4. Sisi Positif✔

6.3K 254 4
                                    

"Gue nggak janji karena takut ngecewain lo!"

-Kania Vanessa.

Tata dan Kania masuk ke dalam sebuah toko baju.

"Gue mau disini aja duduk! Lo jangan lama lama ya!"ucap Tata.
"Gue nggak janji karena takut ngecewain lo!"ucap Kania lalu pergi.

Tata menggeleng gelengkan kepalanya lalu mengambil majalah yang ada di meja.

"Gila sih baju kek gini doang harganya mahal banget!"gumam Tata.

Tata membolak balikkan halaman majalah tersebut hingga habis.

Lalu tiba tiba Tata mendengar suara yang familiar di telinganya.

"Lepasin gue!"ucap Alfa.
"Ish... Kenapa sih Kak Al kan cuma gandengan aja masa nggak mau?"ucap seorang cewe.

"Alfa jalan sama si Naila? Sialan mau gue jambak kali si Naila!"batin Tata.

"Lepasin atau gue pergi!"ucap Alfa dingin.
"Kak kenapa sih kakak nggak bisa lembut sedikit sama aku?"ucap Naila.
"Nggak guna!"ucap Alfa lalu berjalan meninggalkan Naila.

Mata dingin Alfa bertemu dengan mata kesal Tata.

Tata segera berjalan menuju Alfa dan Naila membuat Alfa menghentikan langkahnya.

"Kakak tungguin jangan tinggalin aku!"ucap Naila ingin menggenggam tangan Alfa lagi.

Tapi sayangnya sudah ada Tata yang memeluk lengan Alfa.

Tata benar benar marah dia tak suka Alfanya disentuh sentuh oleh orang lain apalagi cewe.

"Al! Kok lo bisa disini? Mau ngapain?" ucap Tata.

Alfa dan Tata mengabaikan Naila yang sedang menahan amarahnya.

"Ambil baju Bunda!"ucap Alfa.
"Di toko biasa kan? Ya udah gue anterin yuk?!"ucap Tata.
"Kak Alfa sama aku!"ucap Naila menghadang jalan Tata dan Alfa.

Tata tersenyum miring dan mengeratkan pelukannya di lengan Alfa.

"Al! emangnya lo sama dia?"ucap Tata menunjuk Naila.
"Nggak, dia yang ngikutin gue dari tadi!"ucap Alfa.

Mata Naila berkaca kaca dia sekuat tenaga menahan tangisnya.

"Lo denger sendiri kan? Mending lo jauh jauh dari Alfa!"ucap Tata.

...

Tata dan Alfa berjalan menjauh meninggalkan Naila.

Tata tersenyum manis karena dapat menggandeng Alfa dan Alfa memutar bola matanya malas.

"Jangan senyum kayak gitu!"ucap Alfa.
"Loh kenapa?"ucap Tata bingung.
"Pokoknya jangan!"ucap Alfa.

Entah kenapa Alfa menjadi kesal saat melihat banyak cowo yang menatap Tata yang tersenyum sangat manis tadi. Tata menganggukkan kepalanya walaupun tak mengerti perkataan Alfa.

"Udah lepas!"ucap Alfa.
"Ya elah nggak bisa apa liat gue seneng bentar!"ucap Tata dengan berat hati melepas pelukannya.
"Thanks udah ngusir tuh cewe!"ucap Alfa masuk ke dalam toko.

Tata segera melangkah mengikuti Alfa.

"Sama sama!"ucap Tata.

Mungkin ini sisi positif yang Alfa rasakan karena Tata didekatnya dia bisa mengusir cewe cewe yang selalu mendekatinya.

Tiba tiba handphone Tata berbunyi.

Kanianjing...

"Lo dimana sat? Kok ngilang sih?"
"Sorry gue lupa! Gue balik kesana sekarang! Tunggu gue!"
"Oke!"

Bip.

"Al! Gue duluan ya takut Kania ngamuk!"ucap Tata mencubit pipi Alfa lalu berlari.

Alfa mengeram kesal karena tak bisa memarahi Tata karena Tata keburu kabur.

...

Sekarang Tata dan Kania sedang makan di sebuah restoran.

"Lo tadi kemana sat?"ucap Kania.
"Harusnya lo liat tadi njing... Gue greget banget sumpah!"ucap Tata.
"Kenapa sih?"ucap Kania.
"Masa tadi si Naila deket deket sama Alfa Nia! Alfanya gue!"ucap Tata.
"Terus lo apain tuh anak? Baku hantam?"ucap Kania kepo.

Tata mengelengkan kepalanya membuat Kania kecewa.

Tata segera menceritakan kejadian tadi kepada Kania membuat Kania langsung tergelak.

"Aduh gila lo! Harusnya lo rekam tadi!"ucap Kania.
"Bener juga nggak kepikiran gue!"ucap Tata.
"Pasti si Naila malu banget tuh! Lagian berani raninya ngelawan lo Ta!"ucap Kania.
"Iya dia kayak nggak tau aja gue siapa!"ucap Tata.

...

Alfa sudah sampai di rumahnya tersenyum tipis melihat Bundanya.

"Ini Bun!"ucap Alfa.
"Makasih sayang!"ucap Arina.
"Sama sama Bun-"ucap Alfa.
"Bang Al ini apa?"ucap Fino adiknya Alfa.

Arina juga menatap pot bunga yang dipegang oleh Fino.

"Loh... Kamu nanem bunga Al?"ucap Arina.
"Itu dikasih Tata Bun!"ucap Alfa.
"Aaaa... Cieeee... Dikasih sama kakak ipar!"ucap Fino.

Alfa menatap kesal Fino.

"Aduh jadi kangen Tata kamu undang ya malem ini!"ucap Arina.
"Dia nggak suka acara kek gini Bun!" ucap Alfa.
"Cieee... Yang udah kenal kak Tata banget!"ucap Fino.
"Beneran deh Alfa juga nggak yakin dia punya gaun!"ucap Alfa.
"Kalo gitu sebelum dimulai kamu jemput dia biar Bunda yang urus!" ucap Arina.

Alfa menganggukkan kepalanya pelan ini perintah Bundanya mana bisa Alfa menolak.

Alfa segera mengambil pot bunga di tangan Alfa lalu berjalan menuju kamarnya.

"Kapan ya dia bakal sadar?"ucap Arina.
"Sebentar lagi Bun! Pasti Abang bakal ngerti kalo sebenernya dia juga suka sama kak Tata!"ucap Fino.

Alfa membaringkan tubuhnya menatap pot bunga yang diletakan di meja belajarnya.

"Males banget harus jemput dia!"gumam Alfa.

Tiba tiba handphone Alfa berbunyi.

Tatana Diandra...

"Hai Al! Tadi Bunda telfon gue!"
"Terus?"
"Gue bilang lo nggak perlu jemput gue! Gue bisa ke sana sendiri dan apa lo bilang gue nggak punya gaun? Lo kira gue bukan cewe hah?!"
"Bukan!"
"Untung sayang kalo nggak udah gue lempar lo ke kandang buaya! Tunggu dan liat malam ini gue akan bikin lo kaget! Inget itu!"
"Gue tunggu!"
"Harus!"

Bip.

Alfa menatap layar handphonenya Tata memutuskan telfonnya sepihak.

"Apa bedanya dia pakek gaun atau nggak? Dia masih orang yang sama!" ucap Alfa.









Hai!
Penasaran sama kelanjutannya?

Salam manis dari Tata dan Alfa😘

Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vote and komen!!
Jangan pelit ya...

See you next chapter♥
Bye...

AL - TA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang