15.Lee si Tsundere

11.8K 1.6K 111
                                    

Hermosa(15)

Sorry for typo(s)

🥀🥀

Peperangan sedang terjadi saat ini, tapi bukan peperangan yang mencampurkan teng baja ataupun senjata senjata berbahaya lain nya, kini malah peperangan terjadi dengan pikiran dan otak yang cerdas, ke egoisan terkadang selalu menghampiri dikala diskusi besar organisasi seperti ini, tapi sepertinya bukan egois kata yang tepat,yang tepat nya masing masing dari mereka tengah memperjuangkan argumentasi nya yang sudah di landasi dengan beberapa seluk beluk ,resiko tinggi rendah,rugi untung yang sudah di pertimbangkan.

Renjun selaku sekertaris osis sudah menelaah jauh bagaimana rincian alasan dari beberapa pihak yang berargumen berbeda, Walaupun awan suram kini tengah menyelimuti pikiran nya,karena lelah berpikir.

Di sisi lain ada juga Jeno yang tengah memijat pangkal hidung nya sedikit pusing, mendengar debat seperti membuat nya benar benar penat pikiran,jika bukan karena tanggung jawab sebagai ketua OSIS Jeno mana Sudi harus berpikir keras mencari jalan keluar yang tepat untuk masalah OSIS sekarang ini.

Bodoh dalam akademik tidak membuat jeno bodoh dalam acuan dan tata letak sesuatu,Jeno sangat pintar dalam hal kegiatan terbuka seperti ini,Jeno sering kali menjadi pemimpin yang baik dan benar benar bisa menuntun para bawahan nya menuju kesuksesan suatu acara,yaaa walaupun terkadang harus renjun paksa terlebih dahulu.

Tok tok tok!

Suara ketukan pintu membuat semua orang yang berada di ruangan sontak terlalihkan atensi nya, dilihat nya hyunjin tengah tersenyum tanpa beban dengan seseorang yang nampak mungil berdiri di belakang punggung nya.

"Dari mana saja kau?!" Itu suara renjun,asap yang mengepul beberapa jam yang sudah ia tahan karena lelah nya otak sedikit terkeluarkan.

"Maaf,aku tidak bermaksud terlambat hehe,tapi aku membawa tamu-

Ujar hyunjin beralasan, membuat semua orang lantas berusaha untuk melihat siapa tamu yang di maksud kan oleh hyunjin.

"Siapa? Kenapa kau harus membawa tamu jika kita sedang rapat?" Sinis siyeon yang berada di sisi kanan kursi Jeno.

Renjun yang mendengar lontaran siyeon memutar bola matanya malas.

"Lalu? Kenapa seseorang harus datang ke pertemuan penting,jika ia sendiri tidak penting dan hanya menjadi parasit kelompok saja?" Sindir renjun sukses membuat hyunjin dan beberapa orang disana menahan tawa.

Siyeon yang mendengar itu hanya bisa terdiam mengepalkan tangan nya merasa kesal.

"Ini tamu nya! Adik kelas kita yang manis!!! Selamat datang di ruang OSIS Yeyyy!!!" Ujar hyunjin, melompat kesamping agar tubuh yang berada di belakang nya terlihat oleh semua orang.

Jeno menatap dalam diam kala orang itu adalah Jaemin.

Si manis kini tengah tertunduk lemas,menatap cemas ke lantai,ia sangat takut sekarang,banyak pasang mata yang melihat nya, pasti mereka akan sangat marah saat orang seperti Jaemin berani berani nya menginjakan diri di ruang OSIS yang di penuhi para sendok emas bawaan lahir.

Jaemin sudah berbicara kepada kakak kelas nya hyunjin agar tidak perlu membawa nya benar benar masuk kedalam ruang OSIS sekolah, Jaemin ingin menunggu saja sampai selesai, namun kakak kelas nya itu kelewat pemaksa dan berakhir Jaemin yang di seret untuk benar benar hadir di ruang OSIS ini.

Semua orang nampak tertawa terkikik kikik kala melihat siapa yang tengah berdiri di ambang pintu, kecuali renjun Jeno dan hyunjin.

"Hey! Kenapa kau membawa rongsokan kesini hyunjin?hahahahaha!" Tawa siyeon

Hermosa |NOMIN✅ (Revisi✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang