di mata Aca.
"Ke kantin yuk El!" wajah Aca memelas berharap Ellia luluh.
"Sebentar, dikit lagi nih,"
Aca menghela nafas pelan. "Yaudah yuk Ca!" Ellia menutup novel nya setelah memberi tanda.
Lagi lagi Aca menghela nafasnya dan kali ini pertanda lega ia bisa menjauh dari sarang zombie itu.Dengan langkah santai, keduanya berjalan di koridor sekolah sambil berbincang, kadang ada adik kelas yang menyapa dan mereka membalas sapaan itu atau tersenyum.
Sesampainya di kantin Ellia langsung mencari meja yang kosong dan Aca yang pergi memesan makanan mereka.
Ellia dengan tenang duduk di meja pojok, selagi menunggu Aca yang sedang mengantri batagor Ellia kembali membuka novelnya dan hanyut dalam cerita yang di bacanya.Secara mendadak seseorang menarik paksa novel di tangan Ellia membuat gadis itu terkejut, orang itu membanting keras novel itu di atas meja. Ellia mendengus kesal manatap novelnya yang robek karena orang itu menariknya terlalu keras.
"Lama-lama lo gue tahan di perpus setahun!" Aca kesal, kenapa gadis itu begitu lengket dengan novel barunya itu, tadi di sarang para zombie gadis itu sudah menghabiskan separuh waktu istirahat nya dengan buku, dengan berat hati Aca menemani Ellia di tempat itu meski ia sangat tidak suka pada tempat yang di juluki sarang zombie itu, tapi Ellia malah terlalu sibuk dengan buku kesayangannya hingga mengabaikan Aca yang terus merengek dan membujuk nya untuk meninggalkan taman belakang.
"Wah!, boleh juga tuh," mata Ellia berbinar semakin membuat Aca kesal.
"Ini waktu nya makan El, lo simpen dulu itu novel, tulisannya gak bakalan kabur kok cuma karena lo tinggal makan!""Iya iya, gue simpen tapi gantiin novel gue ya, tuh liat jadi sobek kan lo sih nariknya kekencengan," Ellia menatap sendu novel yang baru di beli nya kemarin. "Tenang, nyokap gue masih banyak uang, gue ganti berapapun lo mau!"
"Tapi lain kali gue gak mau lagi nemenin lo di sarang zombie itu, serem tau gak, juga gue gak mau pas sama gue lo pegang buku, gue selalu lo abaikan kalo udah asik pacaran sama novel!" Ellia beralih menatap Aca dengan mata berbinar mendengar tawaran itu, tak apalah jika Aca tidak ingin menemaninya di taman belakang atau perpus, yang penting sekarang gadis itu bisa membeli novel sepuasnya dengan uang Aca. Bukan, uang Mamanya Aca.
"Oke setuju, lagian lo berisik, gue gak pernah fokus baca kalo sama lo!" Ellia menampakkan senyum terindah nya. Aca menghela nafas lega, akhirnya ia tidak akan lagi di minta untuk menemani gadis itu membaca novelnya. Selamat tinggal sarang zombie.
KAMU SEDANG MEMBACA
RaLia (TAMAT)
Teen Fiction[LEBIH AFDOL DI FOLLOW DULU GENGS] . . . Ellia, gadis bermata biru yang murah senyum, lugu, memiliki kegemaran seperti anak kecil yang maniak makanan manis, Terutama coklat. Dengan pesonanya berhasil menarik perhatian dua bersaudara. Ada Raka dengan...