special epilog

13K 1.2K 229
                                    

Hermosa(epilog)
Sorry for typo(s)

🥀🥀

Kata orang, setiap ending adalah titik dimana kamu benar benar bahagia ataupun merasa sedih, tidak sih, tidak ada ending yang membuat mu bahagia,semua ending akan di tutup dengan kesedihan, kematian itu terjadi dalam kehidupan.

Tapi bukan itu yang akan kita bahas.

Beberapa orang dalam karakter sebuah cerita pasti mengalami beberapa bagian menyakitkan,entah itu di awal,di tengah ataupun di akhir cerita.

Na Jaemin, Jaemin beruntung sekali bisa mendapatkan bagian cerita yang dimana ia berakhir bahagia.

Seperti sekarang, ia dengan tersenyum manis tengah menatap dunia nya, ah! Bahkan 2 dunia sekarang, yang satu suami nya dan satu lagi anak nya.

Iya anak,mereka sudah menikah,setelah kepulangan Jeno,Jeno langsung melamar Jaemin. Jeno mana mau menunda nunda lagi, nanti ia bisa kecolongan yang lain.

Jaemin Menatap suami nya yang tengah menggendong putra kecil mereka di punggung kokoh nya. Ingat satu janji dari seorang Lee Jeno kepada Na Jaemin? Janji dimana mereka akan kembali ke taman bunga dengan membawa satu orang lagi,Jeno juga berjanji kala itu, mulut nya mengatakan saat Jaemin berada di gendongan nya dulu pasti suatu hari akan tergantikan oleh sosok malaikat kecil yang tak lain adalah anak mereka,agar Jaemin tidak perlu merasa iri lagi kepada orang lain yang menghabiskan waktu keluarga bersama.

Jeno benar, je nya benar, Jaemin tidak merasa iri lagi sekarang, ada je dan ji sekarang, Lee Jeno dan Lee Ji-Sung, kedua tameng kuat di dalam hidup nya. Betapa beruntungnya dirinya....

"Bunaaaaaa kenapa bisa suka sama ayah?"

Suara khas anak kecil terdengar di telinga jaemin maupun Jeno, Jeno terkekeh kecil mendengar pertanyaan anak nya.

Jaemin mengusak sejenak anak berumur 5 tahun itu,5 tahun memang,tapi jisung sangat pintar,sampai terpikirkan untuk bertanya seperti itu. Turunan Buna nya.

"Ayah? Karena ayah tampan" jawab Jaemin, membuat kerutan kecil tercetak di dahi putra nya.

Ketiga nya masih tetap berjalan menyusuri jalan taman dengan jisung yang masih di gendongan ayah nya.

"Wleee,apa ayah bilang,ayah itu tampan,Buna pasti suka" respon Jeno dengan sombong nya, membuat Ji-Sung berdecih kecil dalam gendongan nya.

"Apa apaan, tampan dari mana nya? Buna! Yakin karena tampan? Bukan karena uang ayah Sangat banyak?" Tanya Ji-Sung lagi dengan polos nya menatap Jaemin yang langsung tertawa kecil mendengar nya.

"Hey hey hey! Buna mu tidak materialistis, Buna itu suka ayah dari dulu,bukan karena uang" timpal Jeno.

"Iya karena uang ayah juga banyak, kalau ayah tidak punya uang pasti Buna sudah kabur membawa mu sadari dulu" jawab Jaemin dengan enteng nya, membuat Jeno melotot tidak percaya.

"Wleee, kalau ayah tidak punya uang lagi nanti kita kabur saja Buna,jie setujuuuu" pekik Ji-Sung membuat Jaemin tertawa renyah seraya mencubit pipi tembam putranya dengan gemas, sementara Jeno memutar bola matanya malas sebagai respon.

"Tidak boleh jie..., Jangan pernah tinggalkan ayah dalam kondisi apapun, janji?" Ujar Jaemin membuat Jeno tersenyum kecil sementara Ji-Sung nampak berpikir ulang dengan ucapan Buna nya.

"Baiklah baiklah... Mau bagaimana pun juga ayah tetap ayah yang terbaik! Terimakasih untuk malam ini karena mau mengajak Buna dan jie untuk berjalan jalan, padahal pekerjaan ayah banyak sekali" seru jisung mengeratkan pegangan nya pada leher Jeno.

Jeno terkekeh kecil.

"Iya sama sama,kalian juga butuh waktu juga dengan ayah, ayah tidak gila kerja, jangan khawatir" ujar Jeno menatap wajah cantik istri nya, keduanya sama sama tersenyum hangat.

"Tcih, jangan menatap Buna seperti itu!,bunaaa,mau di gendong bunaaaa~" setelah cemburu kepada Jeno,Jisung merentangkan tangan nya ingin di gendong Buna cantik nya.

Jaemin mengambil alih Jisung, menggendong putra nya ala koala.

"Astaga... Lihat setan kecil ini? Pintar sekali memonopoli dirimu"

Jaemin melotot tajam mendengar perkataan Jeno.

"Setan apa nya! Dia anak mu juga je!" Jaemin berujar galak, membuat Jeno tertawa renyah,hati menghangat mendengar panggilan dirinya dari Jaemin,'je'.

"Iya iya maaf,Jisung anak ku yang sangat tampan" ujar Jeno merangkul pinggang istri nya dengan mesra seraya mengecup pelipis jisung cepat namun sedikit keras, membuat Jisung merengut sedikit sakit.

"Jie anak kita yang tampan ,Sangat tampan" koreksi Jaemin,mencium pipi kanan anak nya dengan sayang membuat Jisung tertawa kecil.

"Ayah tidak di cium?" Pinta Jeno seperti anak kecil.

"Nanti" bisik Jaemin kecil.

Jeno menutup kedua mata Jisung dengan telapak tangan nya. Lalu mencium bibir sang istri dengan lembut.

Jaemin melotot kecil melihat nya,namun tak ayal ia juga tersipu malu di buat nya.

"Ayah apa apaan si?!" Jisung protes karena gelap.

Jeno menarik tangan nya dari jisung bertepatan dengan lepas nya ciuman dirinya dan juga Jaemin.

Jeno tersenyum tanpa dosa ke arah istri nya.

"Jeeee ish!" Rengek Jaemin kesal karena kecolongan.

"Iyaaa,jeeee ish!" Jisung ikut ikutan juga, mengikuti perkataan Buna nya.

"Lee Jisung..." Peringat Jeno dan Jaemin secara berbarengan, kali ini Jisung yang menyengir lucu tanpa dosa.

"Maaf ayah buna~hehe~"

Sudah di tulis kalau cerita ini Hanya menceritakan kisah Seorang Na Jaemin yang bertemu dengan bad boy sekolah yang tak lain adalah Lee Jeno.

Kisah je dan Nana.

Kisah klasik

Tidak banyak drama

Tapi menurut jaemin-ini kisah yang cukup manis untuk di kenang, terimakasih sudah mau ikut andil dalam melihat kisah cinta je dan Nana.

Semoga kalian bahagia selalu...

•••

"Choi Jaemin, kau dari mana saja?!"

"Ssttt diam Chan, ini masih di perpustakaan!!!"

"Sialan! Kau menghabiskan sisa bab novel seharian saat sekolah?! Astaga!!! Kau absen semua pelajaran Jaemin!" Pekik pemuda bernama haechan.

Jaemin mengedikan bahu nya acuh.seolah tidak peduli.

"'Na Jaemin'? Sialan! Kau membaca buku yang tokoh utama nya sama dengan nama mu agar mudah di hayalkan, dasar!" Tawa ringan terdengar dari mulut haechan saat membaca nama tokoh utama di novel bersampul coklat muda itu.

"Hermosa?" Tanya haechan melihat judul novel itu.

"Cantik" jawab Jaemin bermaksud menerjemahkan kosa kata 'hermosa' yang haechan sebutkan.

"Aw! Terimakasih! Aku memang cantik!" Ucap haechan membuat Jaemin menatap jijik ke arah sahabat nya itu.

"Gila!" Cemooh Jaemin seraya merapihkan buku buku novel yang ia pinjam di perpustakaan kota kemarin sore.

Haechan terkekeh kecil,lalu merangkul bahu sahabat nya untuk keluar dari perpustakaan sekolah karena jam sekolah sudah selesai.

"Kau tau? Aku baru saja melihat murid baru di sekolah hari ini,dia sangat tampan! Tapi sayang sekali Sangat sombong dan cuek,sama seperti mu tapi kau versi cantik nya"

"Benarkah?" Jaemin pura pura kaget.

"Aku sama sekali tidak peduli Chan" lanjut Jaemin berjalan lebih cepat membuat haechan tertinggal sedikit di belakang.

Haechan mendengus sebal, Sahabat nya 'choi Jaemin' benar benar tidak mengerti apa itu hidup, dia hanya menghabiskan waktu nya untuk membaca saja.

-END-

ini memang epilog,tapi bukan epilog dari kisah Yang sebenarnya.

🥀🥀

Hermosa |NOMIN✅ (Revisi✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang