Kuy mampir

161 18 3
                                    

Ini cerita kedua Mutia guys
Di baca ya...
Vote and coment juga🙆🏻

Seorang gadis sedari tadi masih saja membujuk kedua orangtuanya, entah apa yang di inginkan gadis itu

"Yahh...Bun..., Please lahh!!!! Gamau sekolah di situuu. Ah ayah sama bunda mahh...." Ujar gadis cantik itu, seraya menunjukkan jurus andalannya, 'puppy eyes' + suara lembut nan halus milik gadis itu

"Maafin Ayah sama Bunda sayang, soalnya sekolah lain gak mau nerima kamu. Jalan satu-satunya, ya kamu harus sekolah di situ. Sekolah milik ayah kamu! Emang kamu mau?kalau kamu gak sekolah?" Ujar Bunda gadis itu.

"Hah?! Masa sih Bun? Sebesar itu kesalahan aku? Sampai-sampai gak ada sekolah yang nerima aku?"

"Iya sayang! Kamu sih nakal banget!"

"Huh yaudah deh! Daripada ntar Ziva lulus SMP? Kan gelayyyy!!" Ujar Ziva, bergidik ngerih membayangkan hal itu

"Nah tuh tau! Sekalian kan?, kesekolah bareng abang kamu" Ujar Farhan, yang di balas gelengan dari Ziva

"Ziva gak mau ada yang tau kalau Ziva anak pemilik sekolah ya! Gak mau pokoknya! Apalagi kalau ada yang nemenin Ziva hanya karena Ziva anak pemilik sekolah! Gak seru!"

"Iya oke!" Jawab Ayahnya, menyetujui

Dia Ziva Almaura Zein, Anak kedua Dari Farhan Alfriz Zein dan Nay Almaura Zein Setelah Zaffran Alfriz Zein

Ayah dan Bundanya saling lirik, lalu bertos ria

Bohong?! Tentu saja mereka berbohong.
Sekolah mana yang tidak akan menerima anak mereka itu? Siapa yang akan menolak seorang siswi pintar seperti Ziva ini? Selain pintar, Ziva itu anak sultan. Ayahnya itu di kenal oleh Khalayak. Siapa yang tidak mengenal seorang Farhan Alfriz Zein? Tidak ada!

'Maksudnya di cerita ini yeee,xixii'

Kedua orangtua nya sengaja menyekolahkan Ziva di sekolah milik mereka, karena walaupun Ziva itu anak yang pintar, tetapi dia juga anak yang nakal.

'Flashback on'

Seorang guru matematika sedang menerangkan materinya di papan tulis, "Kesempatan gue buat keluar kelas nih, udah gatel nih tangan! " Gumam Ziva, membawa alat cukur rambut, entahlah untuk apa alat itu

Gadis itu mengendap-endap keluar kelas, dan ya? Akhirnya dia bisa keluar dari dalam kelasnya itu, lalu dia mengintip kelasnya seraya berkata tanpa suara kepada seluruh siswa-siswi di kelasnya

"JA-NGAN! BI-LANG BI-LANG! AWAS KALAU LO SEMUA NGADU! GUE JITAK PALA LO SATU-SATU!" Lalu di beri acungan jempol kepada teman-temannya

Ziva langsung pergi dari kelasnya, dan langsung menjalankan aksinya

"Ahhh pas banget tuh, Pak gondrong bobokkk, xixixi" Ujar Ziva Saat melihat guru seni budaya nya tertidur pulas di depan ruang musik

Ziva langsung berjalan, memotong rambut gondrong milik gurunya itu hingga botak.

"Biar cakep pakkk" Gumam Ziva, "Bapak sih! Pake segala nyuruh siswa di sekolah ini potong rambut, tapi bapaknya gondrong!gak adil! Masa iya siswa sekolah ini aja yang cakep? Bapak juga harus cakep lah ekannn?? Xixi" Lalu gadis itu meninggalkan Pak gondrong. 'Eh ralat Pak botak!'







KHANSA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang