22.Jeno Soobin Renjun

11.1K 1.6K 293
                                    

Hermosa(22)

Sorry for typo(s)

Happy reading (◍•ᴗ•◍)✧*。

🥀🥀

Ini sudah memasuki jam istirahat sekolah, itu berarti sudah empat jam Jaemin menghindar dari seseorang, walaupun kenyataannya nanti pulang sekolah pun ia akan bertemu dengan nya.

Siapa lagi kalau bukan jeno yang Jaemin Hindari,setelah kejadian kemarin sore, keduanya sama sama canggung bukan main,bahkan tangan kanan Jaemin akan gemetar dengan ingatan itu,aish! Memalukan pokok nya! Kenapa juga ia harus menyentuh penis milik kakak kelas nya itu?!

Bahkan saat Jeno mengantar nya ke rumah sakit untuk pulang,mereka tidak bercakap sama sekali.

Jaemin menggeleng kan kepala nya keras berusaha melupakan kejadian itu, meminum minuman di gelas nya,s menyedot nya dengan sedotan sebagai alat bantu nya.

"Si ular itu tadi menyuruh mu lagi atau tidak?"

Jaemin mendongakkan kepalanya untuk menatap haechan yang duduk di hadapan nya tengah memasukan makanan ringan kedalam mulut nya Sendiri.

"Tidak.." jawab Jaemin seraya menggelengkan kepalanya, membuat Haechan hanya bisa mengacungkan jempol kirinya memberi tanggapan karena mulut nya masih sibuk mengunyah makanan.

"Hah,ramen sekolah memang tidak ada tandingannya! Ini enak sekali, ngomong ngomong hari ini kau tidak ada jadwal mengajar dengan Jeno bukan?" Tanya haechan, membuat Jaemin membulat kan matanya lucu kala nama itu terdengar di telinga nya.

"Mm... Aku tidak tau haechan,aku rasa tidak" jawab Jaemin berharap apa yang ia katakan memang akan terjadi.

Haechan menghela nafas nya seolah lelah dengan kondisi.

"Kau berbohong! Lihat! Si sipit sedang berjalan ke arah sini" jengah haechan menunjuk ke arah belakang Jaemin dengan dagu nya dengan malas.

Jaemin sontak memutar tubuh nya sedikit untuk melihat langsung,bibir nya gelagapan sendiri, lalu dengan terburu nya ia berdiri dari tempat,hendak pergi.

Sret!

Astaga! Kerah belakang baju nya di tahan!.

"Mau kemana kau kelinci kecil? Duduk!" Titah Jeno membuat beberapa orang seketika menatap ke arah bangku mereka.

Jaemin merutuk dalam hati,jantung nya berdebar tidak karuan.

"A-aku ingin pergi ke kelas" ujar Jaemin membuat alasan.

"Duduk!" Titah Jeno menekan kedua bahu si manis untuk duduk kembali di bangku nya. Lalu tak lama dari itu ia pun ikut terduduk di samping nya.

Haechan sadari tadi menatap Jeno sinis,Jeno menatap nya balik dengan raut wajah datar andalan nya.

"Apa?" Tanya Jeno.

"Ini bukan jadwal untuk mengajar Jaemin, tuan Lee, untuk apa kau datang kesini huh? Merusuh?"

"Tidak,aku hanya ikut makan" jawab Jeno dengan acuh,lalu tak lama dari itu datang seseorang berpenampilan cupu membawa sebuah nampan berisikan makanan,manaruh nya di atas meja dekat Jeno.

"Kau boleh pergi" titah Jeno mengusir si cupu itu.

"Jaem! Ayo kita pindah" ajak haechan.yang diberi anggukkan setuju langsung oleh Jaemin.

"Yak! Kau berani pindah aku akan adukan kepada ibumu soal club' malam!" Ancam Jeno kepada haechan, membuat haechan geram dan juga Jaemin yang mau tak mau harus tetap duduk di tempat juga.

"Dasar pengancam!" Gertak haechan menahan emosi, bisa di kurung seminggu ia di rumah jika Jeno melaporkan kenakalan nya kepada sang ibu.

"Lagi pula aku hanya ingin makan disini,apa itu semua salah?" Tanya Jeno menatap sekilas ke arah Jaemin yang tengah tertunduk sedikit.

Hermosa |NOMIN✅ (Revisi✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang