"Acara pemakotahanmu akan dilangsungkan sabtu ini, Princess Kylen! Tidak kah kau bahagia! Coba bayangkan, semua orang akan hadir disana dengan pakaian indah dan mewah! Akan banyak makanan, semua orang akan menari dibawah indahnya lampu gantung raksasa! Ahh.. aku tidak sabar."
Sofia, personal maidnya Kylen yang ditunjuk oleh raja beberapa hari lalu berbicara dengan riangnya. Sofia terus menerus memperlihatkan baju penuh gaun indah kepada Kylen.
Namun, perasaan Kylen jauh beda dengan Sofia. Dia masih saja kebingungan, perasannya masih rumit. Selain memikirkan ibunya, Queen Elvoni yang masih saja bersembunyi sedangkan ayahnya King Arthur tidak biaca dengannya sama sekali, memori-memori yang datang secara bertubi-tubi layaknya mimpi, dia juga harus memikirkan masalahnya dengan Aiden yang tak kunjung selsai. Sudah beberapa hari ya dia mendiamkan Aiden?
Jujur saja, Kylen ingin sekali berada bersama Aiden. Dia rindu. Tapi dilain sisi, dia juga takut. Takut bahwa apa yang sedang dia rasakan ini, yang sedang mereka rasakan, itu bukan cinta melainkan hanya ilusi dari ikatan emosi. Dia tidak bisa bercerita kesiapa-siapa tentang masalahnya, tidak ada orang yang akan mengerti keadaannya sekarang.
Sofia mulai merasakan aura gelap di sekitar Kylen pun perlahan diam. "Ada apa, Princess? Anda terlihat.. sedih." Tanyanya setelah menaruh gaun-gaun pada tempatnya.
"Aku hanya bingung, Sofia. Dan sedikit sedih." Jawab Kylen, matanya menerawang sedih.
"Loh, kenapa? Tetapi anda baru saja kembali ke kerajaan, anda tidak seharusnya sedih." Tanya Sofia penuh perhatian.
"Memang, aku cukup bahagia untuk kembali berada disini, tetapi.." Kylen berhenti untuk beberapa saat sebelum akhirnya berkata, "jujur, aku tak pernah mengharapkan semua ini."
** ** *
"Aku tak sabar melihat wajah Queen Laurie besok sabtu ketika ball. Kau tau, aku dengar dia jahat sekali ke Audrey saat dinner sebelum pertunangan Aurelia dan Xavier sampai Audrey tidak muncul di acara-acara selanjutnya." Skye tertawa.
Xavier, Andre, Skye, Clarista, Aurelia dan Aiden sedang berkumpul di salah satu ruangan santai di Enseasen Castle. Mereka menikmati brunch sambil kadang-kadang bermain alat musik. Dengan herannya, akhir-akhir ini Clarista bertingkah layaknya orang normal, dia tidak lagi bersifat b!tchy atau sesamanya. Orang lain pun sangat bahagia akan perubahan Clarista ini.
"Aku tak bisa membayangkan. Queen Laurie kasar sekali ke Audrey hari itu. Dia pasti sudah tau sekarang soal Kylen, pasti kaget sekali saat tau Audrey ternyata adalah orang yang penting di kingdom ini. Hey no offense tapi sudah menjadi rahasia umum kalau Negara Enseasen adalah negara paling penting dan yang paling mempengarauhi semua negara yang lain." Andre melanjutkan.
"Hey!" Xavier langsung protest tapi langsung tertawa setelahnya. "Benar juga."
"Ohya Xavier, kau pasti sempat berciuman dengan Audrey, bukan? Berarti kau sudah mencium penerus kerajaan Enseasen dong." Skye bercanda sambil bertanya.
Aurelia dan Aiden langsung menoleh ke arah Skye. "Apa?!"
Semua langsung tertawa. "Masuk akal juga sih." Andre menimpali.
Suasana di ruangan itu sangat bahagia. Semua bahagia dan tenang. Kecuali Aiden.
Dia masih juga memikirkan Kylen. Sudah beberapa hari ini Kylen menghindari Aiden dan Aiden tau penyebabnya. Mungkin gara-gara insiden dengan Clarista itu? Tapi masa separah ini? Dia ingin sekali bersma Kylen, yaampun, mereka sudah berpisah bertaun-taun! Kenapa malah ketika sudah bertemu semakin menjauh?
"Ada apa, Aiden?" Aurelia bertanya. "Kau terlihat kesusahan."
"Ah.. aku hanya sedang berpikir."
KAMU SEDANG MEMBACA
Masquerade: The Lost Princess
Fantasy"This is a story about once upon a time, when magic still lays." Audrey sebenarnya adalah Kylen, putri Enseasen yang hilang. Dia tidak tau itu, dia disembunyikan oleh Siska. Hari demi hari berlanjut dan petualangannya semakin bertambah. Terjebak ol...