EXTRA PART 2

7.2K 211 1
                                    

Judul: Keluarga Bahagia

Sepuluh tahun kemudian...

Seorang lelaki dengan jas putihnya melangkah tergesa gesa di lorong rumah sakit. Langkahnya memelan saat melihat tiga orang yang berdiri tak jauh darinya.

Seorang wanita, satu anak laki laki dan satu anak perempuan yang terlihat begitu mirip. Lelaki itu tersenyum lebar lalu merentangkan tangannya.

Wanita itu tersenyum geli lalu melangkah mendekat memeluk sang lelaki.

"Kejutan!"ucap Tata.
"Kamu ini bikin aku jantungan aja..."lirih Alfa.

Cup.

Alfa mencium lama puncak kepala istrinya itu. Jantungnya berdebar kencang karena rasa senang.

"Udah udah malu diliatin orang orang Mah... Pah..."

"Lupa dunia deh kalo udah ketemu!"

Alfa dan Tata menoleh menatap putra dan putri mereka. Si kembar Benji Prince Algiandra dan Bianca Princess Algiandra.

Si kembar sudah tumbuh besar menjadi anak anak yang tampan dan cantik. Mereka juga pintar seperti Papah dan Mamah mereka.

"Ayo sini kalian peluk Papah juga!"ucap Alfa.

Si kembar langsung mendekat memeluk Papah mereka. Senyum tipis tersungging di bibir mereka.

"Kenapa nggak bilang kalian udah pulang?"ucap Alfa.
"Kejutan dong!"ucap Benji.

Alfa merangkul si kembar menatap Tata yang tersenyum jail. Tata dan si kembar tiga hari lalu pergi ke Singapura mengunjungi Tristan.

Alfa tak bisa ikut karena masalah pekerjaannya. Sekarang Alfa sudah menjadi dokter disalah satu rumah sakit.

Sedangkan Tata menjadi guru di salah satu SMP. Walaupun kedua orang tuanya selalu sibuk Benji dan Bianca tak pernah merasa kurang kasih sayang.

Sesibuk sibuk nya Alfa dan Tata mereka selalu menyisihkan waktu untuk putra dan putri mereka.

"Ayo makan siang bareng Pah?"ucap Bianca.
"Oke, ayo kita makan siang!"ucap Alfa.

Alfa berdiri tegak lalu menggandeng tangan Bianca. Mereka berdua melangkah lebih dulu membuat Tata dan Benji tersenyum geli.

Tata merangkul Benji lalu mereka berduanya menyusul Alfa dan Bianca. Sikap Alfa menjadi lebih hangat bahkan sangat hangat.

Sangat berbeda dengan yang dulu dingin. Alfa benar benar berubah seratus delapan puluh derajat.

Alfa bagaikan orang lain.

Tapi Tata menyukainya karena Alfa menjadi lebih terbuka pada dirinya dan orang lain. Dia jadi sering mengutarakan isi hatinya.

...

Alfa dan Tata menatap Benji dan Bianca yang sedang bermain ayunan di taman rumah sakit. Si kembar terlihat sangat senang membuat Alfa dan Tata tersenyum geli.

Alfa menoleh pada Tata yang berdiri di sampingnya. Tangan Alfa terangkat mengusap pipi Tata membuat Tata menoleh padanya.

"Kenapa?"ucap Tata.
"Kangen kamu!"ucap Alfa membuat Tata tersenyum geli.

Lihat.

Alfa menjadi sangat manis membuat Tata tak kuasa. Tata segera mendekat memeluk Alfa menyandarkan kepalanya di dada suaminya.

"Aku juga kangen kamu!"ucap Tata.

Alfa membalas pelukan istrinya menempelkan pipinya ke kepala Tata. Jantung Alfa berdebar kencang begitu juga Tata.

Benji dan Bianca tertawa riang tapi tiba tiba Benji terjatuh membuat Bianca panik.

"Ben!"ucap Bianca segera mendekat pada Benji.
"Mana yang sakit Ben?"ucap Bianca menatap khawatir kembarannya.

Benji membalas tatapan Bianca dengan tenang. Tangannya terulur menggenggam tangan Bianca.

"Aku baik baik aja Bi!"ucap Benji.
"Kamu yakin?"ucap Bianca tak percaya.
"Iya nggak papa kok!"ucap Benji membuat Bianca menghela nafas pelan.

Bianca segera membantu Benji berdiri. Dia menatap Benji dari atas kebawah berkali kali membuat Benji mendengus geli.

Bianca ini benar benar seperti Papah mereka jika jatuh sedikit pasti panik bukan main. Berbeda dengan Mamah mereka yang terlihat santai.

Seperti sekarang Tata sedang menahan Alfa agar tak mendekat pada si kembar.

"Nggak usah khawatir Ben baik baik aja kok!"ucap Tata.
"Kamu yakin? Dia jatuh loh..."ucap Alfa.

Tata tersenyum lalu menangkup wajah suaminya itu gemas. Alfa memang selalu posesif kepada dirinya dan juga si kembar.

"Papah! Mamah!"ucap Bianca membuat keduanya menoleh.

Bianca menggandeng tangan Benji sambil melangkah kearah mereka. Tata tersenyum tipis sedangkan Alfa menatap khawatir putranya.

"Ada yang sakit Ben?"ucap Alfa segera berlutut di hadapan putranya.
"Enggak Pah, nggak ada aku baik baik aja!"ucap Benji menggelengkan kepalanya pelan.

Tata menepuk kepala Benji membuat Benji menunjukan senyum tipisnya. Alfa menghela nafas lega melihat senyum putranya itu.

"Kalo ada yang sakit bilang Papah ya?"ucap Alfa.
"Iya Pah!"ucap Benji.

Alfa beralih menatap Bianca yang berkaca kaca.

"Benji yang jatuh kenapa kamu yang nangis Bi?"ucap Alfa tersenyum geli begitu juga Tata.
"Hiks... Enggak tau... Hiks..."ucap Bianca segera memeluk leher Alfa.

Benji geleng geleng kepala melihat tingkah kembarannya. Sedangkan Alfa dan Tata tertawa pelan membuat tangis Bianca semakin pecah.

"Hei... Udah jangan nangis sayang..."ucap Alfa mengusap usap punggung putrinya.

Tata mendekat lalu mengambil alih Bianca dari Alfa. Tata mengecupi kepala Bianca gemas benar benar lucu putrinya ini.

Cup!

Cup!

Cup!

"Dokter Alfa sudah waktunya mengecek pasien!"

Seorang suster mendekat sambil tersenyum tipis. Alfa berdiri setelah mengusap kepala Benji lembut.

"Aku harus balik kerja!"ucap Alfa.
"Iya, biar ini aku yang urus!"ucap Tata.

Alfa mendekat mencium kening Tata lama lalu mengusap kepala Bianca lembut.

Cup.

Setelahnya Alfa pergi dengan suster itu. Benji mendongak menatap Bianca yang menangis digendongan Tata.

"Bi jangan nangis lagi... Beli es krim yuk?"ucap Benji membuat tangis Bianca langsung berhenti.

Tata menggercapkan matanya beberapa kali takjub. Bianca mengusap air mata di wajahnya lalu menoleh pada Benji.

"Ayuk!"ucap Bianca.

Benji tersenyum geli sedangkan Tata tertawa pelan. Tata bergerak menurunkan Bianca lalu Bianca segera menggandeng Benji.

"Mamah minta uang!"ucap Benji.
"Hadeh... Kalian ada ada sih..."ucap Tata sambil mengambil uang di tasnya.

Tata menyerahkan selembar uang berwarna hijau kepada Benji. Bianca langsung tersenyum senang lalu menarik Benji ke kantin rumah sakit.

Tata geleng geleng kepala lalu mengikuti si kembar. Dia berharap si kembar akan selalu melindungi dan menjaga satu sama lain sampai kapanpun.




Hai... Tan balik lagi...
Gimana??
Suka nggak??
Hehe...
Jangan lupa mampir ke cerita Tan yang lainnya ya...
Tan tunggu loh...

Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vote and komen!!
Jangan pelit ya...

AL - TA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang