08.Sakit

13.9K 1.8K 75
                                    

Hermosa(8)

-🥀🥀-

Aku tau,kita berbeda,bahkan untuk saling menatap pun aku yakin,alam semesta tidak mengizinkan itu terjadi,kita sangat berbeda,kamu langit,dan aku tanah.

Sayang seribu sayang, Tanah ini selalu merindukan langit nya, merindukan langit yang selalu mengirim rintikan air hujan nya

Ah maaf salah...

Maksudku rintikan rindunya,karena air hujan hanya milik awan saja.



-🥀🥀-

"Ya boleh ya? Aku ingin sedikit demi sedikit berubah jaem, aku ingin mengurangi kecemasan orang tuaku tantang otak ku yang sangat pas pas-an ini,kau mau membantuku yaa? Please~ setidak nya ajarkan aku tentang materi kimia,kumohon...."

"Haechan-ie... Aku-

"Aku akan menunggu mu sampai beres berkerja! Kalau perlu aku akan ikut membantu disana,ayolah jaem, kumohon.....,please~?" Haechan memasang puppy eyes nya di depan wajah jaemin.

Jaemin nampak menggigit bibir bawah nya masih ragu dengan keputusan dirinya,bukan nya jaemin tidak mau membantu haechan agar paham isi dari materi materi pelajaran, hanya saja...

Jaemin harus pergi bekerja sampai pukul 6 sore,kalau haechan ikut dengan nya untuk ke cafe,haechan akan pulang jam berapa nanti? Orang tua nya pasti akan mencari dirinya,dan satu lagi,nenek nya, sepulang kerja ia harus benar benar ada di rumah.

Kalaupun haechan datang ke rumah nya,pemuda lucu itu pasti tidak akan nyaman dengan suasana sempit rumah nya.sangat jauh lah dengan rumah haechan pasti nya.

"Tapi apa tak apa jika kau belajar di rumah ku?" Tanya jaemin memastikan.

"Tentu saja tidak apa! Di manapun itu! Aku akan ikut! Kau harus mengajariku jaem! Itu harus!" Haechan menjawab dengan cepat dan sangat antusias, menatap penuh harap ke arah teman manis nya.

"Tapi rumah ku itu sangat-

"Ah tidak apa! Aku yakin rumah mu pasti lebih mengasyikkan dari pada rumah ku yang hanya berisi kesunyian dan hanya di tinggali pembantu" ujar haechan mengibaskan tangan nya seolah itu bukan perkara apa apa.

Jaemin menatap haechan sekali lagi.

"Baiklah,tapi kau tidak usah menungguku di cafe terlalu lama ya,kau harus pulang walaupun hanya sebentar, bagaimana?" Ujar jaemin,ia tidak mau jika haechan malah kena marah nanti karena bergaul dengan orang miskin seperti dirinya.

Haechan berdecak kesal, sedikit kesal,karena niat nya ingin menemani jaemin saja di cafe,karena di rumah nya ia hanya akan menemukan kesunyian tanpa kehangatan keluarga.


"Baiklah baiklah,tapi kita sepakat! Kau harus mengajari ku Jaem!" Seru haechan pada akhirnya menyetujui permintaan jaemin, membuat jaemin tersenyum simpul.

"Baiklah,pukul setengah 7 malam kita akan mulai pelajaran pertama,kau harus membawa buku kimia nanti"

-🥀🥀-

Jeno nampak duduk santai seraya menatap papan tulis di depan dengan malas.

Otak nya memang benar benar tidak bisa menerima materi materi pelajaran,memang bukan bakat jeno saja,lagi pula,salahkan negara ini yang terus memaksa anak murid nya untuk menghapal materi bukan nya memahami materi,jelas, itu konteks yang berbeda,dan mempengaruhi kerja otak murid murid nya.

Hermosa |NOMIN✅ (Revisi✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang