22. Friendzone?✔

5.6K 209 0
                                    

Terlalu takut kehilangan dan akhirnya hanya bisa menonton dari dekat sebagai seorang sahabat.

-Leondra Wijaya.

Tata segera mengeluarkan handphonenya menelfon sahabatnya itu.

Kanianjing...

"Halo Nia lo dimana sekarang?"
"Gue nggak sekolah hari ini..."
"Lo beneran dijodohin sama Leon?"
"Iya..."
"Kenapa lo nggak sekolah?"
"Kebanyakan nangis mata gue jadi bengkak sungguh mengerikan..."
"Gue ke rumah lo nanti habis sekolah!"
"Iya..."
"Selamat!"
"Sialan lo sat!"

Bip.

Tata tersenyum tipis sahabatnya hanya menangis dan masih bisa mengumpat.

Kania masih baik baik saja.

"Gimana Kania?"ucap Leon.
"Dia nggak sekolah, matanya bengkak kebanyakan nangis!"ucap Tata.
"Kasihan Kania!"ucap Alfa.
"Iya bener, kenapa harus lo orang ya sih Singa?!"ucap Tata berkacak pinggang.

Leon menghela nafas panjang menatap Tata dan Alfa secara bergantian.

"Panjang ceritanya!"ucap Leon.
"Pendekin!!"ucap Tata dan Alfa secara bersamaan.
"Ini karena cita cita nyokap gue sama kania buat jodohin anak anak mereka!"ucap Leon.

Tata dan Alfa menatap satu sama lain.

"Permasalahan biasa yang anjinggg... banget kalau kayak gini!"ucap Tata menatap tajam Leon.
"Lo nggak bisa nolak Yon?"ucap Alfa.
"Nggak bisa... Ayah bakal coret nama gue dari KK kalo gue berani nolak!"ucap Leon miris.
"Kania pasti juga nggak bisa nolak..."ucap Tata lemas.

Alfa dan Leon menatap Tata penuh tanda tanya.

"Kenapa?"ucap Alfa.
"Mamahnya punya penyakit jantung..."ucap Tata.

...

Pulang sekolahnya...

Tata, Alfa dan Leon sudah berada di depan gerbang rumah Kania.

Mereka ingin menjenguk Kania.

Leon mengendarai motornya sedangkan Tata naik mobil Alfa.

Tata melangkah di depan menjadi pemimpin kali ini.

Ting! Tong!

Beberapa saat kemudian pintu terbuka menunjukan mamahnya Kania.

Kalina.

"Tata! Astaga udah lama banget kamu nggak main ke rumah!"ucap Kalina memeluk Tata.

Tata menbalas pelukan mamah dari sahabatnya itu.

"Hehe... Iya maaf tante sibuk sekolah!"ucap Tata.

Kalina melepas pelukannya menatap penuh sayang Tata.

"Loh ada calon mantu tante juga!"ucap Kalina menoleh pada Leon.

Leon tersenyum manis menyalami Kalina begitu juga Alfa.

"Kamu siapa?"ucap Kalina.
"Alfa tante, saya pacarnya Tata!"ucap Alfa.

Kalina menatap jail Tata yang sedang senyum berbunga bunga.

"Cieee... Yang udah nggak jomblo! Udah besar ya kamu!"ucap Kalina mengusap kepala Tata pelan.

Kalina membawa tiga anak SMA itu masuk ke rumahnya.

"Kania mana tante?"ucap Tata.
"Di kamarnya! Mau tante panggilin?"ucap Kalina.
"Nggal usah tante biar aku aja, Tata izin ke kamar Kania ya?"ucap Tata.
"Iya sana, tante mau ambil minum sama cemilan dulu ya!"ucap Kalina.

Ketiganya mengangguk lalu Kalina melangkah ke arah dapur.

Tata menaiki tangga dengan cepat ke kamar Kania karena penasaran dengan keadaan sahabatnya itu.

Tok! Tok! Tok!

"Kania!"ucap Tata.

Ceklek.

Pintu terbuka menunjukan Kania memakai kaca mata hitam.

"Apa kabar lo?"ucap Tata.
"Buruk!"ucap Kania langsung memeluk erat Tata membuat Tata terkekeh.

Tata mengusap ngusap punggung Kania pelan.

"Gimana lo bilang sama tante tentang keadaan lo?"ucap Tata.
"Gue bilang habis nonton Drakor dan mamah percaya karena gue pernah kek gini juga sebelumnya!"ucap Kania melepas pelukannya.
"Syukur deh! Ayo turun ada Alfa sama Leon juga di bawah!"ucap Tata.
"Gue malu ketemu Leon njing..."lirih Kania.
"Punya malu juga lo!"ucap Tata.

Kania menempeleng kepala Tata pelan membuat Tata terkekeh geli.

"Udah ah! Nggak usah malu malu kambing!"ucap Tata merangkul Kania dan turun ke bawah menemui Alfa dan Leon.

...

Sekarang mereka berempat sedang duduk di taman belakang rumah Kania.

"Nggal ada jalan keluarnya!"ucap Alfa.
"Iya kalian sama sama terpojok sama keadaan!"ucap Tata menatap prihatin Kania dan Leon.

Kania dan Leon menghela nafas panjang.

Mungkin ini memang sudah menjadi jalan hidup mereka.

"Kalian terima aja!"
"Lagian kalian udah deket juga jadi nggak perlu adaptasi satu sama lain!"
"Cuma saling pengertian aja!"
"Pertama tama emang susah tapi kedepannya pasti terbiasa!"
"Syukur syukur kalian bisa salinh mencintai!"
"Tapi kalo nggak kalian pasti saling sayang kek sahabat!"
"Sahabatan dulu nanti juga cinta tumbuh sendiri!"
"Percaya sama gue!"
"Karena gue udah ngalamin sendiri!"
Ucap Alfa.

Kania dan Leon melongo bisa diceramahi oleh Alfa sedangkan Tata tersenyum manis.

"Alfa bener... Jadi kapan acara pernikahannya?"ucap Tata.
"Minggu ini!"ucap Kania.

...

Tata dan Alfa pulang terlebih dahulu meninggalkan Kania dan Leon.

Kania bahkan belum berani menatap Leon karena malu.

Kalina meminta Leon menunggu karena dia sedang membuat kue.

Kalina ingin memberikan kue kepada sahabatnya alias calon besannya.

"Nia..."ucap Leon.

Kania masih diam menunggu Leon melanjutkan kalimatnya.

"Gue... Daripertamaliatlosebenernyagueudahsukasamalo!"ucap Leon kelewat cepat dan Kania dengar kayak orang kumur kumur.
"Lo ngomong apaan? Nggak jelas!"ucap Kania.

Akhirnya Kania menoleh menatap wajah Leon.

"Guesukasamalotapisetelahlihatloguejadimikir... Guetakutkalopacaransamalogimanakaloputusnantinya?... Guenggakmaukehilanganlomakanyaguemaudeketterussamalosebagaisahabatlo!"ucap Leon membuat Kania ingin menangis.

Menangis nggak ngerti.

HUUWAAAAAA!!!!!!

Kania melepaskan kacamata yang dipakainya melotot ke arah Leon.

Leon menatap lekat wajah Kania tepatnya ke mata yang sudah lumayan sembuh.

"Ngomong yang bener! Jangan kayak orang kumur kumur!"ucap Kania.

Leon mendekat memojokan Kania ke sofa.

"Leon lo mau ngapain?!"ucap Kania panik.
"Lo jangan mundur mundur gue mau peluk!"ucap Leon lalu langsung menarik Kania dalam pelukannya.





Siap siap kapal ❤KaniaLeon❤ akan segera berlayar!!!!

Siapa yang mau naik?
Hehe:)

Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vote and komen!!
Jangan pelit ya...

Love you all♥

AL - TA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang