18.Tiba tiba

10.9K 1.7K 141
                                    

Hermosa(18)

Annyeonghaseye~

Sorry for typo(s)

🥀🥀

Jaemin menyodorkan satu buah nampan berisikan makanan yang di pesan kakak kelas nya yang tak lain adalah siyeon,menyimpan nampan tersebut dengan hati hati di atas meja ruang OSIS tempat siyeon duduk.

"Lambat!" Sengit siyeon menatap sekilas ke arah Jaemin sebelum melanjutkan acara menabur kan bedak di wajah nya sendiri.

Jaemin hanya bisa menunduk, lalu pamit untuk pergi dari sana.

Namun baru saja Jaemin hendak keluar melewati pintu suara siyeon kembali terdengar di sepenjuru ruang OSIS yang tengah di isi oleh beberapa orang saja.

"Hey! Miskin! Kemari sebentar!"

Jaemin mau tak mau membalikan tubuh nya kembali,berjalan menuju siyeon.

"Tolong belikan tiga porsi ramen untuk teman teman ku! Kalian lapar pasti kan?" Ujar siyeon lalu menatap tiga orang yang tengah sibuk dengan beberapa berkas di atas meja.

Mereka bertiga hanya bisa mengangguk kan kepala dengan kaku,tidak terlalu berani membantah ataupun melawan siyeon yang status ekonomi keluarga nya benar benar sangat tinggi di sekolah ini.

"Cepat belikan!-pakai uang mu!"

Jaemin membulat kan matanya terkejut,lalu menatap siyeon meminta keringanan.

"Tapi,uang ku itu untuk pulang nanti kak" ujar Jaemin dengan penuh keberanian menatap lawan balik bicara nya.

"Memang nya aku Peduli? Tidak bukan? Dalam waktu lima belas menit jika kau belum datang lagi dengan membawa ramen untuk mereka, jangan harapkan beasiswa mu akan tetap aman di sekolah ini" ancam siyeon dengan gampang nya, Jaemin menggigit bibir bawah nya sejenak,namun untuk beberapa detik kemudian ia benar benar pergi dari ruang OSIS untuk membeli tiga bungkus ramen.

Tak apalah,Jaemin masih bisa menggunakan kaki untuk pergi ke rumah Jeno nanti untuk belajar dan juga untuk pulang ke rumah nya ataupun rumah sakit nanti.

Jaemin mendesis kecil kala sudah sampai di area kantin sekolah, banyak sekali orang disana,antrian nya cukup panjang, mungkin Jaemin akan kembali dalam waktu tiga puluh menit bukan lima belas menit.

Saat sedang mengantri,mata Jaemin tak sengaja melihat sesosok haechan baru saja masuk ke area kantin, Jaemin menundukkan kepalanya secara reflek,bukan nya apa-haechan pasti sebelum nya datang ke kelas nya untuk mencari keberadaan nya, Jaemin akan mati seperti nya, dua hari kemarin ia kan tidak menepati janji untuk mengajari haechan matematika,dan lagi,jika haechan tau jika siyeon masih menyuruh nya ini itu pemuda itu pasti tidak akan tinggal diam dan akan Melakukan aksi bar bar seperti tempo lalu.

Jaemin berjengit kaget kala sebuah tangan menyapa area bahu kanan nya dari belakang,Jaemin memejamkan matanya,sudah di pastikan kalau ini haechan.

Dengan penuh keberanian Jaemin membalikkan tubuh nya dengan masih menutup mata,menaruh kedua tangan mungil nya untuk saling bertautan seolah meminta permohonan maaf.

"Aku minta maaf,aku tidak sempat memberitahumu kalau aku tidak akan datang ke cafe,aku janji! Aku akan mengajari mu! Dan aku sedang berada di kantin karena aku lapar! Bukan karena kak siyeon menyuruh nyuruh ku lagi, jangan berprasangka,maaf.."

Jaemin menjelaskan secara mendadak dan begitu panjang lebar,masih memejamkan matanya takut melihat wajah kesal haechan dan wajah kecewa haechan,masih menunggu respon dari si lawan bicara.

Namun seperkian detik kemudian Jaemin malah membelalakkan matanya kala suara tawa lain menyapa pendengaran nya, terkejut karena itu ternyata bukan haechan,dan lebih terkejut lagi kala yang sedang tertawa itu kakak kelas yang terkenal seram dan juga galak nya, siapa lagi kalau bukan-Renjun.

Hermosa |NOMIN✅ (Revisi✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang