Enam

233 40 59
                                    

"KHANSA AWASSS!!!" Kaila berteriak langsung mengejar sahabatnya

'Brukk'

Tidak-tidak! Jika kalian berfikir Khansa yang terjatuh,  Kalian salah! Disini Alfi yang terjatuh.

'Saat Alfi ingin melayangkan pukulan Kepada Khansa, Raka dengan sigap membalik tubuh Khansa dan langsung menjegal kaki Alfi dan akhirnya alfi terjatuh dengan wajah menyentuh lantai lapangan. Dan alhasil darah segar menetes dari hidung alfi'

"Alll?" lirih Khansa seraya menjulurkan tangannya ingin membantu alfi berdiri

"Awas!" Dan dengan teganya, alfi menepis kasar tangan Khansa, lalu dia bangkit dan langsung pergi, menggandeng tangan Kaila.

Kaila yang di perlakuan seperti itupun menoleh ke arah Khansa, yang menampilkan senyum kecutnya seraya mengangguk. Kaila merasa tidak enak, tetapi dia tidak bisa menolak perlakuan Alfi. Disatu sisi sahabatnya sedari kecil menarik tangannya,dan disisi lain Khansa tersakiti melihat itu

Setelah kepergian Alfi dan Kaila, Khansa menutup mulutnya menahan isakan-isakan kecil yang keluar dari mulutnya "Hiks hiks, Khansa gaboleh nangis! Khansa kuat! Ini Khansa enggak nangis kok! Ihhh air hujannya jahat banget netes-netes di mata Khansa, kan Khansa jadi kayak orang nangis" seru Khansa mengusap cairan bening yang keluar dari matanya, lalu dia tersenyum manis kembali

Raka yang melihatnya, merasakan sakit yang sangat mendalam. Gadis ini sangat kuat,fikirnya.

"Saa, ayo ke kelas!" ajak Raka

"Enggak-enggak! Kita ke UKS dulu! Obati tuh luka kamu" Ujar Khansa, seraya menggandeng tangan Raka menuju UKS

"Kamu?" batin Raka, Seraya mengikuti langkah Khansa menuju UKS

"Shh, pelan-pelan kaii" ringisan itu berasal dari mulut alfi yang sedang di obati oleh kaila.

"Hehe maaf Al" mohon Kaila

Khansa yang melihat itu hatinya sakit, tetapi dia tetap tersenyum

"Sa? Lo gapapa? Atau mau balik aja ke kelas? Tanya raka lembut

"Hehe gapapa Khansa mah, kuylah masuk! Biar Khansa obati luka raka" ajak Khansa menggandeng kembali tangan Raka

Khansa mengambil Kotak P3K dan langsung membersihkan luka pada wajah Raka, kemudian mengobatinya dengan obat merah

"Shh aw, pelan-pelan sa! Sakit nih" ujar Raka

"Eh maaf Ka" Jawab Khansa seraya menghembus pelan luka raka

Raka yang di perlakuan seperti itu, Hatinya menghangat. Rasanya dia ingin di posisi ini saja

"Udah Ka? Masih sakit?" tanya Khansa lembut, menyadarkan Raka dari halusinasinya. Kali ini Raka ingin sedikit egois, dia ingin berlama-lama dengan Khansa.

"Ini sa!" ujar Raka, menunjuk pelipisnya
Khansa yang mendengar hal itu, langsung menghembus halus luka di pelipis Raka

Raka kembali menatap mata indah Khansa, sampai seorang gadis masuk ke dalam UKS seraya berkata "Kak raka dan Kak Alfi di panggil pak jamal, suruh ke ruangannya!"

KHANSA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang