Duapuluh Satu

201 20 67
                                    

Lo punya masalah sama gue? Sini selesaikan! Mau yang fisik atau mental?

~KK

"Tunggu waktu yang pas,kalau lo mau pulang! " Ujar seorang gadis, kepada orang di balik telpon.

" .... "

"Lo tenang aja! Gue bisa menyelesaikan semuanya, Ahay!" Ucapnya, terkekeh.

" ...."

"Itu dulu! Yaudah lo liat aja nanti! Semua kebusukannya bakalan kebongkar! Enak aja gue di fitnah bunuh orang yang gue sayang?! Tebas mati dia! "

" .... "

"Ya gak lah! Dia tuh yang nem_, Eh? Jadi lo kapan mau kerumah gue?"

" ... "

"Haha, yaudah! Gue matiin dulu ya? Bye!"

Gadis itu langsung mematikan sambungan telepon nya. Membuat orang disebelah sana menggeleng kepala.

"Eh? Alfi?" Ujar gadis itu, membuat Alfi tersenyum.

"Lo ngapain?" Tanya Alfi, kepada gadis di hadapannya ini. "Gak ada! Tadi gue angkat telpon" Jawab Khansa, membuat Alfi ber'oh' ria.

"Lo sendiri?" Tanya Alfi, lagi. Membuat Khansa melihat kesamping kanan kiri. Lalu, menatap Alfi.  "Emang lo siapa?" Tanya Khansa.

Alfi terkekeh pelan, melihat wajah cantik gadis di hadapannya ini. Ada rasa sesal didalam dirinya. Entah kenapa... Rasa itu hadir saat Khansa mulai menjauhinya. Rasa apa? Cinta? Penyesalan? Mungkin iya!

Sekarang Khansa sudah bersama Raka. Dan sepertinya Khansa bahagia bersama Raka. Walaupun janur kuning belum melengkung? Dan masih bisa ditikung. Apakah mungkin Alfi tega memisahkan mereka? Dia tidak terlalu yakin.

Tapi, setelah difikirkan? Bukankah cinta tidak harus memiliki? Sudahlah lupakan dahulu!

"Gue mau ngomong satu hal sama lo! Mau ikut sebentar?" Tanya Alfi, membuat Khansa mengangguk pelan. "Yok!" Jawabnya.

🗣️🙆🏻

"Darimana?" Tanya Raka, kepada gadis yang amat ia cintai itu.

"Ketemu sama Alfi" Jawab Khansa. Membuat Raka, mengerutkan keningnya.

"Ngapain?"

"Ada"

"Ada apa?"

"Ada hati  yang termanis dan penuh cinta, terus saja kan ku bawa seisi jiwa. Tiada lagi tiada lagi yang Khansa cinta. Ini kesungguhan... Sungguh Khansa sayang Raka" Ujar Khansa, membuat Raka tersenyum.

"Saelo pantat ayam!" Seru Raka, menoel pipi Khansa. Membuat Khansa tersenyum.

"Eh! Tapi serius, kamu ngapain ketemu Alfi?" Tanya Raka, dengan nada serius.

"CLBK an!"

"Hah? Kamu serius mau CLBK sama Alfi? Ninggalin aku?" Tanya Raka, membuat Khansa mengangguk.

KHANSA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang