Delapan Belas

205 25 25
                                    

"Raka?"

Panggil seorang gadis, membuat Khansa dan Raka menoleh ke arah seorang gadis di hadapan mereka itu. Raka menyergit, siapa gadis di hadapannya ini?

"Lo... Raka kan?" Tanya gadis itu, membuat Raka mengangguk. "Iya, gue Raka" Jawab Raka, mendengar hal itu membuat wajah gadis itu berbinar dan langsung memeluk tubuh Raka erat.

Raka yang di perlakukan seperti itu langsung melepaskan pelukan mereka. "Maaf? Lo siapa ya?" Tanya Raka, membuat senyum gadis dihadapannya pudar.

"Lo gak inget sama gue? Gue Azura!" Ujar gadis itu, Raka menyergitkan alisnya bingung. "Azura? Gue gak kenal sama lo" Jawab Raka cuek, lalu kembali menatap wajah cantik Khansa.

"Kamu gak kenal dia? Tapi kok dia kenal kamu?" Tanya Khansa,membuat Raka tersenyum. "Mungkin dia salah orang kali by" Jawabnya, lalu mengelus rambut Khansa pelan.

"K-kalian p-pacaran?" Tanya Azura gugup, membuat Raka dan Khansa saling tatap.  lalu, menoleh ke arah Azura dan mengangguk.

"Gak! Mana mungkin Raka mau sama lo!" Ucap gadis itu, membuat Raka menatap gadis di hadapannya itu dengan tatapan bingung dan "Gila kali ni cewek" Batinnya.

Khansa mulai bingung dengan semua ini, dia berdiri dan menatap Azura dengan pandangan yang sama seperti Raka. Lalu, gadis itu tersenyum jahil. "Lo... Kabur dari RSJ ya?" Tanya Khansa, dengan nada polos

"Lo kira gue gila?!" Sentak gadis itu, mendorongnya tubuh Khansa. Untungnya Khansa tidak terjatuh. Dia menatap lawan bicaranya dengan sinis.

"Lo? Mau main-main sama gue?" Tanya Khansa, dengan nada sedikit menantang. "Oke, gue jabanin! " Ucapnya lagi, dengan nada pelan. Lalu mengedipkan sebelah matanya
Membuat bulu kuduk Zura meremang.

Raka yang melihat hal itu semakin bingung, apa yang di bicarakan dua wanita itu? Meresahkan sekali!

Lalu, Khansa kembali duduk disamping Raka. Menatap lelaki itu dan menyandarkan kepalanya di bahu Raka.
"Sayang... Dia beneran kabur dari RSJ ya?" Tanya Khansa, membuat Raka gemas. "Mungkin iya!" Balasnya.

Zura yang melihat itu gerah sendiri, mendekati kedua pasangan di hadapannya. Dan langsung menampar pipi Khansa.

'Plak'

Raka yang melihat hal itu, otomatis berdiri dari duduknya. Tapi di tarik kembali oleh Khansa. "Udah! Dia lemah" Kata Khansa, membuat Raka kembali duduk.

Khansa hanya diam, menatap gadis di hadapannya itu. Kemudian, gadis itu tersenyum manis. "Terima Kasih" Ucapnya, membuat Azura kaget. "Apa maksud lo?" Tanya Azura bingung.

"Tadi gue gak dapetin itu" Balas Khansa, membuat Azura semakin bingung. Khansa yang melihat itu tersenyum sinis. "IQ lo di bawah rata-rata! Gitu aja lo gak paham, kayak orang bodoh" Ucap Khansa, Raka yang mendengarnya, bukannya kaget. Malahan dia tersenyum bangga. "Pacar gue keren banget" Ujarnya dalam hati.

Azura yang semakin emosi pun meninggalkan kedua pasangan jahil itu. Dia menemui seseorang. "Om! Raka gak kenal sama Azura! Dia juga udah punya pacar!dan om tau siapa pacarnya?Anak om!! Azura gak mau tau ya om, pokoknya Azura mau Raka sama anak om itu putus! "

"Om sudah tau, biarkan mereka bersenang-senang selama satu minggu ini. Lalu, saya akan membuat mereka putus karena keadaan! Bukan karena sudah tidak memiliki perasaan. Sepertinya itu lebih menyakitkan" Ujar Ayah Khansa, membuat Zura tersenyum penuh kemenangan.

KHANSA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang