Sembilan Belas

181 24 45
                                    

"Eh? Khansa?" Ujarnya, membuat Khansa kembali tersenyum kikuk, begitupun dengan Raka dan Ibunya yang kaget.

"Eh? Om? " Ujar Khansa, tersenyum pada lelaki di hadapannya ini. Lalu,menyalami tangan kekar lelaki parah baya itu.

"Kamu kok bisa disini? Kamu sama siapa?" Tanya Papa Raka, seraya mengelus surai rambut Khansa.

"Khansa sama Raka, Om" jawab Khansa, membuat Pria itu menatap Khansa dan Raka dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Jangan bilang kalian pacaran?" Tanyanya, membuat Khansa dan Raka mengangguk. Melihat hal itu, Papa Raka terdiam.

"Kalian... Papa mau bicara dengan kalian, ayo ikut Papa!" Ucap Papa Raka, membuat mereka berdua mengangguk, dan mengikuti langkah pria itu.

Meraka duduk di ruangan kerja milik Papa Raka. Suasana didalam sedikit canggung. Hingga suara Pria paruh baya itu memecahkan keheningan.

"Apa kalian bisa putus terlebih dahulu?" Tanya Papa Raka.

Deg

"M-maksud Om/Papa?" Tanya Raka dan Khansa berbarengan.

"Dengerin Papa Raka! Kamu juga Sayang, Khansa! dengerin Om ya?" Ucap Pria itu, membuat mau tidak mau mereka berdua mengangguk.

"Oke! Kalian bisa balik lagi ketika saya sudah tidak ada hutang budi pada Abangnya Ayah kamu, Khansa! Saya akan berusaha agar segera membalaskan budi itu, tanpa harus menjodohkan Raka dan Anaknya Alm. Paman kamu. Dan kalian bisa kembali lagi" Ucapnya, membuat Khansa menyergitkan alisnya bingung.

"Pa! Apa-apaan sih Pa?! Raka gak mau di jodohin sama orang yang gak Raka suka ya Pa!" Seru Raka, yang dibalas tatapan sendu oleh Papanya. "Dengerin Papa dulu Raka!" Ucap Papa Raka, membuat Raka terdiam.

"Abang? Menjodohkan? Raka? Azura? Dasar PHO jahanam! " Batin Khansa, sedikit terlintas kejadian masa lalu itu. Mengingatnya, membuat Khansa ingin menangis plus ingin mencakar Wajah Sok cantik Azura.

"Kamu ingat Paman kamu kan, Rendi?" Tanya Papa Raka, membuat Khansa mengangguk lemah. "Dia itu dulu baik banget sama Om, dia juga yang udah bawa Mama nya Raka waktu persalinan. Kalau gak ada dia, Om gak tau apa yang akan terjadi" Jelas Pria Itu, membuat Khansa kembali mengangguk.

"Tadi Papa kamu datang ke kantor Om. Bilang kalau dia ingin Raka dan Anak-Nya Rendi dijodohkan" Ucap lelaki itu, membuat Khansa dan Raka saling tatap. "Oh... Jadi dia mau main-main sama gue ya?" Batin Khansa, lalu tersenyum sinis.

"Oke Om, Khansa sama Raka Akan putus!" Ucap Khansa, menatap Raka yang membeku. "M-maksud Kamu?" Tanya Raka,  setetes air mata mengalir membasahi pipi Raka. Khansa yang melihat itu, mendekati Raka. Lalu, memeluk tubuh Raka erat.

"Ikuti Cara mainnya ya Sayang" Ujar Khansa, berbisik kepada Raka. Lalu melepaskan pelukannya. Menatap mata Raka. Lalu, mengedipkan sebelah matanya. "Percaya sama aku! Kita bakalan balik lagi" Tambahnya, membuat Raka mengangguk.

"Kalian masih ada kesempatan bersama, selama seminggu ini" Ucap Papa Raka, membuat mereka berdua mengangguk.

"Yasudah! Kalian bisa kembali" Ucap Pria itu, membuat Khansa dan Raka pamit keluar. Mereka pergi ketaman belakang rumah Raka. Raka menatap wajah cantik pacarnya.

KHANSA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang