Lima Belas

204 29 14
                                    

Happy Reading👀📚
Jangan lupa vote and coment yaaa
____________________________________

"Sa! Gue mau ngasitau satu hal ke lo, tentang masalah gue kemarin!" Ujar Kaila, membuat Khansa menoleh "Masalah lo gak suci lagi Kai?" Tanya Khansa, walaupun matanya sudah memanas menahan cairan bening yang berlomba-lomba ingin keluar

"Sa..." Panggil Kaila lirih, membuat Khansa bingung sendiri. "G-gue bukan cuma gak suci aja! Tapi g-gue udah hamil Sa, Hiks" Ucap Kaila terisak, yang pastinya hanya acting

"S-serius Kai?" Tanya Khansa, dengan air mata yang sudah mengalir. "Te-terus? Alfi mau tanggungjawab kan Kai?" Tanya Khansa, membuat Kaila menggeleng

"Dia g-gak mau Sa! Dia takut, dia takut image keluarganya hancur. Hiks, t-tapi ada satu cowok baik yang mau tanggungjawab Sa!" Ujar Kaila, membuat Khansa sedikit lega "Siapa Kai? Gue kenal gak sama tu orang?" Tanya Khansa, membuat Kaila mengangguk

"Lo kenal Sa! Bahkan kalian deket" Jawab Kaila, membuat Khansa menyergitkan alisnya "Siapa?" Tanya Khansa, membuat Kaila menunjuk ke meja paling sudut "Raka!"

Deg

Rasanya dunia Khansa hancur seketika, hatinya sakit sekali mendengar hal itu. Apa ini? Raka? Kenapa harus Raka? Tanya gadis itu dalam hati

Sungguh dadanya sangat sakit mendengar hal itu, bahkan jauh lebih sakit saat Kesucian Kaila di rebut oleh Alfi. Air mata Khansa semakin deras mengalir membasahi pipinya. Ada rasa tak rela dalam dirinya, Raka? Ah sudahlah

"Hiks hiks, semoga ka-kalian bahagia ya Kai!" Ujar Khansa, memeluk tubuh Kaila erat. Di balas tak kalah erat oleh Kaila.

Sepertinya ini hadiah ulang tahun yang paling menyedihkan untuk Khansa, dia membenci hari ini. Apakah benar Khansa pembawa sial? Hingga sahabatnya terkena sialnya?

"Sa!" Panggil seseorang, membuat Khansa menoleh. Mendapatkan Raka yang tersenyum manis padanya. Khansa yang melihat itu tersenyum kecut "Iya Ka? Kenapa?" Tanya Khansa, menghapus air matanya pelan

"Gue mau ajak lo jalan malam ini, gimana? Sebagai perpisahan terakhir kita?" Tanya Raka, membuat Khansa tersenyum miris. "Enggak! Lo jalan sama Kaila aja" Ujarnya, membuat Kaila menoleh

"Terakhir kali aja Sa! Gpp kok" Ujar Kaila, membuat Khansa mengangguk pasrah. Dia tidak ingin menyia-nyiakan hal itu, ini terakhir kalinya. Dan dia tidak akan menolak hal ini

"Oke! Ntar gue kabarin ya Sa!" Kata Raka, membuat Khansa mengangguk "Iya" Jawabnya singkat, pasalnya hatinya masih sakit mendengar Raka akan? Ah lupakan!

👀😌

"Ka! Ntar lo ajak Khansa keliling dulu! Trus bawa ke taman! Jam sembilan lah udah di taman" Seru Kaila, membuat Raka mengangguk

"Yaudah, gue duluan!" Ujar Kaila, meninggalkan Raka

🍀🦋

"Pulang bareng gak, Sa?" Tanya Raka, saat melihat Khansa berjalan di depannya

"Eh, enggak Ka! Lo duluan aja!" Tolak Khansa, membuat Raka menatap gadis itu aneh

"Lah? Kenapa gak pulang bareng aja Sa? Biasanya juga bareng kan? " Tanya Raka, membuat Khansa menggeleng pelan.

"Lo duluan aja! Gue ada urusan" Jawab gadis itu, meninggalkan Raka yang masih terbengong. "Khansa kenapa?" Batinnya, dalam hati

KHANSA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang