26.Khawatir nya Jeno

10.7K 1.6K 65
                                    

Hermosa(26)

Sorry for typo(s)

Happy reading (◍•ᴗ•◍)✧*。

Tinggalkan jejak꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡

🥀🥀

Kekehan kecil terdengar dari mulut Karina,sangat mudah sekali membuat hyunjin-kakak kelas nya itu untuk percaya bahwa Jaemin sudah pulang Sadari tadi.

Dengan seringai kecil nya ia bergegas pulang, manaruh ponsel nya di telinga kanan, ponsel nya sudah tersambung dengan nomer ponsel seseorang.

"Pekerjaan ku sudah selesai, sekarang giliran mu" ujar nya lalu mematikan sambungan secara sepihak. Karina tersenyum remeh menatap secarik kertas yang ia temukan di meja Jaemin,meremat nya dengan penuh kesal lalu membuang nya begitu saja ke tanah.

🥀🥀

Tak henti henti nya Jaemin mengembangkan senyuman,menatap lollipop yang berada di genggaman nya sadari tadi, bahkan ini seperti mimpi, perut nya serasa di isi kupu kupu berterbangan, bagaimana mungkin kakak kelas nya itu memberikan lollipop ini? Rasanya seperti sangat mustahil.

Dengan gerakan cepat si manis Na memasukan satu buku terakhir ke dalam rak perpustakaan, ia tadi di suruh salah satu guru untuk menyimpan nya.

Jaemin menghela nafas nya kecil, hyunjin akan menjemput nya mungkin di parkiran, pasti ia terlambat karena ini sudah 10 menit berlalu pembubaran sekolah, tak apa,jika hyunjin sudah pergi pun ia akan menaiki bus, ia sudah hapal betul jalan menuju apartemen Jeno.

Si manis dengan semangat memasukan lollipop itu kedalam tas nya,namun pergerakan nya tiba tiba terhenti saat suara langkah sepatu yang seolah datang kepadanya.

Jaemin mengerjapkan matanya,itu siyeon,dengan dua orang berbadan kekar di belakang nya,nampak berjalan angkuh ke arah Jaemin.

Jaemin terkejut dengan pergerakan siyeon yang tiba tiba mengambil alih permen nya secara paksa.

"Kau pasti amat sangat senang mendapat kan ini dari Jeno,bukan begitu? Dasar pengganggu!" Celetuk siyeon membuang permen itu ke sembarang arah.

Jaemin menatap nanar permen itu, padahal seperti nya baru beberapa menit yang lalu ia masih tersenyum simpul senang melihat nya.

"Maaf kak,tapi aku rasa aku tidak memiliki kesalahan yang fatal kepadamu" ujar Jaemin memberanikan diri, ia sudah cukup kesal juga jika harus terus menerus di ganggu kakak kelas nya itu.

Siyeon berdecih,tertawa merendahkan.

"Ha?apa? Tidak memiliki kesalahan? Lalu lantas apa yang kau lakukan bersama Jeno di apartemen nya ha?! Dasar tidak tahu malu!"

"Perlu kakak tahu, kalau aku hanya mengajar kak Jeno saja sebagai tutor tambahan nya,tidak ada hal yang lain nya,lalu kenapa kakak harus marah kepadaku?" Jaemin nampak membendung kekesalan nya. Membuat siyeon sedikit terkejut dengan pembelaan yang di keluarkan adik kelas nya itu.

"Jeno itu milik ku! Aku tau kau sengaja menerima tawaran untuk menjadi tutor agar bisa menggoda Jeno,jangan mengelak! Sifat busuk mu terlalu terlihat!" Sentak siyeon mengatakan dengan lantang kalau Jeno itu milik nya di dalam perpustakaan yang sudah sepi ini.

Jaemin membalas tatapan kakak kelas nya itu dengan pipi chubby nya yang memerah kesal.

"Aku tidak seperti itu! Busuk?Harus nya kakak yang bercermin!"

Plak!

Satu tamparan mendarat di pipi mulus kanan si manis, Jaemin ingin menangis,namun ia tahan,karena ia harus berani melawan.

Hermosa |NOMIN✅ (Revisi✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang